"maaf Mei".

420 26 15
                                    




Kantin.

Satu kata dengan keramaian di saat waktu tertentu. Istirahat, adalah hal yang di tunggu-tunggu oleh para makhluk hidup yang sudah lelah mengikuti pelajaran dan bergelut dengan alat-alat tulis. Di sinilah anak Atlantis berkumpul.

Vino, Langit, Ando, Andi, Nizar dan Ibnu sudah duduk di bangku paling pojok yang ada di kantin, seperti biasa, tempat itu adalah khusus tempat mereka, dan sekarang Mereka sedang membahas tentang Atlantis.

"Lang. Kita kan generasi pertama di Atlantis, kira-kira perjalanan Atlantis akan nerus gak ya?" Ujar Nizar

Masalah yang mereka alami tadi pagi sudah mereka selesaikan, dan sekarang sudah kembali seperti semula.

"Harus lah! Emang ngapa?" Jawab Langit sekaligus bertanya sambil mengambil gorengan yang ada di meja itu.

"Kira-kira kita bakal asing gak ya? Setelah lulus?" Tanya Andi

"Jangan lah! Atlantis bakal terus berjalan, dan akan nerus sampe generasi selanjutnya, kalo bukan Atlantis siapa lagi coba yang bawa persahabatan kita?" Vino ikut jawab.

"Kita bentar lagi lulus wir, bakalan susah ada waktu" ucap Andi

"Ehh iya ya. Perasaan baru kemarin kita masuk ya SMA, sekarang udah kls 12 aje"

Nizar yang sedari tadi makan nasi bakar pun ikut nimbrung. "Berarti kita harus cepet-cepet cari generasi baru wir, ya gak? Pak ketu?" Sambil menyenggol Langit yang sedang minum alhasil minuman nya meleber ke baju nya dan akhirnya basah deh

"Ya elah zar! Gw lagi minum ini. Liat-liat orang mah, tumpah kan! Ah elah" ucap cowok itu marah-marah sambil ngibasin bajunya yang basah itu agar cepet kering.

"Ehh iya maap maap sorry, kaga liat gw hehe" Nizar si pelaku hanya bisa cengengesan aja

"Percuma. Mau Luh kibasin kaya gitu gak bakal kering! Kecuali Luh pakein kipas, baru kering" ujar Vino

Langit pun beranjak dari tempat duduknya setelah celingak-celinguk mencari sesuatu.

"Mau kemana Luh?" Tanya Andi

"Yaelah ngambekan bgt kaya cewek" ujar Nizar

"Kaga njr. Ini gw mau minjem kipas mini sama Celine." Jawab cowok itu

"Dimana Celine?" Tanya Vino.

"Noh! Tapi tumben dia cuma bertiga doang"

Vino pun langsung mengarahkan pandangan ke meja  yang di tunjuk Langit.

"Lah iya! Cewek kita kurang satu zar" ujar Andi

"Njr! Cewek kita gak tuh!" Ujar Ibnu yang sedari tadi diam

"Meida mana?" Vino bertanya kepada Langit yang sudah kembali dari meja kekasihnya itu. (Kapan-kapan kita spill)

"Lah mana gw tau." Jawab cowok itu.

"Kenapa Luh gak nanya sekalian njr!"

"Lah tanya dewek Sono! Punya kaki punya mulut" jawab Langit sambil mengarahkan kipas itu ke baju nya yang basah.

"Dia gak mau di ganggu" setelah sekian lama Ando berdiam diri tanpa berucap sedikit pun akhirnya ia mengucapkan kata juga

"Tau dari mana?"

"Gitu aja gak ngerti, bodoh." bukannya menjawab Ando malah mengatakan bahwa ia bodoh.

"Tanya sono gih sama temennya". Usul Ibnu.

Vino pun beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke meja Celine Nathalia Azahra~pacar dari seorang langit Gibran Pratama.

Setelah sampai di meja mereka, vino pun lantas bertanya.

"Cel?. Meida dimana? Kok gak sama kalian?" Tanya cowok itu.

"Dia di kelas tadi, dia gak mau ke kantin katanya, mau kita beliin tapi dia bilang gak laper nanti aja istirahat ke dua" jawab Anita. Nama lengkapnya Anita Raden ayu Azhari, sepupu dari Ibnu Raden Wijaya Kusuma sahabat Vino

"Coba cek deh di kelas, kalo gak di kelas berarti di taman" ucap cewek satu lagi yang bernama Zaskia Adya Rasya.

"Iya dah makasih" setelah mengucapkan itu, Vino balik ke meja sebelum nya.

"Wir! Gw ke kelas duluan ya, mau ketemu Meida" pamit Vino ke yang lain sambil menyeruput teh poci yang sisa setengah itu dan berucap lagi "gw titip sampah nya ya nu". Setelah mengucapkan itu, ia langsung berlari keluar dari kantin tersebut

"Eh anjing! Apa susahnya sih! Buang sampah sambil lewat?!"

"Ah elah satu doang NU, nanti gw traktir nasi bakar emak Ijah" teriak Vino dari kejauhan.

"Bangsat emang temen Luh pada!"

" nih juga ya" ucap Andi

"Nih juga ya hehe" ujar Langit

"sekalian gw ya" ucap Nizar sambil tersenyum dan Menaik turun kan alisnya yang tebal itu.

"Nggak-nggak apaan Luh, ogah! Buang sendiri, sampah-sampah siapa, yang buang siapa, punya kaki punya tangan gunanya apa?" Ucap cowok itu marah-marah.

"Yaelah nu! Sekalian."

"Kaga ada ya anjing! Buang sendiri, gw mau balik ke kelas"  ucap cowok itu dengan nada ketus.

"Kaga Ibnu, kaga Anita. Sama-sama ketus"

"Namanya juga satu spesies" jawab Langit dengan jawaban nyeleneh

"Spesies njr, di kira hewan kali ya" .

*****

Di kelas.

Keadaan kelas sepi. Hanya ada satu orang di sana yang sedang tertidur pulas sambil mendengarkan musik.

Dia adalah meida, Vino pun langsung menuju ke arah Meida. Dari jauh ia melihat ada sebuah buku dengan tulisan di atasnya sebagai judul "diary of Meida~tak pantas terluka"

Kebetulan buku itu terbuka sehingga menampakkan apa yang sedang Meida tulis.

Diam-diam Vino mengambil buku itu dan di atas kertas itu ada tulisan

"Sejauh mana aku bisa bertahan mencintaimu?, Dan sejauh mana kamu bertahan mencintai nya?, Mengapa cinta ini harus tumbuh?, Dan mengapa kamu harus mencintai orang lain?, Mengapa aku gak bisa apa-apa selain diam?, Tuhan....dosa kah jika aku menginginkan dia?"

"Sebesar itukah cinta Luh ke gw mei?" Gumam Vino sambil melihat Meida yang sedang tertidur, dan lantas ia langsung menaruh buku itu dan keluar dari kelas.

Di pintu kelas ia sempat menoleh ke arah meida yang sedang tertidur dan bergumam "maaf Mei!". Setelah itu ia langsung lari ntah kemana.

****


Haiiii maaf yahhh baru up, aku sakit kemarin hehe maaf yahhhhh. Ouh iya kemarin ada yang rekomendasi buat manggil aku dengan sebutan "KAJA (KAKAK SENJA)". Terharuuuu, aku sukaaaa❤️.

Enaknya manggil kalian apa ya?????
REAJA (READERS NYA SENJA)?

HAIII REAJA!!!!!!!.

Sampai ketemu Minggu depan^_^.

"Apakah Kita Hanya Sahabat??" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang