"Come here, please hold my hand for now." suara nyanyian yang terdengar sama-samar keluar dari mulut Zayn, mengikuti alunan lagu yang mengalun dari iPod miliknya. Zayn menatap langit-langit, seolah ada berjuta hal yang sedang dipikirkannya. Namun pada kenyataannya, tidak ada satupun. Pikirannya putih kosong, tak ada bayangan apapun di dalamnya. Sampai tiba-tiba ada satu bayangan yang muncul. Bayangan yang awalnya terlihat jauh dan buram, kini mendekat dan terlihat semakin jelas. Bayangan seorang gadis dengan wajah bulat dan rambutnya yang pirang lurus. Astaga Zayn, apa itu Leah?
Tentu saja Leah. Siapa lagi kalau bukan Leah, gadis kesayangannya yang baru saja memutuskannya semalam, dengan alasan yang tidak bisa dicerna oleh orang cerdas seperti Zayn sekalipun. Apa yang salah dengan dirinya? Jujur saja, jika Leah memutuskan Zayn karena fisik atau personalitinya, Leah bisa dikatakan gadis paling bodoh di dunia ini karena sudah menyia-nyiakan lelaki seperti Zayn. Apa yang kurang darinya? Menurut sebagian besar gadis yang mengenali Zayn, jawabannya adalah tidak ada. Beberapa gadis yang mengenal Zayn ada yang sudah mencoba mengejar Zayn dengan segala cara. Namun gadis-gadis itu tidak ada di mata Zayn. Hanya ada satu perempuan di mata lelaki keturunan Arab itu. Perempuan yang sudah melengkapi hidupnya selama satu tahun terakhir ini, yang sekarang menghilang begitu saja. Leah.
"Holy shit." umpat seseorang yang seiringan dengan pintunya yang tak sengaja didobrak cukup keras. Zayn melompat begitu pintunya dibanding begitu keras, dan gadis yang mendobraknya kini tengah menatap Zayn canggung dengan wajahnya yang memerah. Tampangnya terlihat cukup kacau dimata Zayn dengan rambut dan eyelinernya yang berantakan. "Astaga, maaf! Aku bersumpah aku tidak melihat apa-apa!"
"Aku tidak sedang telanjang?" Zayn berdiri, membuktikan kepada gadis itu meskipun Zayn bertelanjang dada, Ia masih memakai celana jeans selututnya. Gadis itu sempat tertegun melihat banyaknya tinta hitam yang melekat di tubuh kekar milik Zayn.
"Oh--maaf. Salah kamar. Maaf, ini tidak akan terjadi lagi." dan gadis itu pun keluar dan menutup pintunya kembali.
Zayn mendengus. Yah, tidak aneh hal semacam itu terjadi disini. Selama ini Zayn tinggal di dorm room universitasnya. Dan hal semacam tragedi-salah-masuk-kamar itu sudah sangat sewajarnya terjadi di tempat ini.
Lucunya adalah bagian dimana gadis itu langsung beransumsi Zayn sedang telanjang. Membuat Zayn tidak habis pikir. Dengan penampilannya yang berantakan, dan mengatakan Zayn telanjang, apa dia mabuk? Apa yang dilakukannya di tempat seperti ini? Wajahnya adalah wajah yang asing bagi Zayn, jadi Ia yakin seratus persen gadis itu bukan murid di universitas ini.
Sempat terpikir di pikirannya untuk menyusul perempuan itu, untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Maksudnya, mabuk jam segini? Ini sudah jam 1 siang. Apa yang akan dikatakan oleh orang-orang di tempat ini nantinya?
Tapi kemudian Zayn kembali duduk dan mengeraskan kembali volume musiknya, mencoba untuk tidak peduli dengan apa yang baru saja terjadi. Peduli apa? It's not like he'll meet her again, am I wrong?
--
Dengan tangan kanannya yang menggenggam sebotol beer, Zayn terdiam di salah satu trotoar jalan dekat kampusnya. Zayn baru saja keluar dari kamar asramanya untuk datang ke mini market dan membeli sebotol beer yang digenggamnya saat ini. Dan tentu saja dia juga membeli sebungkus rokok yang baru, yang kini sudah Ia sembunyikan dibalik kantung jaketnya. Ini trotoar yang cukup ramai dilewati oleh orang-orang, tapi pandangan Zayn hanya tertuju pada satu titik. Pada seorang perempuan yang tampaknya sama terkejutnya karena tidak menyangka akan bertemu dengan Zayn disaat seperti ini. Kemudian Leah menunduk, menghindari kontak mata dengan Zayn.
"Uh, h-hai? Zayn." sapa Leah dengan super canggung. Ini terlalu mendadak baginya. Siapa sangka dia akan bertemu dengan lelaki yang baru dia putusi pada saat itu juga? Keesokan hari setelah malam itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mandala
Fanfiction❝You are like a limb, or an organ, or blood. I cannot function without you.❞ - Silver Ainsley © 2015 by ayundaanggun All Rights Reserved