Sun *5

5.6K 323 24
                                    

@multimedia: Ashiya mungkin seperti ini penggambaran ashiya di dalam cerita. :3

nyaahhooo... :3

author yang cerewet nongol lagi. XD

*PLAK! auw! ngelirik Chandra.


yak, yak berhub besok authornya mau em, pergi jalan-jalan dan gak bisa up date besok jadi update sekarang. XD hehehe T^T *sedih sambil guling-guling*


Chandra:pergi lo! lo author kagak guna sama sekali!!!


ok. aku telah menciptakan Chara yang paling menyebalkan di seluruh jagat.

ok selamat menikmati cerita abal-abal saya. >w<

happy reading~~

~~~~~~~

(Ashiya's POV)

 

            setelah sepeninggal Chandra yang begitu cepat, gue hanya cengo di tempat. Ta-tadi ngapain? Gue hanya megang bibir gue yang diciumnya tadi. Rasanya seperti ada sesuatu yang menggelitik hati gue. Ciumannya yang tadi penuh nafsu itu. Gue ingin ngerasakan lagi. Ya lagi. Rasanya jauh lebih nikmat dibanding saat gue ciuman dengan cewek. Lho? Kok gue mikir gitu? Beehh. Forget it Ashiya. Are crazy?! He is boy! Boy Ashiya. So this is so imposible. Gak. Ini pasti salah. Gue gelengkan kepala gue ngilangin apa yang baru saja gue pikirin. Guepun memandang pakaian Chandra yang tidak dia bawa. Guepun menyunggingkan senyuman. Lalu menghampiri barang-barang Chandra yang tertinggal

            karena nemuin handphone-nya Chandra gue hanya tersenyum. Lalu guepun membereskan barang-barang Chandra. Tapi nada dering yang timbul dari handphoneku buat gue terlonjak kaget. Guepun buru-buru ngambil handphone gue lalu mengangkat telpon yang ada.

            "Araa. Ashiya-kun. Malam sayang!"ujar seseorang di sebrang dalam bahasa Belandanya.

            "Kaa-san, di Indonesia udah pagi."ucapku yang menjawab sapaan Kaa-san.

            "Araa, araa. Kaa-san lupa. Hahaha." Ucapnya tertawa kecil. Guepun hanya menghela nafas. "Ada apa, kaa-san?" lanjut gue.

            "Ashiya-kun, sudah bertemu dengan anak teman Daddy?"tanyanya. pagi-pagi telpon hanya menanyakan itu? Hei! Kaa-san tak tanya kabar gue nih? "Ashiya-kun?" ucap kaa-san.

            "em belum, kaa-san. Nanti aja kalau ketemu. Aku beri tau kaa-san."

            "Araa, Ashiya-kun. Ni-kun menanyai kabarmu kemarin. Apa kau tak memberinya kabar?"gue yang dengar kata-kata kaa-san hanya nepok jedat gue. Buset. Lupa gue. Ni-kun itu panggilan temen gue di Belanda. Namanya Nicolas Van Demorghend.

            "Iya kaa-san. Pulang sekolah aku beri tau dia. AH—" guepun memekik ketika jam yang tertera kurang 15 menit lagi masuk. Dan parahnya gue belum mandi!! Iiueeh. "Kaa-san. Aku mau berangkat dulu. Dah mau telat nih." Seruku sambil menuju kamar mandi.

            "Araa. Ashiya-kun, kau terlalu. Jangan sampai terlambat sayang, my honey kaa-san." Gue hanya memutar bola mata gue malas ketika dengar yang di sebutin kaa-san terakhir.

            "Ya dah aku berangkat dulu. Love you, kaa-san!"

            "Love you too, my honey Ashicchin." Tut..tut..tut..

Anata wa Watashi no Hidesu  (yaoi) (BxB!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang