Neona keluar dari toilet setelah membersihkan bajunya. Alangkah terkagetnya kala dia tidak melihat sosok Kilang duduk disofa sana.
"Kilang?! Dimana?" Neona mengernyitkan dahinya, panik. Ia bergegas keluar untuk mencari Kilang. Ia bertemu dua bodyguard yang berjaga didepan.
"Hei apakah kalian melihat Kilang?" Tanyanya.
"Tidak non. Kami baru saja sampai" jawabnya.
Neona berdecak kesal. Lalu ia berjalan menyusuri rumah sakit untuk mencari Kilang.
"Arrghhh dasar menyusahkan!!" Frustasinya. Berkali-kali ia bertanya pada orang orang yang ia lewati dan memperlihatkan foto Kilang namun, semua orang tidak ada yang mengenalinya.
Neona pergi keluar Rumah sakit ia bertanya pada satpam disana.
"Permisi, Pak apakah kau melihat anak kecil ini?" Neona memeperlihatkan foto Kilang.
Hening beberapa saat, "Saya melihatnya tadi berlari keluar" jawabnya.
Sontak mata Neona terbelalak kejut. "Lalu dimana dia sekarang?"
"Saya tidak tahu"
"Ck, payah!!" Umpatnya lalu Neona kembali masuk kedalam Rumah sakit. Saat akan masuk kedalam ruangan Regan, Neona dicegat oleh salah satu bodyguard.
"Non, apakah Mas Kilang hilang?" Tanyanya.
"Iya. Tolong jangan beri tahu om Ryan dan tante Vanesa. Aku akan segera mencarinya" lalu Neona masuk untuk mengambil tas serta kunci mobilnya.
Saat pergi keluar tiba-tiba ia dicegat oleh kehadiran Vanesa dan Ryan. Jantung Neona bergetar hebat, rasa takut menggeluti tubuhnya.
"Katakan apa yang terjadi Neona!!" Tegas Vanesa.
Lidah Neona terasa kelu. Ia takut jika menjawab yang sebenarnya. "Ee..aa..eee" ia nampak terbata-bata.
"Jawab Neona" Ryan memberi sorotan tajamnya.
"Gak ada apa-apa kok tan, om" ujarnya berbohong.
Vanesa menghela nafas dingin, "Saya tidak butuh kebohongan mu Neona, saya hanya ingin kejujuran!"
Neona tercekat dengan ucapan Vanesa. Apakah dia mengetahuinya?
"Saya dengar perbincangan kamu dengan bodyguard saya tadi, jadi jangan coba-coba mengelak." Sahut Ryan.
"Mengapa bisa Kilang hilang Neona? Apa kamu tidak menjaganya?" Ucap Vanesa mulai kesal dan marah.
"T...tadi itu..."
"Kilang tidak akan kabur tanpa alasan. Jadi, kamu apakan dia?" Tanya Ryan tampak mengintimidasi.
"Jawab Neona!" Sentak Vanesa.
Neona terkaget mendengar sentakan dari Vanesa. Lalu ia menjawabnya dengan terbata, "Ja...jadi tadi itu...emmm, Kilang ngerengek minta ketemu sama tante dan om. Terus aku bilang bakalan bawa dia untuk ketemu om sama tante, tapi sebelum itu aku minta dia buat nunggu karena aku mau ketoilet bentar. Terus pas aku keluar tiba-tiba dia udah gak ada om, hiks. Aku udah cari Kilang kemana-mana tapi gak ada, aku takut banget kalo om sama tante tau, pasti kalian marah sama Neona, hiks. Maaf om, tante aku udah lalai jaga Kilang, hiks. Aku janji aku bakalan cariin dia sampe ketemu, aku mohon maafin aku om tan hiks..." Neon menangis tersedu-sedu. Percayalah itu hanya alibinya agar Ryan dan Vanesa tampak iba kepadanya.
Vanesa dan Ryan langsung meredakan pandangannya menjadi pias,.
"Jadi seperti itu, ah maaf Neona kami tidak tau. Sudah jangan menangis, kami tidak akan memarahimu. Kita cari sama-sama, pasti bekum jauh" ucap Vanesa lembut mengelus kepala Neona.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAN TRANSMIGRATION
Historia CortaBagaimana jika tubuh seorang cowok bertransmigrasi ketubuh seorang cewek. Benar-benar diluar dugaan Regan. Ia kira setelah kecelakaan beberapa hari yang lalu yang menimpa dirinya, dirinya akan mati dan akan memulai hidup baru namun ternyata salah. T...