Sun * 2

8.9K 505 15
                                    

"Lo...gak pulang, Chan?" ucap Adit di saat di dalam mobil. Gue tanpa menjawab dan hanya meliriknya. Itupun hanya sekilas. Dia tanpa melihatpu juga paham apa jawaban gue. "Yah, emang ini bukan yang pertama buat lo lari dari rumah. Tapi apa baik kalau lo terus-terusan lari kayak begini? Gue bukannya gak dukung lo tapi,...."

            Brak! Cukup. Gue gak mau dengar lagi. Gue pukul dashboard mobil milik Adit. Akhirnya dia pun diam tanpa protes. "Sory, gue gak ingin pulang sekarang." Hanya kata-kata yang singkat gue keluarkan. Adit hanya melihat gue sembari tersenyum, setelah itu dia konsentrasi terhadap nyetirnya. Gue melihat pemandangan kota Jakarta di malam hari, dan ini bukan yang pertama kali gue melihatnya. Termangu di depan jendela menatap jalanan, tetap, tetap saja ada pasangan yang nangkrik di jalanan. Buat pandangan tak sedap saja. Apa mereka tak punya rasa malu memamerkan kemesraan mereka di depan publik begitu? Menjengkelkan.

            "Chan? Lo ngelamun apa? Udah sampai nih." Ucap Adit membuyarkan semua apa yang gue pikirkan. gue lihat di sekeliling mobil setelah itu gue keluar dari mobil. Ternyata memang sudah sampai di parkiran Senayan City.

            "Kak, emang ini mau kemana sih? Tumben jalan-jalan ajak Chika." Ucap Chika saat kami memasuki SC.

            "Kamu kakak ajak biar gak sepi di rumah. Asal kamu gak nakal kakak belikan sesuatu." Ucap Adit pada adiknya. Adiknya hanya tersenyum senang. "Iya gak nakal."

            "Chan, lo ke atas dulu saja. Gue belikan Chika sesuatu dulu di sini." Ucap Adit. Gue hanya melihat dia sekilas mengangguk lalu gue pergi ke eskalator menuju lantai atas. Karena timezonenya ada di lantai 3, gue harus dua kali menaiki eskalator untuk menuju sana. Setelah sampai timezone, gue segera mungkin mengisi kartu remember timezone gue. Setelah selesai gue pergi menuju permainan balap mobil. gue duduk, dan gue gesekkan kartunya lalu setelah itu gue memasuki menu permainan., lalu...

            "Aduh! Sapa ini yang baru masuk? Ganggu banget. Tinggal dikit gue bisa menang. Sialan." Gerutu orang disamping gue. Gue hanya tertawa dalam hati guesetting sesuai dengan arena mereka pakai. Permainan balap mobil ini satu dengan yang lain saling berhubungan kalau setting permainannya disamakan dengan yang lain.

            Gue ambil ancang-ancang memulai. Setelah mulai gue masukan parseling pada posisi 3, memang agak berat untuk awal mulai laju mobil tapi setelah stabil lajunya dia akan kencang. Gue mulai bertahap memasukan parseling pada tahap-tahap ke atas. Karena kami mengambil 5 lap untuk pertandingan, gue mengalah untuk lap 1 sampai 3. tapi saat kami memasuki lap 4, ku bergegas memasuki parseling pada posisi 6. setelah gue ngotot akhirnya gue yang terdepan juga. Dalam hati gue hanya tertawa kecil. Sampai lap terakhirpun gue masih urutan awal. Akhirnya gue jadi juara pertama.

            "Sapa sih ini yang ganggu bener? Sudah ganggu, nyerobot juara satu lagi. Sialan bener." Omel ank di sebelahku sekali lagi.

            Gue hanya tersenyum kecil. Saat gue lihat dia mulai menyeting permainan lagi, gue segera mulai menyeting dalam bentuk privite yang pemainnya hanya ada gue dan dia. Gue mulai tertawa dalam hati. gue dengar sekali lagi dia memaki-maki orang yang tidak dia ketahui. Gue menyeting dengan pertandingan 8 lap dengan medan balap yang banyak liku-likunya. Bukannya gue menguasai medan ini, malah gue sering terbentur oleh dinding-dinding batu di medan ini. Biar lebih menarik gue beri dia pesan singkat.

            Ayo kalahkan gue kalau lo bisa. Jangan hanya memaki, tapi buktikan kalau lo bisa di pertandingan privite  ini. Hanya kita berdua.

               

                                                                                                                Black star

Anata wa Watashi no Hidesu  (yaoi) (BxB!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang