Jangan lupa vote.
.
.
.
..
.
.
.
..
.
.
.
.
.Di siang hari yang kini tampak terik dengan sinar matahari yang mulai memanas. Gadis cantik bernama jennie kini tengah berlari menuju sebuah kafe.
Bukan tanpa sebab jennie pergi sendiri ke sebuah kafe. Alasannya karna ia yang tiba tiba mendapatkan pesan asing dari seseorang di hpnya. Orang itu juga memperkenalkan dirinya dengan nama seseorang yang ia tinggalkan beberapa tahun lalu.
Siapa yang tidak terkejut ketika orang yang kita tinggalkan tiba tiba datang secara tiba tiba dan meminta untuk bertemu? Tentu saja jennie tidak pernah menyianyiakan yang terjadi.
Memasuki kafe, jennie bisa melihat di meja sebrang terdapat seorang pria dengan baju serba hitam dan jangan lupakan kaca mata hitam yang menambahkan kesan misterius pada diri orang tersbt.
Menghampiri orang itu dengan sedikit berlari, jennie sangat senang bisa melihat pria itu kembali. Sangat sangat senang.
"Hai, maaf menunggu lama." Sapa jennie dengan ramah. Orang yang ia sapa itu pun tersenyum tipis melihat gadis yang ia tunggu tunggu itu akhirnya datang.
"Senang bertemu dengan mu jennie." Kata orang itu.
"Iya, aku juga."
.
.
.
.
..
.
.
..
Huh~
Helahan nafas keluar dari mulut jisoo. Jisoo kini tengah menikmati udara yang berhembus menerpa wajahnya. Hari ini ia memutuskan untuk tidak masuk kantor, walaupun ia sudah membaik, namun rasanya terasa berat ingin masuk kerja.
Jisoo kembali mengingat kejadian di minimarket kemarin. Kemudian senyuman tipis muncul ketika mengingatnya kembali.
"Aku kira, kita tidak akan bertemu. Tenyata takdir begitu jahat, takdir seakan mempermainkan dirimu, nak." Lirih jisoo.
Jisoo sedih karna harus pertemu dengannya lagi. Tapi di satu sisi, jisoo juga senang bertemu dengannya. Seakan beban nya berkurang, rasa kangennya ter obati.
Namun semua salah. Jisoo tidak seharusnya bertemu dengannya. Seharusnya di hari itu jisoo pergi tanpa mempedulikannya.
"Jisoo bodoh." Kata jisoo dengan meringis sedikit.
Jisoo sekarang tidak mengerti tentang perasaannya sendiri. Jisoo, hanya ber harap tidak ber temu dengan dia lagi. Ya, semoga saja.
Ting~
Ting~
Ting~
Suara pesan masuk di hpnya membuat jisoo sedikit kaget. Jisoo mengambil hpnya, kemudian membaca pesan dari nomor asing itu.
|maaf, tapi bisakah aku bertemu denganmu? Sepertinya masalah ini belum selesai.
|aku menyesal, menyesal karna menganggap bahwa kehadiranmu dan juga jennie adalah penghambat. Maaf, kan aku.
|jika kmu tidak sibuk, bisakah kita bertemu lagi? Ini bukan hanya demi mereka. Karna sepertinya, aku juga membutuhkan mu.
Jisoo kebingungan membaca pesan yang masuk di hpnya itu. Apa lagi, yang mengiriminya adalah nomor yang tidak ia kenal.
Namun ia terkejut ketika pesan dari nomor asing itu kembali masuk. Bahkam hp jisoo kini terjatuh dengan sendirinya.
Tidak. Jisoo memegangi kepalanya yang tiba tiba berdenyut sakit, telinga yang berdenging kemudian penglihatannya menghitam.
Brugh~
.
.
..
.
.
..
.
.
."Makasih sudah mengantarkanku." Kata jennie dengan senyum manis yang tidak pernah hilang di wajahnya sepanjang perjalanan menuju apart.
Orang itu tersenyum mendengarnya. "Sama sama. Aku harap kita bisa bertemu lagi jen." Kata orang itu.
"Pasti. Lain kali kau harus mampir untuk bertemu kakakku. Tapi harus mengabari ku. Agar kakakku nanti tidak kaget ketika melihat kehadiranmu lagi." Kata jennie.
Orang itu tersenyum sebagai balasan. Jennie tidak pernah berubah, salalu ceria seperti 7 tahun lalu.
"Baiklah, kalau begitu masuk lah. Aku akan pergi setelah memastikanmu masuk ke gedung tinggi itu." Kata orang itu.
Jennie tersenyum, "baiklah, hati hati mengendari mobilnya, suga."
Jennie kemudian berlari memasuki gedung apart menuju apart miliknya. Sang kakak pasti sedang menunggu kepulangannya yang pergi tanpa memberitahunya.
Jennie menekan pin apart, kemudian masuk. Saat masuk, jennie merasa aneh karna hawa di ruangan kini terasa sejuk? Ah, jennie tahu. Pasti jisoo lupa menutup pintu balkon lagi.
Jennie berjalan ke balkon yang pintunya tidak tetutup itu. Tidak sengaja jennie melihat hp yang tergeletak di lantai balkon membuat jennie bingung. Apa ada maling? -batin jennie.
Saat ingin mengambil hp itu, jennie terkejut melihat tubuh jisoo yang kini terbaring di lantai balkon dengan wajah yang sudah pucat.
Jennie langsung membawa jisoo kekamar mereka. Membaringkan tubuh jisoo di atas kasur. Jennie memegang dahi jisoo, namun tidak ada yang aneh.
Hanya tangan jisoo yang kini dingin saat ia pegang.
"Apa yang terjadi kak?" Tanya jennie lirih pada jisoo yang masih menutup matanya.
.
..bye mau ngilang lagi 😚
.
.
.jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA DAN MAMA.
Randommenceritakan 2gadis yg menemukan 2 anak kecil yg memanggil mereka dengan sebutan Bunda dan mama. _______ "JIS JIS! ADA TUYULL!!" "IHH MAMA JAAT :( " "HAII NAMA AKU JAYDEN." "YUNA MAU CUCU." "Aduh jadi pengen cepat kawin deh kalo kayak gini.." \\\\\...