Chap 14

5 1 0
                                    

Enjoy your time

.

.

.

.

.

"Sudah?"

PLAKK

Pertanyaan sederhana James dijawab dengan suara nyaring kepalanya yang dipukul kuat oleh Max. sampai-sampai kepalanya terdorong ke depan dengan tidak elitnya. "Minimal bantu," kata Max kesal. Dia mendudukkan dirinya di samping James yang masih mengusap kepalanya kesakitan.

"Selanjutnya kita harus ke mana?" Lilith menatap Rajanya yang tengah membersihkan pedangnya dengan telaten, tidak membiarkan setitik nodapun mengotori pedangnya apalagi sepercik darah musuh. Tidak akan pernah.

"Atristan. Semoga Leo dan Theo tidak bersama," ujar Ethan yang segera mereka setujui. Leo dan Theo, sangat aneh jika nama keduanya digabungkan dan berada dalam satu kalimat yang sama. Tidak ada kata akur bagi mereka. "Kita istirahat dulu. Ah, dan perbaiki baju kalian yang compang-camping itu," kata Lilith. Kali ini gadis itu yang menangani semuanya.

Dia memanggil segumpal awan sebagai pelindung mereka dari panas matahari, membuat barrier tidak terlihat, dan menjahit pakaian para pemuda di sana yang tampak tidak layak pakai. Dengan sihirnya, sebagian masalah bisa terselesaikan dengan mudah.

"Kalian tahu alasan kita dibangkitkan lagi?" Pertanyaan itu keluar dari bilah bibir Lilith. Pertanyaan sama yang terus bersarang di kepala mereka. "Seharusnya kerajaan ini dalam bahaya, tapi kurasa ada hal yang lebih rumit dan jauh dari kata sederhana yang tengah menunggu kita. Akupun masih tidak mengerti. Bukankah kita sudah membuat catatan-catatan penting tentang elemen dan sebagainya? Seharusnya mereka bisa mengerti betapa pentingnya elemen alam." Max merebahkan dirinya. Apa yang dia katakan ada benarnya. Segala informasi, aturan, ketetapan, sebab dan akibat, semua sudah ditulis di catatan-catatan lama. Tidak mungkin orang kerajaan mengabaikan sebuah hal penting macam itu. Membodohi rakyat dengan menyembunyikan kebenaran.

"Lagipula kasus orang yang terlahir tanpa kekuatan elemen bukan hal yang aneh di zaman kita. Tapi mereka tidak memberontak ataupun melawan sampai melakukan hal ekstrim seperti saat ini," timpal James menambahkan.

Tidak ada yang berucap setelahnya. Mereka saling diam dengan isi kepala yang begitu berisik. Kemungkinan-kemungkinan terus bermunculan di kepala mereka. Terutama Ethan. Dia seperti memiliki beban tersendiri, karena dia seorang Raja pendahulu, pendiri Ucropia Kingdom. Meski bukan dia yang melakukannya, tetap ada rasa bersalah yang menghinggapinya. Dia merasa bertanggung jawab.

Cukup lama mereka beristirahat hingga langit berubah menjadi jingga. Dengan keadaan yang sudah lebih baik, mereka segera pergi ke Atristan. Salah satu kota padat dan pusat perbelanjaan pada zamannya. Gemerlap lampu dan lampion selalu menghiasi sudut kota. Entah seperti apa kota itu sekarang.

Lilith kembali diandalkan, karena teleportasi adalah keahliannya. Tubuh mereka terbalut sulur mawar dengan beberapa bunga dan duri di sana. Tidak lama, hanya beberapa detik saja dan sulur itu kembali terbuka. Mereka berada di atap sebuah Gedung tinggi, namun mereka tidak menemukan gemerlap kebahagiaan kota Atristan.

Yang ada hanyalah kobaran api yang menari.

"Leon memang gila!" seru James melihat lautan api di bawahnya dengan ngeri.

James sudah mengangkat tangannya, ingin memadamkan api dengan kekuatannya. Dia tidak ingin kota yang indah yang menjadi kenangannya dulu terbakar dilahap api. Apalagi jika pelakunya adalah temanmu sendiri. Namun gerakan James terhenti karena sebuah suara dari kejauhan.

I Was KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang