part.4 || Sekolah baru

122 122 21
                                    

Jangan lupa vote manizee...

Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun.

••••

Didalam kamar bernuansa eropa itu dengan warna black white, ada seorang gadis cantik yang tengah tertidur pulas dengan gaya yang tak elit dengan kaki diatas kepala dibawah karena semalam ia begadang maraton baca novelnya dengan gaya tak elit itu. Karna sang bunda sudah kewalahan membangunkan nya jadi biarkan saja katanya nanti juga bakalan bangun sendiri. Ia terpaksa bangun dari tidurnya itu di karenakan sinar matahari yang menyinari mata nya dari jendela yang seperti nya senjata dibuka itu membuat bulan terpaksa terbangun dari tidur nyenyak itu. Dan berlalu melihat jam di dinding kamar nya dengan mata masih menyipit. Dapat ia lihat kalau jam sudah menunjukkan pukul 06:29. Dan bel masuk akan berbunyi di jam 08:00.

"Gue terlambat!"teriaknya lalu berlari masuk ke kamar mandi.

"Bunda kok gak bangunin aku sih!"ini nih contoh-contoh anak setan.

Setelah beberapa menit mandi ia pun segera memakai seragam sekolah barunya dan tak lupa merias wajah nya. Dengan rambut yang biasanya ia gerai dengan sedikit gelombang di ujung rambutnya membuat nya terlihat begitu manis. Tak lupa menyemprot parfum di tubuhnya. Karena ia sudah menyiapkan peralatan sekolah nya sedari tadi malam karena sudah tak sabaran masuk kesekolah barunya.

"Bidadari dari mana nih"ucapnya memandang dirinya dari cermin yang dibaluti seragam sekolah barunya. Tak lupa dengan sepatu sneaker putihnya. Dan tas yang bergantung di sebelah bahunya. Tapi yang kurang cuma satu "kurang tinggi" membuat nya murung kembali "tapi mungil". Karena jam sudah menunjukkan pukul 06:46. Ia pun berlalu jalan kebawah dengan sedikit berlari pasti raksa sudah ada didepan.

"Pagi yah, nda, Abang, abangsat!"sapanya sembari menyium pipi ayah, bunda, dan kedua abangnya.

"Pagi sayang"balas sang bunda tersenyum manis kearah putri satu-satunya.

"Pagi dek"

"Pagi adeku"ucap Arkan tersenyum malas.

"Huh bilang aja gak ikhlas"balas bulan yang duduk di sebelah Arkan.

"Makan dulu nak"ucap bunda Nisa yang menyedorkan roti berisi selai coklat kesukaan bulan.

"Makasih bundaku"ucap bulan tersenyum manis yang dibalas senyuman oleh bundanya.

"Minum dulu"ucap ayah Arlan karena melihat putrinya itu tengah cepat-cepat memakan rotinya.

"Siap"balas bulan dan mengambil susu coklat kesukaan nya itu dan meminumnya dengan satu kali teguk saja.

"Dek ada pacar Lo nih!"teriak Arkan dari luar membuat bulan cepat-cepat menyalim kedua tangan orangtuanya dan Abangnya itu.

"Bulan pamit yah, Bun and Abang"ucap bulan menyalim sembari mencium kedua pipi orangtuanya dan Abangnya.

"Bulan udah punya pacar nih?"tanya sang bunda.

"Itu raksa Lo bukan pacar bulan"balas bulan.

"Oh calon suami"ucap bunda Nisa menggoda anaknya ini.

"Ih bunda"ucapnya kesal.

"Bulan pamit assalamualaikum!"ucap bulan sedikit teriak.

"Hati-hati nak!"ucap kedua orangtuanya.

"Hati-hati dek"

"Siapp!"balas bulan berteriak karena sudah di ambang pintu.

"Hai tha"sapa raksa yang Sedari tadi sudah siap di atas motornya.

RAKSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang