୨⎯ "INEFFABLE" ⎯୧
"Ugh... hiks hiks!"
Haechan membuka matanya saat dia mendengar suara tangis bayi. Dia menoleh saat melihat Jaemin masih tertidur dengan lelapnya. Haechan bangkit, mengucek matanya sebentar lalu melangkah menuju box bayi anaknya.
Anaknya, Jisung bangun. Dan saat mengeceknya, Jisung tidak buang air. Haechan mengangkat tubuh mungilnya, bayi berusia tiga bulan itu membuka matanya. Memandang wajah Haechan.
"Kenapa kamu suka laper tengah malem?" tanya Haechan, dia menggendong Jisung dengan lengan kirinya. Membawanya menuju dapur untuk membuatkan susu. "Tinggal nunggu tiga jam lagi sampai Mamamu bangun."
Jisung mengangkat kedua tangannya. Memukuli dada Haechan. "Ahahaha brrrb~"
Haechan terkekeh, dia menunduk. Menciumi kening Jisung lalu ke pipinya. Menggigitnya gemas.
Setelah membuatkan susu, Haechan kembali ke kamar. Duduk di atas tempat tidur dengan memegang dot bayi yang sudah tersumpal di mulut Jisung.
Merasa kalau ranjang di sebelahnya bergerak, Jaemin membuka kedua matanya. Dia memandang Haechan yang sedang memberikan susu untuk Jisung.
Jaemin tersenyum, dia menggeser tubuhnya mendekati Haechan. Memeluk perut Haechan.
"Tidur lagi, Dek."
Jaemin menurut, lagi pula dia masih begitu mengantuk. Lelah seharian menemani Jisung bermain. Walaupun hanya tidur dan tengkurap. Tapi rasanya memang melelahkan.
"Bobo lagi, ya. Mama aja bobo tuh."
Mata bulat Jisung menatapnya, berkedip pelan. Pipinya bergerak pelan untuk mendapatkan makanannya.
"Jangan begadang sampai gede, ya. Kasihan Mama, nanti makin kurus gimana?"
Jaemin bergerak pelan, dia berpindah untuk berbaring di antara kedua kaki Haechan. Menyenderkan kepalanya ke perut Haechan.
"Adek, kebiasaan banget, dih."
"Enak," bisik Jaemin. Tidurnya lebih lelap.
"Dasar Mama Jisung."
◦•●◉✿✿◉●•◦
"Ihh gemes banget, gemes banget. Udah wangi juga."
Jisung tertawa, menepuk pelan pipi Jaemin yang menciumi dadanya. Wangi bayi menyebar di seluruh rumah.
"Udah minum susu juga, abis ini apa? Jalan-jalan."
Tubuh mungil anaknya, diletakkan di stroller. Menarik penutupnya agar Jisung tidak terlalu merasa panas. Jaemin juga sudah menyiapkan susu untuk jaga-jaga, siapa tau Jisung minta makan. Bawa celana dan tissue juga. Jisung tidak bisa pakai pampers, nanti iritasi. Dan karena tidak tega, alhasil Jaemin tidak memakaikan pampers.
Walaupun itu berdampak pada cucian yang semakin menggunung.
Setelahnya, Jaemin mendorong stroller keluar rumah. Jalan santai sambil menikmati udara sejuk pagi hari.
Jaemin baru berhenti setelah mereka di taman. Mendudukkan tubuhnya di kursi dengan stroller Jisung di depannya.
Seorang wanita mendatanginya. Mereka akrab karena tetanggaan. Punya anak kecil juga yang usianya sudah dua tahun.
"Mbak, titip sebentar, ya? Saya mau beli air di sana."
"Ah iya, gak papa. Anak saya juga lagi sama kakaknya."
Jaemin bangkit, berjalan dengan langkah lebar ke toko yang jualan minum. Membeli air mineral, lalu kembali ke tempat duduknya.
Kening Jaemin terlipat tipis saat melihat tetangganya itu menyuapkan sesuatu ke Jisung. Nasi?!
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE » HYUCKNA ✔
FanfictionKarena bagi Haechan, Jaemin adalah segalanya. HYUCKNA short story Haechan! Dom Jaemin! Sub