Taehyung berdecih lalu pergi tanpa berpamitan. Taehyung mempercepat Langkahnya keluar rumah
"Kim Taehyung!!" Teriak Appa-nyaMenatap Taehyung yang masih berjalan menuju pintu utama tamu itu merasa bersalah "Bagaimana? Apa kami membuatnya tidak nyaman?"
"Maaf kan anak ku doyeon-a. Dia memang seperti itu,aku akan berbicara dengan nya nanti"
Kembali dengan Taehyung yang sedang mengendarai motor tampan nya. Yah,akhir akhir ini di China,dia lebih suka mengendarai motor. Bukan hanya di China sih,sebelum dia ke China dan masih di Korea dia suka mengendarai Motor
"Cih? Di jodohkan dengan gadis murahan itu? Sudahlah makeup nya menor bibir merah habis di cat tebalnya sepuluh lapis. Aneh!"
"Mendingan Si lucu"
Taehyung hanya membatin walau harus bersungut-sungut. Gak mungkin kan dia harus berbicara sendiri di atas motor,seperti orang stres
Akhirnya Taehyung menghentikan motornya di asrama tempatnya dia dulu dengan ketiga teman senang senang. Taehyung menuruni motornya dan membuka helmnya dan meletakkan dia atas motor tampan nya. Taehyung berjalan memasuki asrama. Bahkan sudah lima tahun Taehyung tidak menginjak kaki nya di sini,orang orang masih mengenalnya,bahkan pemilik asrama sekaligus. Kenapa Taehyung milih di asrama daripada ngekost ya? Padahal ngekost kan lebih bebas,ya kan?
Untung saja Taehyung masih ingat kamarnya dulu. Taehyung memegang knop pintu lalu mendorongnya ke bawah. Hingga saat pintu terbuka sempurna,memperlihatkan kamar yang sudah bersih bahkan tidak ad Asatu barang ataupun sampah berserakan seperti biasa saat dia tinggal di sini bersama tiga sahabatnya.
"Kenapa kosong?"
CK,CK,CK kau pikir kau hanya pergi selama satu hari Tae?Taehyung masuk ke dalam kamar kosong itu. Memang ada,ranjang bertingkat dan meja meja yang sering mereka pakai. Tapi untuk barang keperluan lainnya tidak ada lagi
Taehyung berjalan menuju ranjangnya dimana dia tidur dulu. Ternyata benar benar kosong. Padahal Taehyung ingat,dia ninggalin beberapa berkas nya di laci dan bahkan dia ingat jam tangan yang dia beli seharga motor
Taehyung mengambil ponsel nya dari saku nya. Dia menekan nama kontak Rowoon dan menelponnya
"Ne!"
Oh astaga Rowoon-shi! Kau sudah membentaknya saja,kebiasaan sih"Yaicss? Aku belum ngomong apa apa kau sudah membentak ku"
"Ye? Ada apa Tae?"
"Sejak kapan kamar kita kosong?"
"Hah? Kamar kita? Sejak kapan kita sekamar? Ada ada saja"
Taehyung berdecih
"Kamar kita yang di asrama!""Oh? Kamar di asrama,,,itu saat aku sudah lulus kuliah"
"Oh astaga? Kau sudah lulus sekolah?"
"Eung,bahkan setelah aku lulus kuliah,jabatan ku malah di naikin"
"Jadi apa?"
"Jadi pacar mu!hahaha" Rowoon tertawa renyah euw bahkan Taehyung jijik mendengar itu
"Tidak lucu sama sekali" wajah Taehyung berubah dingin
"Hei aku hanya bercanda. Sudahlah aku mau lanjut kerja lagi,gara gara kau aku malah di tatap tidak enak sama rekan kerja lainnya. Mereka kerja,aku malah telponan dengan pacarku" Rowoon terkekeh
"Cih,dasar laki laki aneh,pasti karna Sana sudah menikah"
"Hei! Jangan mengadi-ngadi! Aku seperti ini bukan karna dia! Tapi karna memang aku mencintai mu tae-a"
Taehyung berdecih lagi. Bagaimana tidak? Rowoon saja seperti itu. Tanpa berpamit,akhirnya Taehyung mematikan teleponnya.
Taehyung bergegas keluar dari kamar hingga kembali ke parkiran motor miliknya. Dia menaiki motornya tidak lupa memakai helm hitam-nya
~~~
"Gimana Jis? Kamu ikut tidak?" Tanya Lisa sambil memegangi Surai nya lembut
"Aku mau! Tapi,aku takut kalau Oppa ku tidak mengijinkan ku pergi" Jawab Jisoo
"Tidak heran sih,kalau Oppa mu tidak mengijinkan mu pergi. Dari dulu juga begitu,bahkan sekarang kau sudah dewasa pun dia tidak mengijinkan mu pergi tanpa ada dia" ucap Jihoon
Jisoo menghela napas nya "aku akan membujuk Oppa ku. Kalau aku dibolehkan pergi bareng kalian,akan ku kabari"
Saat ini mereka lagi di dalam ruangan kelas. Mumpung lagi jam kosong,mereka memakai waktu untuk berbincang,bahkan kelas mereka yang paling ribut diantara kelas lain. Untung ruang guru di lantai bawah jadi guru gak bakal dengar. Tapi bagaimana Guru yang ada di kelas sebelah?
"Gini yah! Kalian jangan ribut seperti mereka. Guru gak masuk ributnya minta ampun"
~~~Malam pun tiba,
seperti janji tadi di sekolah teman teman Jisoo sekarang di dalam rumah Jisoo menunggu Jisoo yang sedari tadi membujuk Oppa-nya yang baru saja pulang bekerja. Untung Rowoon tidak ke kampus lagi,karna dia sudah lulus sekolah."Sekali ini saja Oppa! Ku mohon! Dari dulu Oppa tidak pernah membiarkan ku pergi dengan teman teman ku" Ucap Jisoo sembari mengusap usap matanya. Bagaimana tidak? Sekarang Jisoo mengeluarkan air mata berharganya itu karna Oppa nya si zombie itu
"Oppa begitu karna khawatir pada mu. Kau tau kan? Dulu,kau pulang wajah seperti tomat mata berair. Kalau kau bilang kau kenapa Oppa bisa saja membiarkan mu pergi lagi dengan teman teman mu" Kata Rowoon sambil melipat silang tangannya diatas perutnya
"Aku janji tidak akan pulang dengan wajah merah mata berair seperti yang Oppa bilang itu" Ucap Jisoo sembari menempelkan tangan kanannya dengan jadi telunjuk dan jari tengah yanh dia buka di dekat kepalanya menandakan dia janji
"memang nya? Kau yang mengatur nasib mu?"
"Oppa,,,," Bibir Jisoo bergetar
Oh astaga pasti dia akan memanggil Eomma lalu menangis dan bilang kalau Rowoon yang salah "hei? Sssttsss! Jangan menangis" Rowoon membekap mulut Jisoo
Tidak lupa dengan teman teman Jisoo yang masih sabar menunggu dan mendengar Jisoo dan Rowoon.
"kalau Oppa tidak membiarkan ku pergi! Aku akan pergi diam diam tengah malam!"
"yak! Apa kau gila? Anak gadis pergi malam malam! Pikiran orang kemana mana!"
"makanya! Ijinkan aku pergi ke pasar malam!"
"ck,ck,ck, kalau ada apa apa jangan sebut nama ku pada siapa pun! Apalagi Eomma!"
"jadi? Oppa mengizinkan ku pergi?" Tanya Jisoo dengan wajah berbinar walau air matanya sudah mengaliri wajahnya
Rowoon mengangguk
"yeayyy! Gomawo Oppa!!" Jisoo melompat dan memeluk Rowoon karna sekarang Rowoon menggendong-nya
~~~
Yeoreobun! Kali ini aku nge-publik nya sekali seminggu yah!
Soalnya author Lisa lagi sibuk bgt!
Ne,ne,ne!
Gomawo yang sudah mampir dan nungguin cerita Author yanh satu ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik kecil Cinta ku
Fanfiction"Cinta tidak terpandang dari usia. Jika memang sudah jodoh,apa boleh di tukar?yang nentuin Yang Maha Esa loh" Ini kisah Seorang gadis yang hobinya menulis dan menggambar. laki laki yang tiba tiba muncul di kehidupan nya,yang di bawa oleh Oppa nya it...