sejuta rasa.

454 28 10
                                    

Cinta. Satu kata dengan sejuta rasa, hal yang selalu membuat kita lupa akan segalanya. Namun apakah aku yang salah karena mencintai nya?.

Meida of diary.

*****

Seorang gadis cantik, dengan rambut yang di Cepol asal dan sedikit anak rambut depan yang ia jadikan sebagai poni, yang menambah kan kesan manis di wajah bulat nya itu. Ia sedang terduduk di depan meja belajar dengan buku diary yang selalu menjadi teman nya dan selalu menjadi tempat untuk ia bercerita.


Meida termenung sambil melihat buku diary nya sendiri.

"Sesakit ini kah rasanya?. Tapi apakah aku sekuat itu?".

Meida melihat jam di dinding kamar nya yang menunjukkan waktu 20.30. Ia pun bergegas menuju ke kasur nya untuk istirahat. Sebetulnya ia belum ini tidur, hanya rebahan biasa sambil melanjutkan kegiatan yang tadi. Yaitu melamun.

Saat Media sedang asyik termenung tiba-tiba HP nya bergetar yang menandakan bahwa ada telpon masuk untuknya.

Elvino.

Nama itu yang tertera di hp Meida. Media pun segera mengangkat telpon tersebut.

"Hallo. Kenapa El?"

"Eum Mei. Luh mau nemenin gw gak?"

"Kemana El?"

"Ke mana aja, gw mau nyari sesuatu, sekalian kan kita udah lama gak jalan bareng, mau gak?"

"Eumm. Boleh deh" akhirnya Media menyetujui ajakan itu, setelah beberapa menit terdiam, tapi ia tidak tau ada apa dengan Vino, yang tiba-tiba mengajak ia jalan malam-malam begini.

"Ya udah siap-siap yah, lima belas menit lagi gw nyampe"

Setelah di "iya" kan oleh Media, Vino pun menutup telponnya itu.

Bahagia.

Satu kata yang Meida rasakan saat ini.

"Di ajak jalan sama El? Serius ini El? Demi apa? Aaaaa seneng banget"

Bahkan Meida sampai jingkrak-jingkrak di atas kasur saking senengnya. Gimana gak seneng? Vino yang semenjak suka dengan Amel jarang sekali mengajak nya jalan lagi, gak pernah malah.

Dan Meida langsung bergegas menuju ke lemari untuk mencari pakaian yang pas untuk ia kenakan.

Setelah selesai dengan pakaiannya, Meida hanya memoles sedikit di wajahnya agar terlihat lebih fresh.

Setelah selesai dengan pakaiannya, Meida hanya memoles sedikit di wajahnya agar terlihat lebih fresh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Outfitnya Meida

Setelah beberapa menit, akhirnya Meida keluar dari kamar dan ternyata Vino sudah menunggu nya di depan Rumah Meida dengan motor vespa nya itu.

"Apakah Kita Hanya Sahabat??" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang