"Kalau begitu,kau harus mentraktir kami makan di cafe di mana kau kerja" Ucap Jimin Pada Taehyung
"Yak? Aku baru saja kerja. Dapat gaji saja belum,kau sudah minta di traktir" Cetus Taehyung
"Kalau berbagi kan rejeki mu pasti tambah" Kata Sehun Sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk karna baru selesai mandi
"Kau saja pelit. Bilangin orang nomor satu. Kalau gitu rejeki mu dikit" Kata Taehyung memegang gitar milik Sehun
"Yak? Kau mendoakan ku?"
"Kan kau bilang kalau berbagi rejeki nambah. Kau yang tidak mau berbagi berarti rejeki mu berkurang. Apa salah ku?" Kata Taehyung memetik senar gitar
"Kalau gitu jangan sentuh gitar ku" Sehun meletakkan handuk nya sebarangan di atas tepat tidurnya di bawah ranjang Jimin
"Tuh kan? Rejeki mu sudah kurang seperempat" Kata Taehyung meletakkan gitar Sehun
"Yais!? Pakailah! Pakailah semuanya!" Sehun mendengus kesal pada Taehyung
"Lanjutkan perkaranya teman,aku suka. Aku mau mandi dulu,kau ikut Tae?" Tanya Jimin berjalan ke luar kamar
"Bodoh!" Kesal Taehyung
Tadi setelah Taehyung dan Jisoo pulang,sampai di kamar asramanya Taehyung tidak mendapati ketiga temannya di dalam. Rowoon kan lagi cari kerjaan,kalau Jimin dan Sehun entah pergi kemana. Mungkin seperempat jam yang lalu baru Jimin dan Sehun pulang. Tapi tidak dengan Rowoon,entah dia belum dapat kerjaan atau sudah
~~
"Lalu bagaimana? Apa kau diterima bekerja di perusahaan itu?"
"Aku,,,,aku,,,,"
"Ayolah! Jangan bercanda" ia sambil memukul lengan Rowoon
"Aku diterima!"
"Jinjja? Wah hebat,selamat. Sekarang kau sudah punya pekerjaan,kau bekerja jadi apa?"
"Aku jadi karyawan biasa saja"
"Itu baik. Bagaimana Jikalau kau tidak diterima? Itu sangat menyakitkan"
"Sana-ya, gomawo"
"Wae?"
"Makasih karna kamu selalu ada buat ku"
"Maksudmu?"
"Kamu selalu nyemangati aku. Kau tau? Kamu bagikan malaikat yang tiba tiba dikirimkan Tuhan untuk ku. Aku senang bisa bertemu dengan mu"
"Ya? Biasa saja, kamu kan teman ku" Sana menutup mulutnya dengan sebelah tangan nya
'aku bahkan pengen,kamu anggap aku lebih dari itu' batin Rowoon melamun
"Rowoon-a?" Sana melambai-lambai kan tangannya di depan wajah Rowoon,tapi Rowoon masih belum berkutik sedikit pun. Pandangannya masih ke wajah Sana,membuat Sana jadi bingung. Hingga,
"Rowoon-a!!!!" Sana berteriak dengan suara melengking membuat Rowoon tersentak
"Yak? Wae!?"
"Kenapa kau melamun?"
"Eo? Aku? Melamun? Tidak"
"Lalu kau ngapain? Menatap ku seperti tadi? Kupikir kau mau menghipnotis ku" Kata Sana membagusi tas selempang nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik kecil Cinta ku
Fanfiction"Cinta tidak terpandang dari usia. Jika memang sudah jodoh,apa boleh di tukar?yang nentuin Yang Maha Esa loh" Ini kisah Seorang gadis yang hobinya menulis dan menggambar. laki laki yang tiba tiba muncul di kehidupan nya,yang di bawa oleh Oppa nya it...