Malam hari telah tiba. Haechan duduk dalam diam sambil menggenggam permen tangkai pemberian dari Jungwon tadi. Ia melahapnya perlahan, sesekali melirik Ayahnya yang duduk di seberang. Setelah melakukan makam malam, seluruhnya kini tengah berkumpul di ruang keluarga.
Ruangan itu terasa hangat. Mansion yang dulunya terasa dingin dan sepi, kini dipenuhi dengan keceriaan yang tak terlukis. Haechan yang tiba-tiba hadir dalam keluarga ini telah mengubah segalanya. Senyum yang dulunya enggan muncul di wajah para penghuni Mansion, kini terukir jelas di setiap wajah mereka.
Saat ini Haechan tengah duduk di pangkuan Jungkook, dengan wajahnya yang memancarkan raut bahagia. Kesalahan yang ia perbuat sepulang sekolah tadi sudah dimaafkan oleh sang Ayah dan kedua Kakaknya. Perasaan lega terpancar dari sorot matanya. Haechan tersenyum lebar.
Suasana hangat di ruang keluarga itu tiba-tiba terusik oleh suara langkah kaki yang berderap. Seorang remaja seumuran Haechan, dengan senyum cerah dan langkah penuh semangat muncul dari belakang Minho.
Bocah itu menghampiri Minho dan memeluknya erat dari belakang, " Ayaaaah.. " panggilnya dengan lembut. Senyum hangat melintas dari bilah bibir Minho. Ia segera membalikkan tubuh bocah itu dan membalas pelukannya.
Pelukan terlepas, Minho menatapnya intens, " Lama tidak bertemu, Ayah merindukanmu. " ucapnya lembut. Bocah itu tersenyum merona, matanya berbinar menatap Minho.
" Kenapa jarang main kesini? " tanya Minho lagi. Ia segera menarik bocah itu ke atas pangkuannya. Lengan kekar Minho melingkar di pinggang ramping sang bocah dengan erat.
Haechan yang tadinya asik mengunyah permen, mengerutkan kening saat melihat interaksi sang Ayah dengan bocah tak dikenal itu. Ia merasa tidak nyaman. Raut wajahnya berubah masam, cemburu menggerogoti hatinya. Seharusnya hanya dirinya yang boleh berada di pangkuan sang Ayah, batinnya.
" Aku sibuk belajar, Ayah.. " jawab bocah itu dengan rengekan. Minho tersenyum tipis, tangannya mengusap lembut surai halus bocah itu. Haechan memalingkan wajah, tidak suka dengan pemandangan di depannya saat ini.
Berbeda dengan Haechan yang tengah menahan kesal, bocah yang sedang berada di pangkuan sang Ayah justru terkekeh kegirangan. Ia menikmati sentuhan lembut Minho di rambutnya.
" Dia bohong tuh, Yah. " sahut Jungwon yang duduk tidak jauh dari mereka. Bocah itu mengernyit, menatap Jungwon dengan pandangan tidak suka.
" Cepet banget kesininya, " sambung Jungwon, namun bocah itu terlihat memalingkan wajah, ia masih merasa kesal. " Sendirian? " tanya Jungwon lagi.
" Kagak lah, itu ada yang ngikutin. " jawab bocah itu ketus. Jungwon terkekeh kecil.
Hingga seorang remaja tampan muncul dan memasuki ruangan. Dia, Kim Sunwoo, anak kedua dari Yunho, Adik dari Minho. Usianya baru menginjak 18 tahun, seumuran dengan Jungkook. Sunwoo melangkah mendekati Minho dengan langkah ringan, " Ayah. " sapa Sunwoo. Minho mengangguk dan mempersilahkan Sunwoo untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY OR BABY BOY [ Haechan ]
Подростковая литература[ H I A T U S ] Haechan, bocah kecil yang hidupnya dipenuhi oleh bayang-bayang kekerasan dari Ayah kandungnya, hingga membuatnya tumbuh menjadi remaja liar dan tak kenal aturan. Segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Minho, pria misterius na...