-2

11 15 8
                                    

  Mengalami amnesia membuat Yura lupa akan apa yang terjadi dengannya.

2 hari setelah dirawat Yura di izin kan pulang.  Saat keluar dari rumah sakit dia merasa tidak memiliki tujuan karena dia asing dengan kota itu apalagi dengan usia yang Masi 16 tahun.

        "Yura yang bingung tak tau kemana memutuskan ke toilet umum untuk membersihkan wajahnya. Saat di depan cermin dia memejamkan matanya dan meneteskan air mata. Sebenarnya dia ingat kalau dia sudah hamil, tapi tidak bisa mengingat kapan dia melahirkan bayinya, darimana dia berasal, dan siapa ayah dari anak itu. Dia hanya mengingat kalau saat itu dia di buang ke hutan dalam keadaan hujan lebat dan tubuh yang masi sangat lemah.
      Ia terpaksa berbohong kalau dia tidak ingat apa-apa karna saat itu dia sangat ketakutan dengan apa yang ada di sekelilingnya.

       Yura menangis bukan karena rasa sakit melainkan ia benar benar tidak ingat  darimana dia berasal apalagi saat ini perutnya sudah sangat lapar.

       "Saat membuka mata, matanya langsung tertuju pada anting dikedua telinganya. Dia ingat kalau anting itu di berikan oleh seorang pria yang sudah membuatnya ada di kondisi ini pada malam itu. Yura sedikit ragu apakah anting ini asli?

      Tanpa pikir panjang ia langsung keluar dari kamar mandi dan langsung mencari toko perhiasan yang besar untuk bertanya apakah ini asli.

       Sampai di toko perhiasan itu Yura di perhatikan orang-orang yang ada di dalamnya karena pakaiannya yang sederhana hanya kaus putih lengan panjang dan celana jins.

   "A--apa ini, kenapa mereka melihat ku, apa pakaian ku ada yang robek?" Yura berjalan perlahan memasuki toko besar itu dengan tangan kiri yang memangku tangan kanannya.

     "Siapa wanita itu apa dia seorang bintang?" Seorang wanita tua melihatnya dan berbisik pada temannya karna terheran-heran dengan kecantikan Yura walau dengan pakaian sederhana.

      "Permisi nona apa ada yang bisa kami bantu?" Seorang pemilik toko langsung menghampiri Yura karena dia sudah menjadi pusat perhatian di toko itu.

    "aa-- ini aku.. aku mau menjual sesuatu." Yura berbicara dengan malu-malu karena menggap dirinya sedang di perhatikan banyak mata di situ.

     "Ayo sini biar saya bantu." Pemilik toko itu memandu Yura ke meja perhiasan nya.
      Disana terlihat etalase perhiasan yang besar dan di penuhi perhiasan yang sudah pasti mahal.

     "Hal apa yang mau Anda jual Nona?" Pemilik toko itu duduk dan bertanya.

     Yura melepaskan salah satu antingnya.
"Ini, apakah harganya bisa 10 juta?" Yura memperlihatkan anting kanannya yang mengkilap dari berlian dan di bingkai emas di sekeliling berlian itu di taburi permata berwarna Ruby yang sangat indah.

     Mata sang pemilik toko langsung terbuka.
"Astaga apa ini sungguhan? Ini sangat mahal pastinya, hanya keluarga elit yang bisa membelinya. Apakah anda yakin akan menjual ini Nona?" Penjual itu langsung berbicara keras sehingga orang orang-orang Yanga dan di tokonya langsung melihat ke arah Yura.

"I--iya, seseorang memberikan ini padaku, dan sekarang aku akan menjualnya. Berapa harga yang bisa kau beri?" Yura berbicara dengan sedikit sombong karena dia tak ingin di bodohi penjual.

     "Ini, ini sangat mahal jika anda mau menjualnya sepasang saya akan beri anda 1 milyar bagaimana?" 

     "Apa, cuma satu milyar? Coba lihat dulu baik baik batu berlian Ruby ini anda belum pernah mendapatkannya bukan? Bagaimana ini cuma 1 milyar?"  Yura berbicara seolah dirinya tahu harga perhiasan itu sambil menyelipkan rambut ke telinga kanannya.

Aku untukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang