Hellooo Persijax 👋🇵🇭
Seperti biasa aku mau mangucapkan
TERIMAKASIH BANYAK-BANYAK SUDAH MEMBACA CERITA INI 🤩🤩🤩KUYYY LANGSUNG BACA AJA
HAPPY READING GUYS 💐💐
Rea sedang sibuk dengan aktivitasnya di dapur membantu Bunda dan Mama mertuanya untuk memasak. Suasana di dapur menjadi sedikit ramai karna dihiasi dengan kekehan dan tertawa dari mereka bertiga.
"Hahaha. Sudah, ayo panggil suamimu dan kakak adik iparmu untuk makan ya Rea?" Ucap Renata yang sedang membantu Bu Cyl menyajikan makanan.
"Iyah, aku panggil mereka ya." Saat melewati ruang makan, ternyata sudah ada Justin, Josef, dan Cerise yang sedang sibuk dengan laptop di depannya.
"Ehh? Jax mana kak?" Tanya Rea pada Justin. "Masih dikamar kali, soalnya kita hanya bertiga disini. Coba aja kau susul, Re..." ucap Justin yang menatap Rea. Rea mengangguk dan memutuskan untuk menyusul Jax yang masih berada dikamar.
Tok tok tok...
"Jax? Kau di dalam?" Tanya Rea sebelum membuka pintu kamarnya. Karna tak ada jawaban Rea pun masuk begitu saja. Betapa terkejutnya ia melihat jax yang baru keluar dari kamar mandi hanya dengan celana pendeknya.
"Aaaaa!!!" Rea berteriak dan menutup wajahnya. Jax terkejut karna Rea berteriak sangat kencang. Jax menghampiri Rea dengan cepat dan melihat kondiisi Rea yang baik-baik saja.
"Rea? Ada apa? Kau terluka?" Tanya Jax dengan khawatir. Jantung Rea berdegup kencang. Jarak Jax dan Rea begitu sangat dekat, apalagi Jax yang tidak memakai bajunya. Ia hanya mengenakan celana pendeknya. Rea mendorong pelan dada bidang Jax dengan telunjuknya. Lalu, dengan sigap ia menoleh ke arah lain agar Jax tak mengetahui kegugupannya dan ia tak melihat perut sixpack Jax.
"Rea?" Jax mendongakkan wajah Rea dengan telunjuknya. "Ke-kenapa gak dipakai bajunya?" Tanya Rea dengan gugup. "Memangnya kenapa?" Jax bertanya tak mengerti.
"I-itu...," Rea menunjuk tubuh Jax. Jax paham dan tersenyum senang. "Lihatlah ke arahku, Rea..." ucap Jax yang memegang bahu Rea. "Rea? Lihat saya," ucap Jax kembali. Rea hanya menggeleng, lalu menjauh sedikit dengan Jax. Jax tersenyum jahil. Ia menarik tangan Rea dan membawanya kedalam dekapannya, meletakkan kepala Rea di dada bidangnya.
Rea mencium aroma mint dari tubuh Jax. Rea memberontak karna jantungnya benar-benar tak aman. "Jax, lepas dulu." Ucap Rea yang memukul lengan Jax. Jax menggeleng. "Tak akan kulepaskan, kau memanggilku apa tadi?" Jax kembali memancing emosi Rea.
"Ihhh, lepas. Jax!!" Ucap Rea yang memberontak brutal. Tapi tenaga Jax lebih besar dibanding tenaga Rea.
"Akan ku lepaskan jika kau memanggilku dengan sebutan spesial, honey..." ucap Jax ditelinga Rea, membuat Rea merinding.
"Lepas, Jax..." ucap Rea. "Tidak, sesuai perkataanku tadi, babe..." ucap Jax kembali dan semakin mengeratkan dekapannya.
Rea pasrah, ia sebenarnya begitu malu. Sangat malu, dulu saat meng DM Jax saat ia masih menjadi fans suaminya ini ia tak malu mengucapkan kalimat-kalimat manis padanya.
"I-iya, my husbandku. Lepas dulu ya bayi besar...," ucap Rea dengan terpaksa. Tapi, Jax tetap tersenyum salting mendengar itu.
"Kau seperti tak ikhlas mengucapkannya?" Ujar Jax dengan jahil.
"IYA MY HUSBANDKU, MY HONEY, MY BABE, MY WORLD, MY LOVE..., huh..., sudah sayang?" Ucap Rea dengan gemas dan wajah yang memerah. Ia malu sangat malu, tolong berikan Rea sayap Persijax 😭😭😭 atau ada yang mau di posisi Rea? 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta di Filipina 🇵🇭
De TodoAwalnya ku kira pertemuan kita ini salah, tapi nyatanya Tuhan telah membuat skenario yang indah dalam pertemuan kita dan menyatukan kita dalam cinta yang sejati dan abadi. Naura Reana Felicia. Gadis berusia 21 tahun asal Indonesia. Kini, menjadi seo...