-3

9 12 4
                                    

   Dengan memiliki banyak uang Yura tak merasa cemas tinggal di kota besar itu bahkan kehidupannya cukup untuk seorang wanita muda.

       Tak terasa 5 tahun berlalu Yura yang dulu asing sekarang sudah menjadi bagian dari kota besar ini terutama setelah dia bekerja di perusahaan besar di kota itu. Kenapa dia bisa bekerja? Tentu saja karena ia mengandalkan kecerdasan dalam berbicaranya dan kecantikan sebagai penunjangnya.

      Yura sudah bekerja di perusahaan DG selama 2 tahun jadi di usia yang ke-21 dia sudah menjadi kepala staf di perusahaan itu.

      Hari itu, Yura terlambat saat akan bekerja karena ia yang lupa menyalakan alarm dia tergesa-gesa dalam menyiapkan diri bahkan sampai lupa mengancingkan 2 kancing di dadanya.

      Yura berlari ke halte bus sambil mengikat rambutnya, ia tak pernah terlambat selama 2 tahun ini. Hari ini sangat penting karena putra Bos besar akan menggantikan posisi CEO di perusahaan besar itu.

      Yura terlambat. saat ia sampai di halte bus, bus yang di tumpanginya sudah pergi. Dengan kesal Yura berteriak memanggilnya berhenti namun sayang, bus itu tetap melaju.

      Yura tak kehilangan akal ia mencoba menghentikan taksi yang lewat, tapi dia berdiri di halte bus tidak akan ada taksi yang berhenti di sana.

     Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti.
"Mau kemana?" Pemilik mobil membuka kaca mobilnya.

"Tuan tolong antar aku ke jalan yang depan sana ke perusahaan DG, ini penting. Tolong" Yura mengerutkan keningnya pada pengendara itu.

      Melihat mata yang bersinar itu si pengendara luluh dan memberinya tumpangan.

    Saat mobil melaju, Yura merapikan kembali ikat rambutnya dan sedikit menggunakan make-up.

"Kenapa anda berdandan seperti itu?" Pemilik mobil bertanya karena melihat Yura yang dari tadi becermin.

" Tidak, aku hanya sedikit memoles wajahku. Karena nanti ada kegiatan di kantor." Yura berbicara sambil memakai eyelinernya.

" Acara apa, penggantian bos?" Pemilik mobil bertanya pasti.

Yura menghentikan makeupnya.
"Iya, apakah anda karyawan disana juga? Anda dibagian mana?" Yura bertanya dan memberi senyum ramah.

"Aku baru akan bekerja hari ini. Aku masi baru."

" Oo, tenang saja. Sepertinya tuan anak baik, aku akan membantu tuan dalam bekerja." Yura tersenyum dan menepuk pelan pundak si pemilik mobil di akhir kata dengan lembut.

      Si pengendara sedikit tersenyum dengan tindakan Yura itu.

     Sesampainya di kantor. Yura berterimakasih pada pemilik mobil yang sudah memberinya tumpang dan langsung berlari memasuki kantor. Di aula seorang pegawai meminta Yura membawa tandatangan kontrak untuk CEO baru itu, dan langsung ke ruang rapat.

     Sampai di ruang rapat Yura melihat semua anggota lain telah berbaris di sesi pintu menyambut bos baru.

     2 menit kemudian, bos mereka yang lama masuk membawa seorang pria tampan yang memakai kacamata memasuki ruangan.

"Selamat datang tuan" semua yang ada di sana setempat menyambut mereka.

"Selamat siang, selamat siang semua." Bos lama mereka yang sudah tua tersenyum sambil menyapa mereka.

"Jadi, ini dia Bos baru kalian. Hahaha.. dia ini putra tunggal Saya, jadi jangan heran wajah kami hampir mirip hahaha.." bos lama mereka Zhang-huang sedikit mencairkan suasana.

     Semua pegawai yang ada di sana juga tertawa kecil.

"Nah. Silahkan perkenalkan diri mu." Pria tua itu mengulurkan tangan mempersilahkan putra nya maju.

" Seperti yang dikatakan ayah saya tadi. Saya adalah anak tunggal generasi ke 4 keluarga Huang. Dan saya disini akan menggantikan ayah saya dalam menjadi pemimpin atau atasan di Perusahaan ini. Jadi, semuanya mohon bantuan dan kerjasama dengan saya." Pria itu tersenyum kecil di akhir kalimatnya.

"T--tuan nama anda siapa?" Seorang karyawan wanita di barisan depan bertanya malu-malu.

"Oiya, nama saya Ahn Lian-hua. Kalian bisa memanggil saya Ahn, atau Lian." Pria itu berbicara sambil melepaskan kacamata nya.

"Astaga, itu pria tadi. Apa-apaan ini, aku sudah tidak sopan padanya." Yura sangat malu dan memejamkan matanya.

      Tanpa disadari seorang pegawai pria yang berdiri di samping Yura terus melihat ke arah dada Yura yang sedikit terbuka dan memperlihat kan sedikit belahan dadanya lantaran kancingnya yang lupa dipasang.
     Ahn melihat itu dan langsung berjalan ke arah Yura.

"Apa yang kau lihat? Apa itu pantas!?" Ahn berbicara tegas pada karyawan itu dan membuat nya menundukkan kepala.

      Ahn melihat sedikit ke arah Yura dan pakaiannya.
"Sebelum pergi usahakan pakaian mu rapi. Mata laki-laki tak selamanya bisa menahan apa yang ingin mereka lihat" Ahn langsung menyantap Yura dengan serius.

"Baik tuan, maafkan saya. Lainkali tidak akan terulang." Yura mengangguk untuk memastikan.

Ahn langsung berbalik dan kembali ke posisi awalnya.

                                --------------------------------

_Next?ada yang masi mau baca_

Aku untukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang