BIRTHDAY

178 9 0
                                    

Tak disangka sudah hampir satu bulan lebih Regan berada ditubuh Mauren. Itupun ia juga masih berharap untuk bisa kembali ke tubuh aslinya.

Hari ini hari Jum'at, menjelang weekend Mauren turun dari kamar nampak tidak semangat. Sedari tadi ia terus saja menguap menahan kantuk. Jelas saja ia mengantuk berat karena semalam ia diam-diam keluar dari kamar karena bosan dan pergi berkumpul dengan anak anak The Container. Mauren pulang jam dua dini hari tadi, sudah jelas dia mengantuk hari ini.

Huuaaaaaaaaahh

"Ngantuk banget Mau? Semalem tidur jam berapa sih?" Tanya Shani sambil mengejok minuman kegelas Mauren.

Mauren mencoba untuk membuka matanya lalu bergumam, mengisyaratkan bertanya apa yang dikatakan mamanya tadi.

Shanu menghela nafas seraya geleng geleng, "Semalem kamu tidur jam berapa?" Ulangnya.

"Lupa" jawabnya lunglai. Mauren menjatuhkan kepalanya diatas tumpukan tangannya, mencoba menuruti rasa kantuknya. Tapi tiba-tiba....

CTUUKK

"AWWW" pekiknya langsung bangun kala Shani memukul jari Mauren dengan garpu.

"Makan!! Jangan tidur, nanti mama suruh Greysa loh kesini buat suapin kamu. Kamu mau??" Kecamnya

Mauren berdecak sambil mengusap-usap jarinya lalu ia mulai mengambil secentong nasi untuknya makan.

Dulu waktu ia masih menjadi Regan, mamanya tidak pernah menyuruh Regan untuk masuk sekolah jika keadaan Regan sedang mengantuk berat seperti ini. Regan dulu memang sedikit rentan terkena penyakit, jadi mamanya harus waspada. Capek sedikit mungkin Regan bisa ambruk.

.....

Mauren berangkat sekolah dengan mengemudi mobilnya, tapi saat ditengah jalan tiba-tiba ia meminggirkan mobilnya.

"Masih dua puluh menit lagi" ucapnya setelah melihat jam tangan melingkar dipergelangannya. Lalu Mauren menyender dan memejamkan matanya.

Tiga puluh menit berlalu bersamaan dengan bangunnya Mauren. Mauren mengucek matanya.

"Emmhh, jam berapa nih?" Gumamnya masih setengah sadar. Lalu ia mengambil ponselnya yang berada disaku roknya untuk melihat jam.

Mauren masih diam menatap jam digital diponselnya sambil mengumpulkan nyawanya yang hilang setelah tidur.

"BUSETTT!!! GUE TELAT!!" Mauren tersentak bukan main dengan gerakan cepat ia langsung menancap gas pol.

Sesampainya disekolahan, seperti dugaan Mauren ia akan dihukum. Seperti saat ini, dia berlari mengelilingi lapangan sebanyak lima kali dibawah hangatnya sinar matahari dipagi hari. Hari ini memang hari Jum'at yang artinya Jum'at berkah tapi sama sekali tidak berkah untuk Mauren, ini bagai hari kesialannya.

Huh huh huh huh

"PAK CAPEK!! UDAH YA?" Teriak Mauren berjongkok untuk menormalkan deru nafasnya.

"Masih kurang dua putaran lagi Mauren. Cepat lakukan atau saya tambah hukuman kamu menjadi lima putaran lagi!!" Tegas Pak Wandi selaku guru BK disana.

Huh huh huh

Mauren menampakan wajah letihnya. Sumpah demi apapun ia sudah tidak sanggup, namun mau tak mau Mauren harus tetap melaksanakan.

Ayolah dia cowok bukan cewek.

"Bapak tunggu diruangan bapak!"

Mauren berlari memutari lapangan lagi. Pak Wandi pergi meninggalkan Mauren. Setelah itu tiba-tuba tangan Mauren ditarik dari samping membuatnya menjadi terjatuh.

REGAN TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang