KILANG, MAUREN DAN GREYSA

168 10 0
                                    

Kilang berlari keluar rumah sakit. Entah kemana ia akan pergi, ia berlari sambil menangis mencoba mencari mamanya.

"Mama hiks papa...huaaaaaaaaaaa" teriak Kilang sambil berlari.

Kilang tak kunjung bertemu dengan Vanesa dan Ryan. Ia berjalan lunglai tak tau arah, kemungkinan ia tersesat.

"Mama papa kalian dimana hiks hiks huaaaaaaaa" Kilang terus terisak dengan gema tangisannya. Semakin ia berjalan semakin nampak sepi dan jauh dari keramaian. Hanya ada hutan.

"Huaaaaaaaaaaa" Kilang menangis sekencang mungkin ia sudah tersesat disana, dia tak tahu arah jalan pulang.

"Grey, lo denger suara anak kecil nangis gak?" Tanya Mauren.

"Hah? Mana aku gak denger?"

Mereka berdua langsung diam membuktikan ucapan Mauren tadi. Sesekali mereka mendengarnya membuat Mauren dan Greysa terperanjat berdiri mencari sumber suara.

"Mau, itu dia anak kecilnya yang nangis!!" Tunjuk Greysa.

Mauren menoleh matanya menyipit menajamkan penglihatannya. Ia tersentak kaget saat mengetahui bahwa anak kecil tersebut adalah adiknya, Kilang.

Mauren langsung berlari menuruni bukit dan menghampiri Kilang. Mauren berdiri didepan Kilang, namun ia tak tahu apa yang harus ia ucapkan atau tanyakan. Posisinya saat ini ia adalah bukan Regan, dan Mauren sama sekali tidak mengenali adiknya ini begitu sebaliknya.

"Kakak tolongin aku hiks.." lirih Kilang seraya mengusap air matanya.

Mauren berjongkok tangannya memrgang bahu Kilang, "Kamu kenapa ada disini?" Tanyanya lemah lembut.

"Aku gak tau, aku mau nyari mama sama papa...hiks"

Mauren diam memikirkan apa yang sedang terjadi dengan adiknya ini. Lalu Greysa datang.

"Loh Mau, ini bukannya anak kecil yang kita temui dirumah sakit dulu itu??" Tanya Greysa.

Mauren mengangguk lalu mengangkat tubuh Kilang membawanya kedalam gendongannya. Mereka berjalan kembali kebukit.

"Nama kamu siapa?" Tanya Maure lembut pada Kilang.

"Kilang" cicit Kilang.

Mauren tersenyum. Tiba-tiba lengannya disenggol oleh Greysa, "Lo ngapain nolongin dia?"

"Lo bolot yah? Jelas jelas tadi dia nangis nyariin mama sama papanya" jawab Mauren.

Greysa manggut-manggut.

"Emm Kaleng, eh Kilang maksud gue...kamu tadi abis dari mana?" Tanya Greysa.

Kilang diam menatap mata Maurem dan Greysa secara bergantian lalu tanpa aba aba dia menangis kembali.

Mauren dan Greysa sedikit terheran, "Eh eh kok nangis sih? Kan ga diapa-apain?" Ucap Greysa.

Mauren memangku Kilang dan memeluknya, "Cup cup cup udah jangan nangis, ada apa Kilang? Ayo cerita ke kakak" mengusap kepala Kilang.

Bukannya diam Kilang malah semakin meninggikan suaranya. Hal iti membuat Greysa merasa kesal, ini yang ia tidak sukai terhadap anak kecil, sangat susah diatur.

"Nih anak maunya apasih hah? Gak diapa-apain juga malah nangis kejer!!" Bentak Greysa.

Huaaaaaa

"Ayo kurang kenceng nangisnya!! Lebih keras lagi!"

Huaaaaaaaaa

"Terossss, gas pol kurang kenceng!!!"

Hoaaaaaaaaaaaaaa

REGAN TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang