Ternyata dilan salah, bukan menahan rindu yang berat, tetapi merelakan seseorang yang masih kita cintai yang berat.
••••
Sudah beberapa hari bulan sakit terbaring di kasurnya. Tepat hari ketiga ia sakit ia sempat di larikan ke rumah sakit akibat sakitnya meninggi. Teman-temannya sempat tinggal dirumah gadis itu. Dengan raksa cowok itu selalu datang menjenguknya. hingga dimana disaat bulan di rawat di rumah sakit, cowok itu tak tahu perihal ia yang sibuk dengan urusan gengnya, membuat ia lupa dengan gadis itu.
Bulan hari ini sudah memakai seragam sekolahnya dengan lengkap. Ia tengah berada di depan cermin menatap dirinya di pantulan cermin itu. Lalu berlalu mengambil tasnya dan berlalu dari kamarnya. Dengan langkah mengendap-endap ia turun dari tangga melihat kesana kemari. Gadis itu masih di marahi ke sekolah membuat dirinya bosan, dan berniat kabur lagi, keras kepala. Ia melihat keruang makan dan ruang tamu yang sudah tak dihuni, membuat dirinya seluasnya kabur dari sana. Ia berhasil keluar tetapi masih ada mobil ayah nya yang terparkir di depan gerbang membuat dirinya bersembunyi dibalik tangga turun yang berada di teras rumahnya.
Ilustrasi teras rumah bulan
"Lagi ngapain?"tanya seseorang yang
terduduk di belakang gadis itu."Tungguin ayah pergi"balas bulan tanpa menoleh. lalu berpikir, dan berdiri dari duduknya dengan cengiran khas. "Hehehe, ayah, ketahuan deh"ucapnya dengan cemberut menatap ayahnya yang berada dibelakangnya. Ayahnya hanya tersenyum menatap kelakuan konyol anak gadisnya itu.
"Kenapa harus sembunyi sayang?"tanya ayah Arlan menepuk kepala anaknya itu. Bulan hanya tersenyum sembari memegang tasnya dengan kedua tangannya yang berada di
pundaknya."Nantikan bunda marah"
"Udah sana, nanti telat"ucap ayah Arlan tersenyum kearah anaknya itu. Bulan mengambil tangan ayahnya lalu menyalim nya dan berlalu memeluk ayahnya, dengan ciuman di pipi ayahnya.
"Terimakasih ayah, assalamualaikum"ucapnya lalu berlalu dari sana.
"Waalaikumsalam, sama pak Jarit ya"suruh ayah Arlan yang melihat putrinya itu menaiki mobil bersama supirnya.
***
Sesampainya ia disekolah ia turun dengan tangan yang memegang tali tasnya. Dengan berjalan santai. Tetapi ada sebuah teriakan dari belakangnya yang meneriakinya membuat dirinya menoleh menatap sahabatnya.
"BULAN!"teriak Laura yang baru datang dengan Clara. Laura berlari kearahnya dengan Clara yang berada di belakangnya.
"Aaaa, kita kangen banget Loh, Sama Lo"ucap Laura memeluk gadis itu dengan brutal.
"Ra, gue bisa mati"ucap bulan memegang lehernya yang tercekik oleh tangan Laura. Laura yang melihat itu langsung melepaskan pelukannya "hehe, sorry.."ucapnya dengan cengiran khasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKSA [On Going]
Fiksi Remajakita di pertemukan dengan ketidak sengajaan Kata orang ketika kamu jatuh cinta dengan seorang penulis, cintamu akan abadi dalam karya nya. setidakny dunia tau bahwa kita pernah bersama dalam rangkaian cerita dan berapa bait tentang mu, jangan khawat...