Atlantis.

498 39 7
                                    

Happy reading!

*****

Taman!

"Kamu lagi ngapain El? Aku cariin kemana-mana tau nya di sini, gimana tadi? Berhasil?" Ucap Meida

"Nggak Mei, masih sama, di tolak." Vino menjawab dengan menundukkan kepalanya

Meida yang melihat itu pun hanya bisa mengusap punggung badannya Vino dengan lembut dan berkata

"Sabar yah. Cewek banyak kok Vin!, Banyak yang mau sama kamu" ucapnya dengan lembut

"Salah satunya orang yang ada di samping kamu ini Vin!" Meida hanya bisa berucap di dalam hati aja

"Tapi gw maunya dia Mei!" Vino tetep kekeuh dengan pilihan nya

"Terserah lah vin, aku pusing liatnya. Aku duluan ya" setelah mengucapkan itu Meida langsung meninggalkan Vino yang terdiam di tempat.

"Andai kamu sadar Vin, ada aku di sini yang selalu nungguin kamu, tapi kamu? Malah ngejar orang yang sama sekali gak menginginkan kamu. Apa aku harus pergi dulu ya? Agar kamu sadar, akan perasaan ini?" Meida hanya bisa melihat Vino dari kejauhan. Tampak Vino tetep duduk di sana sambil melihat kotak yang ia pegang itu.

****

"Oyy!! Kiyomasaaaaa, nande-nande, gamb____" belum selesai dia berbicara sudah di keplak mulut nya dengan telapak tangan temannya!

Plak!

"Berisik Luh anak utan!" Andi. Atau nama lengkap Andi Bambang Fahreza, dan orang yang di keplak tadi adalah Nizar Alatas.

"Ngapa Luh Vin? Amel lagi?" Tanya teman nya yang satu lagi, panggil aja Ando Bambang Fahreza kembaran nya Andi, namun berbeda sifat!, Andi orang nya humoris, kocak, tangan nya enteng kalo soal Ngeplak orang lain, dan yang paling penting dia itu PLAYBOY!. Tapi Ando berbeda, kebalikannya, cuek, jutek, kalem, dan banyak diem, di banding yang lain.

Back to topik.

Vino hanya mengangguk an kepala nya aja, dan teman-temannya hanya bisa menghela nafas panjang, karena bingung harus dengan cara apa? Biar Vino tuh sadar, dan berhenti mengejar-ngejar Amel, karena apa? Mereka tau siapa Amel sebenarnya, Amel gak sebaik yang Vino kira, tapi Vino tetep kekeuh akan hal itu.

"Gini ya Vin, gw sebagai ketua Luh, dan sebagai ketua di geng "Atlantis" merasa iba sama Luh. Sabar ya Vin, nyerah yok jangan semangat". ujar cowok yang katanya sebagai ketua di geng Atlantis  itu sambil menepuk punggung Vino sok dramatis, atau biasa di panggil Langit Gibran Pratama.

"Dimana-mana ketua itu kasih semangat, kasih solusi, lah ini? Orang malah di suruh nyerah". Ujar Andi

"Mau heran tapi ini ketuanya Atlantis, agak lain emang". Ibnu. Atau Ibnu Raden Wijaya Kusuma.

"Heh Ibnu! Denger ye baek-baek. Gw itu mau punya ciri khas sendiri. Ketua geng cool? Dingin? Apaan!, Gw kaga bisa begituan, liat Luh keselek aja gw udah ngakak".

"Pengen rasanya gw ganti Luh Lang sama tuh kulkas berjalan" Nizar yang sedari tadi diem menyimak, kini ikut berbicara, namun  kata-katanya bikin semua orang tercengang.

"Apakah Kita Hanya Sahabat??" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang