Di ruang kesehatan, Haechan bercerita tentang luka lebam di wajahnya. Jeno mendengarkan dengan seksama, tak lupa dengan tangan yang terkepal menahan emosi. Ia berjanji pada dirinya sendiri akan membalas perbuatan Donghae, Ayah kandung Haechan.
Haechan melewatkan cerita saat ia diusir oleh Ayahnya. Ia sengaja tidak menceritakan secara detail, agar Jeno tidak terlalu khawatir dan berakhir memaksanya untuk tinggal di Mansion mewahnya. Haechan sudah memutuskan, sepulang sekolah ia akan mencari kos kecil untuknya tinggal.
Saat ini, dengan kepala bersandar di dada bidang Jeno, Haechan menguap menahan kantuk. Jeno tersenyum tipis, tak lupa dengan tangannya yang mengelus surai Haechan dengan lembut.
Hingga beberapa saat kemudian, dengkuran halus mulai terdengar dari bibir Adiknya. Jeno segera membaringkan tubuh Haechan dengan hati-hati supaya lebih nyaman. Setelah itu, ia keluar dari ruang kesehatan meninggalkan Haechan sendiri disini.
Sepuluh menit kemudian Haechan tiba-tiba terbangun, ia mendapati Jeno yang menghilang dari sisinya. Haechan mengendikkan bahu, kemudian turun dari ranjang kesehatan.
Saat ini Haechan berjalan santai di lorong sekolah sambil menikmati susu kotak perisa vanila kesukaannya. Dirinya tiba-tiba terkekeh pelan. Membayangkan raut Jeno yang prustasi saat mencarinya, yang sudah menghilang dari ranjang kesehatan.
Baru saja Haechan akan memasuki kelasnya, namun langkahnya terhenti saat Yeonjun, temannya dari kelas sebelah menghalangi jalannya, " Kenapa, Jun? " tanya Haechan, ia mundur sedikit sambil menatap Yeonjun dengan terheran.
Yeonjun terkejut menatap Haechan di depannya, " Wajah Lo kenapa, anjir? " tanya Yeonjun, melihat banyaknya luka di wajah temannya itu.
Haechan terdiam sebentar. Ia menyesap habis susu kotak perisa vanila di tangannya. Dengan wajah tengil, Haechan menjawab, " Biasa, cowok. "
Yeonjun terkekeh sambil menyikut lengan Haechan dengan bercanda, " Buset Chan, bisa aja Lo! "
Haechan mengangkat alisnya naik turun dua kali, menunjukkan pesona wajah tengilnya. Yeonjun memutar bola matanya malas, " Ada tawuran sama anak sebelah, Lo mau ikut gak? " tanya Yeonjun tanpa basa-basi.
Haechan berpikir sejenak. Ia membuang kotak susu yang sudah habis dan membuka kotak susu yang baru, " Ikut, tapi jangan kasih tau Bang Jeno ya! " pinta Haechan dengan penuh harap.
Yeonjun lupa soal Jeno. Kalau ingat, dia pasti tidak akan mengajak Haechan. Sekarang Yeonjun merasa menyesal.
Yeonjun menghela nafas, " Mending gausah ikut deh, Gue takut sama Bang Jeno kalo marah nyeremin! " ujar Yeonjun sambil menggedikkan bahu, merasa ngeri padahal hanya membayangkannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY OR BABY BOY [ Haechan ]
Teen Fiction[ H I A T U S ] Haechan, bocah kecil yang hidupnya dipenuhi oleh bayang-bayang kekerasan dari Ayah kandungnya, hingga membuatnya tumbuh menjadi remaja liar dan tak kenal aturan. Segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Minho, pria misterius na...