Seiring waktu berlalu, Grace berusaha keras untuk tetap bersabar menanti keajaiban itu segera datang. Ia tetap bertahan untuk cintanya, walau tidak semudah yang dibayangkan. Di depan semua orang, Grace selalu menampilkan wajah seolah-olah tidak ada yang terjadi, ia pun berusaha menerima kenyataan mengenai kondisi Alvian. Grace selalu meyakinkan diri bahwa semua kata-kata menyakitkan yang ia dapati dari Alvian tidak benar-benar berasal dari diri pria itu. Semua itu terjadi karena keadaan Alvian yang terbilang tidak sehat. Alasan itu yang melatar belakangi Grace tetap bertahan dan menunggu Alvian. Sebab Grace percaya suatu saat Alvian-nya pasti akan kembali ke sisinya entah itu kapan, tapi Grace yakin untuk itu.
Sudah hampir tiga bulan sejak sekembalinya Alvian pada identitas aslinya. Selama itu belum ada kemajuan yang terjadi. Dokter pun tidak bisa memprediksi kapan ingatan pria itu akan kembali, dan apa bila untuk seterusnya tidak juga kembali tinggal disimpulkan bahwa hilang ingatan yang Alvian alami yaitu hilang ingatan permanen. Grace harus benar-benar kehilangan pria yang dicintainya itu seandainya ingatan Alvian tidak pernah kembali. Jika itu terjadi, Grace tidak tau akan seperti apa hidupnya. Hidupnya terlalu menyedihkan. Tiga bulan ini Grace berjuang mati-matian menahan gejolak perasaannya. Kala rasa rindu itu tiba-tiba menyergap, rasanya ingin Grace berada di dalam rengkuhan Alvian tapi itu tidak terjadi. Tatapan tak menyenangkan yang Alvian tunjukkan sudah memberitahukan pada Grace betapa pria itu muak dengan keberadaan dirinya. Salahkah jika Grace hanya ingin melihat wajah tunangannya sendiri? Lantas dosakah jika Grace menginginkan pelukan dari pria yang hampir menjadi suaminya itu? Grace benci pada dirinya yang tidak dapat melakukan apa-apa. Tunangannya ada di depan matanya tapi sayangnya tak ada yang bisa Grace lakukan selain menatapnya. Menyedihkan memang.
***
Alvian berulang kali menatap tak sabar pada jam yang tertengger manis di tangan kirinya. Malam ini akan menjadi malam special baginya. Sama halnya seperti ketika Alvian mengungkapkan perasaannya pada Alicia yang berakhir dengan terjalinnya hubungan di antara mereka. Malam ini lebih spesial di banding itu. Meski jalan yang dilaluinya akan melewati banyak hambatan juga tentangan dari banyak pihak tapi Alvian siap melewati semua itu. Selama ada Alicia ia siap melalui seberapa berat hambatannya.
"Ah akhirnya kau keluar juga. Ku kira sudah lupa denganku yang menunggumu disini," papar Alvian sambil memamerkan ekspresi merajuknya. Semakin banyak waktu yang mereka lalui, semakin dalam juga mereka mengenal satu sama lain. Siapa sangka pria tampan yang terlihat dingin dan dewasa itu ternyata seorang yang mudah merajuk. Tapi Alicia malah begitu menyukai sifat Alvian yang satu itu.
"Tadinya aku ingin tetap melanjutkan pekerjaanku saja tapi melihatmu yang sudah cukup lama menunggu di depan kafe membuatku sedikit kasihan," canda gadis itu.
"Ayo kita pergi," Alvian menggenggam erat jemari Alicia lalu membawanya masuk ke dalam mobil.
"Sebenarnya kita akan kemana?" Tanya Alicia sesudah Alvian mulai melajukan mobilnya.
"Ke tempat yang pasti kau sukai," balasnya singkat.
Setelah cukup lama berada dalam mobil, namun Alvian tetap merahasiakan tujuan mereka pada gadis di sebelahnya. Hingga hampir pertengahan jalan, Alvian menghentikan mobilnya yang tentu membuat Alicia kebingungan.
"Sebelum kita sampai di tujuan, aku ingin kau menutup matamu dengan ini," pria itu menyodorkan sebuah kain panjang yang sepertinya sengaja ia bawa sebagai penutup mata.
"Kenapa harus?"
"Ya karena ini adalah kejutan jadi kau harus menutup matamu dulu,"
Alicia mengurucutkan bibirnya, sebal dengan tingkah kekasihnya itu. Tapi gadis itu tetap menuruti permintaan Alvian untuk mengenakan penutup mata tadi. Dapat Alicia rasakan mobil kembali melaju setelah penutup mata tersebut tertengger di kedua matanya. Alicia tidak banyak bicara setelahnya. Hingga mobil yang ditumpanginya itu kembali berhenti dan di dengarnya juga pintu mobil yang terbuka bertanda Alvian sudah lebih dulu keluar dari mobil. Sambil berpegangan dengan tangan Alvian, Alicia menuruni mobil dengan perlahan. Lalu Alvian menggiring Alicia berjalan ke tempat tujuan.
![](https://img.wattpad.com/cover/40848801-288-k713034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me
RomanceAku tetap bertahan demi kita. Aku tetap menanti demi semua waktu yang pernah kita lalui. Aku tetap berharap demi cinta yang kita miliki. Aku tetap berjuang demi janji yang pernah kita ucapkan. Dan aku tetap menjaga cinta ini sampai aku tidak bisa m...