Bab 4

95 3 0
                                    

Alicia memamerkan senyumnya begitu wajah tampan itu menyambutnya saat ia menginjakkan kakinya dirumah. Karena biasanya rumah yang kosong dan gelap di dapatinya setiap kali ia pulang ke rumah. Pria itu membalas senyum Alicia dan semakin melebarkan pintu. Alicia berjalan melewati pintu lalu segera menghempaskan dirinya di sofa.

"Apa semuanya berjalan dengan baik?" Ando bertanya sambil mengambil posisi duduk di sebelah Alicia.

"Tentu, hanya saja aku sedikit lelah hari ini," Alicia membalas. Punggungnya ia sandarkan pada sofa. Wajah lelahnya tak bisa di sembunyikan.

"Bagaimana kalau kita berlibur? Tadi aku mendapat beberapa tempat rekomendasi dari internet. Mau kau pergi denganku?"

Alicia memekik girang kala mendengar kalimat Ando barusan. Alicia menanggapinya dengan semangat hingga punggung yang tadi menempel pada sandaran sofa terangkat membuat gadis itu menjadi duduk tegak.

"Tentu saja aku mau. Tempat seperti apa yang akan kita kunjungi?" Tanya gadis penuh rasa ingin tau.

"Kau ingin kemana? Bagaimana dengan pantai, mau?" Usul Ando.

"Tentu saja aku mau. Pantai tempat favoritku. Ah, aku jadi tidak sabar menunggu besok," melihat ekspresi bahagia yang terpancar dari wajah gadis di sebelahnya membuat Ando ikut tersenyum dengan sendirinya. Dalam hati pria itu, ia merasakan hal yang sama. Ia pun tidak sabar menanti hari esok sebab akan ada sesuatu yang harus ia ungkapkan. Dan tentu saja itu berhubungan dengan Alicia.

***

Grace melirik jam yang ada di tangan kirinya. Pukul empat sore. Hari ini ia sudah cukup banyak pekerjaan yang ia kerjakan dan ia pikir pulang lebih awal akan lebih baik atau setidaknya ia bisa mampir sebentar ke tempat kafe langganannya untuk segelas mocca latte. Sudah beberapa hari ini ia sibuk pada pekerjaannya. Kunjungan terakhir ke kafe itu saat adanya lamaran waktu itu. Pekerjaannya telah menyita banyak waktu gadis itu. Grace menutup buku sketsa miliknya lalu memasukkanya ke dalam tas. Di sambarnya kunci mobil di atas meja dan keluar dari ruangannya. Jarak kantornya yang tidak terlalu membuat Grace dengan cepat tiba di kafe tersebut. Ia turun dari dalam mobil setelah memarkirkannya. Grace memilih tempat biasa, di sudut ruangan dekat dengan dinding kaca kafe itu. Grace menanti seorang pelayan akan datang meminta list pesanan tapi anehnya pelayan tidak satu pun datang menghampirinya. Hingga beberapa detik selanjutnya, baru seorang pelayan yang biasa melayani Grace datang. Sudah dengan sebuah cangkir di atas nampan yang dibawanya.

"Satu mocca latte silahkan," ucap pelayan tersebut. Grace tersenyum menyadari pelayan itu bahkan sudah hafal dengan kebiasaannya.

"Terima kasih." Balas Grace. Pelayan mengangguk kemudian meninggalkan Grace. Tangan gadis itu terangkat memegang cangkir lalu menyesapnya dengan perlahan. Setelah meletakkan kembali cangkir di atas meja, Grace mengedarkan pandangannya mengelilingi kesuluruhan isi kafe. Bertepatan saat Grace menoleh pada pintu kafe, pintu itu terbuka. Dan hal yang mengejutkan yang dilihat Grace. Itu prianya. Itu Alvian-nya. Tunangannya. Pria itu berjalan melewati pintu bersamaan dengan seorang gadis di sisinya. Mereka terlihat begitu akrab bahkan jemari mereka saling menggenggam. Dengan refleks, Grace berdiri dengan menimbulkan decitan kursi yang keras membuat beberapa pengunjung kafe menoleh padanya. Tapi Grace tidak peduli. Ia berjalan dengan langkah lebar-lebar mencoba menghampiri Alvian.

"Alvian!" Teriak Grace cukup untuk membuat seluruh pengunjung kafe mendengarnya. Pria yang sedang bersama Alicia itu pun menoleh pada gadis yang barusan sudah berhasil membuat suasana kafe menjadi lebih berisik. Grace merasakan kebahagiaan membuncah dalam dirinya.

Benar, itu adalah prianya. Orang yang di cintainya kini benar-benar ada di depan matanya. Orang yang dua bulan menghilang dari hidupnya kini nyata berdiri dengan gagahnya. Pria itu masih sama, ia masih tetap tampan meski hanya dengan pakaian casual. Grace tidak kuasa menahan rasa bahagianya. Air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang