Rasanya seperti ada sesuatu yang mencekat tenggorokan milik Zayn Malik, pria kelahiran Bradford yang memutuskan untuk merantau dan berkuliah di Nottingham Trent University beberapa tahun yang lalu. Zayn mulai menyesali keputusannya untuk memesan satu cup berisikan kopi. Pasalnya, kopi justru membuat tenggorokannya semakin sakit sekarang. Setelah mendengar kalimat terang-terangan yang dinyatakan oleh Leah, Zayn tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Ia bingung dengan jantungnya-antara berdetak dengan sangat kencang, atau bahkan rasanya seperti berhenti pada saat itu juga. Cuaca sedang mendung sore ini dan suhu udaranya semakin merendah, mengingat hanya tinggal beberapa minggu lagi untuk sampai pada musim gugur. Namun dibandingkan dengan memeluk dirinya sendiri dan mengencangkan balutan jaketnya untuk melawan udara dinginnya, Zayn Malik lebih memilih untuk berkeringat. Ia bisa merasakan satu tetes keringat yang mengalir dari atas kepalanya menuju ke pelipis. Dengan cepat-cepat ia mengelapnya dengan tangan, sebelum tertangkap oleh Leah bahwa ia sedang berkeringat dingin.
Di hadapannya, Leah sedang menunggu balasan yang akan diberikan oleh Zayn. Ia mulai menimang-nimang apa yang akan Zayn katakan selanjutnya. Mungkinkah Zayn sudah melupakannya begitu saja sehingga sudah tidak ada lagi rasa yang tersisa baginya sedikitpun untuk Leah?
Meskipun sudah menahannya untuk sekuat tenaga, Zayn masih bisa melihat kilatan-kilatan di mata biru Leah.
"Kau--" Zayn langsung berhenti begitu menyadari suaranya terpecah. Ia segera berdeham untuk mengembalikan suaranya dan sempat menelan ludah beberapa kali. Sial. "Kau... apa?"
Leah tidak langsung menjawab.
"I'm so screwed up. Sorry." Leah segera membenamkan wajahnya di balik tangannya-sama seperti yang Zayn lakukan beberapa saat yang lalu begitu ia memikirkan Silver. Bahunya bergetar. Dan dengan melihat itu, Zayn tahu bahwa gadis ini sedang menangis. Lelaki itu benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Haruskah ia menyebrangi mejanya untuk meraih Leah dan menenangkannya? Atau ia hanya akan tetap diam di tempat tanpa melakukan apa-apa?
Sebenarnya, siapa yang kacau disini?
Silver? Leah? Atau dirinya?
Sungguh, kepala Zayn terasa sangat berat saat ini. Di bahunya Zayn merasa seperti ada seseorang yang meletakkan tumpukan batu bata disana. Ini semua terasa begitu berat dan berbelit. Dirinya mulai mempertanyakan kenapa semua ini harus terjadi pada waktu yang bersamaan? Semuanya sekaligus?
"Zayn. Tolong jawab aku dengan jujur," Leah sedikit mengintip dari balik tangannya. Kemudian ia baru benar-benar menyingkirkan tangannya dan mulai berkata. "Benarkah kau membutuhkan Silver di hidupmu? Maksudku-kau tidak berpikir, kau melakukan semuanya karena kau merasa bertanggung jawab pada Silver?"
"Apa maksudmu?"
"Apakah kau bilang kau membutuhkan Silver hanya karena... karena kau merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga Silver?" Leah mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, mencoba untuk mengembalikan semua keberaniannya untuk kembali bicara pada Zayn. Jika ia tidak pernah bicara mengenai ini pada Zayn, semua ini tidak akan pernah ada ujungnya. "Kau tidak benar-benar berpikir kau suka padanya, kan?"
Zayn rasanya seperti mendapatkan tamparan virtual tepat di wajahnya. Ia bungkam seribu bahasa. Pertanyaan terakhir dari Leah itu benar-benar menampar Zayn tepat di depan wajah. Zayn terdiam, dengan cepat mengalihkan pandangannya dari mata berair milik Leah. Ia segera menunduk, mulai memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan pada Leah.
Apakah aku suka padanya?
Pernahkan Zayn mengklaim bahwa dirinya menyukai Silver dengan sepenuh hati? Atau bahkan, pernahkah ia berpikir bahwa dirinya menyukai Silver? Atau mungkin semua yang dikatakan Leah itu benar, bahwa dia tidak benar-benar menyukai Silver, tetapi hanya merasa memiliki tanggung jawab atas gadis itu? Zayn mulai merutuki dirinya sendiri yang belum pernah memikirkan sejauh itu sebelumnya. Mungkinkah ia menyingkirkan gadis yang sudah ia cintai sejak lama-Leah-demi menyelamatkan seorang gadis lain yang baru ia temui beberapa bulan yang lalu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mandala
Fanfiction❝You are like a limb, or an organ, or blood. I cannot function without you.❞ - Silver Ainsley © 2015 by ayundaanggun All Rights Reserved