Chap 06

2 1 0
                                    

Enjoy your time

.

.

.

.

.

Mari kita mundur sesaat sebelum James menghampiri Max. Kondisinya masih sama, James yang sibuk melindungi dirinya sendiri dan Ethan yang masih terlelap. Entah berapa banyak serangan yang James lontarkan. Tempat yang dia pijak sudah dibanjiri air karena serangannya. Meski begitu tidak ada tanda-tanda para Aero akan menyerah atau Ethan yang akan terbangun.

"Sial, tidak ada habisnya." James memukul Aero terakhir yang mencoba mendekatinya. Sisanya masih mencoba untuk menyerang James menggunakan senjata mereka dari kejauhan. Meskuipun tidak berdampak besar, serangan dari senjata elemen itu mampu melukai meskipun hanya sebatas luka gores saja di beberapa bagian tubuh James.

"Enyah, kalian?!" umpat James sambil mengeluarkan pukulan dari langit lagi. Seketika para Aero terlempar dan beberapa terbaring saat menerima hantaman air dari langit. Percayalah, itu sangat menyakitkan.

Saat sedang seru-serunya menyerang, tiba-tiba James merasakan tempat dia berdiri terasa bergetar. Bukan James saja yang merasakannya. Beberapa Aero yang akan menyerangnya tiba-tiba berhenti, saling memandang satu sama lain. "Kenapa ini?" Pertanyaan sama yang muncul di benak James.

Bukannya berhenti, getaran itu malah semakin besar. Aero-Aero di sana mulai panik, mereka bergegas menuju perbatasan meninggalan James yang kebingungan.

"Semuanya, cepat ke perbatasan! Ubah menjadi mode tempur 03, keadaan darurat!" James yang masih kebingungan menghadang seorang Aero yang juga tengah bergegas. "Kage menjebol penutup sungai dan mulai mengamuk. Mereka yang berada di perbatasan tidak mampu menanganinya." Setelah menjelaskan kepada James, Aero itu segera pergi bersama teman-temanya yang lain. Fokus mereka sekarang bukan untuk menangkap James, melainkan menenangkan Kage yang tengah mengamuk.

"Kage?! Yang benar saja!" Tanpa basa-basi, James menggendong Ethan di pundak layaknya mengangkut beras. Biarlah jikalau Ethan akan terbangun, yang terpenting mereka bisa kabur dan segera menemui Max.

Ya, begitulah cerita kehebohan James yang panik karena serangan Kage. Walaupun ada untungnya juga. Para Aero lebih fokus mengurus Kage daripada mengamankan para buronan mereka. Setidaknya ketiga pemuda itu bisa beristirahat sejenak sebelum ada kemungkinan serangan lagi.

"Sudah lama aku tidak mendengar Kage. Menurutmu kenapa makhluk legenda itu bisa muncul?"

"Kage memakan partikel elemen yang tidak digunakan. Saat zaman kita dulu, hampir semua orang menggunakan elemen. Entah itu dari bangsa manusia, penyihir, elf, bahkan peri. Sedangkan sekarang tidak ada pengguna elemen. Partikel elemen menumpuk dan memadat, sehingga tidak bisa didaur oleh hewan ataupun tumbuhan." Ethan yang berbaring di dekat Max menjawab dengan mata yang masih tertutup.

"Lagipula aku tidak melihat hewan ataupun tumbuhan di sekitar sini. Mungkin hanya di Freybell, itupun di tempat kita membuat Bypass dulu." Ethan bangkit dari tidurnya, menyisir surai hitamnya perlahan. Tempat di sekitarnya begitu kacau. Banyak para Aero yang terbaring lemas. Dia juga bisa melihat bekas ledakan yang lumayan besar di dekatnya. "Kerja bagus, kalian," kata Ethan sambil tersenyum lebar.

"Terima kasih sudah bekerja keras. Untuk urusan Kage, biar aku yang menyelesaikannya. Simpan tenaga kalian untuk di Willsden nanti," kata Ethan sambil menepuk pundak kedua orang kepercayaannya itu. Mempercayai seseorang itu tidaklah mudah. Sesulit menjaga kepercayaan orang pula. James dan Max sudah membuktikannya, maka tidak ada alasan Ethan untuk tidak mempercayai mereka.

I Was KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang