Aroma kopi hangat dari mesin penjual otomatis di sudut kantin rumah sakit menyengat, menguar di seluruh penjuru ruangan. Aroma itu seakan ingin meredam keheningan yang menyelimuti, antara dua saudara ini. Jungkook dan Jungwon duduk berdampingan di salah satu bangku yang ada disana, dengan tatapan mereka yang terlihat dingin tak tersentuh.
Ingatan tentang tremor hebat yang dialami Haechan masih terngiang di kepala mereka, membuat jantung mereka berdua kini berdebar kencang. Jungkook dengan matanya yang terpejam, berusaha menenangkan pikirannya yang masih kacau. Marah, kecewa, dan khawatir bercampur aduk dalam dirinya.
Hingga suara notifikasi dari ponsel miliknya memecah keheningan di antara mereka. Jungkook meraih ponsel itu dan membaca pesan singkat dari Minho. Pesan itu berisi perintah agar Jungkook dan Jungwon segera kembali dan menjaga Haechan yang masih tertidur di ruang rawatnya, sementara Minho akan pergi menuju ruangan Yunho.
Jungkook membalas pesan itu dan segera bangkit, diikuti oleh Jungwon. Mereka berdua berjalan dengan hening menuju kamar rawat Adiknya.
Saat hampir sampai di depan pintu kamar rawat Haechan, sebuah suara detuman keras terdengar menggelegar. Bunyi yang keras dan mendadak itu menyerupai benda berat yang jatuh dengan kuat. Mereka saling bertukar pandang dengan raut wajah bingung. Tanpa menunggu lama, mereka segera menuju ruangan Haechan dengan langkah cepat.
Jungkook menggerakkan pintu dengan dorongan keras, " Haechan? " panggilnya panik saat tak menemukan keberadaan Adiknya di atas ranjang. Ranjang itu tampak kosong, hanya terdapat sebuah selimut putih yang tergeletak acak.
" Adek manis? " Jungwon ikut memanggil dengan nada panik.
Samar-samar mereka mendengar suara muntah seseorang dari arah kamar mandi. Sedetik mereka saling berpandangan, kemudian segera menuju kamar mandi dengan langkah tergesa. Pintu kamar mandi terbuka lebar dan terlihat Adiknya yang terduduk di lantai dengan raut pucatnya.
" Haechan?! "
Haechan mendongak, menatap kedua Kakaknya dengan mata berkaca-kaca, " K-kak? " lirihnya dengan suara hampir tak terdengar.
" Kamu kenapa? "
" Perut Echan sakit! Perih Kak.. " balasnya sambil memegangi perutnya dengan kedua tangan. Ia meringis, menahan rasa sakit yang kembali menusuk.
Jungkook dengan sigap mengulurkan tangannya ke arah Haechan. Sentuhan tangannya yang hangat seakan bisa menenangkan Haechan, membuat Adiknya kini berpegangan erat padanya. Jungwon juga ikut membantu, ia menopang tubuh Haechan dari sisi lainnya.
Langkah mereka terhenti ketika Haechan menarik napas dalam, wajahnya mengerut kesakitan, " Ashh.. " keluhnya, saat merasakan nyeri yang menjalar dari bekas infus yang terlepas dengan kasar tadi.
Jungwon menatap tangan Haechan. Matanya mengerjap ketika ia melihat noda darah yang menempel di kapas yang menggantung di tangannya. Kapas itu terlihat akan terlepas dari tangan Haechan, juga meninggalkan bekas luka merah yang cukup dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY OR BABY BOY [ Haechan ]
Teen Fiction[ H I A T U S ] Haechan, bocah kecil yang hidupnya dipenuhi oleh bayang-bayang kekerasan dari Ayah kandungnya, hingga membuatnya tumbuh menjadi remaja liar dan tak kenal aturan. Segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Minho, pria misterius na...