terbongkar

389 25 8
                                    

weekend telah selesai, sekarang adalah waktunya untuk kembali ke rutinitas mereka, yaitu sekolah.

Senin? Siapa di sini yang malas kalau hari senin?

Malas untuk upacara?
Mata pelajaran nya pasti ada matematika bukan?
Jadwal bayar uang kas?

Iya itu lah yang namanya sekolah. Mau sukses? Kok gak mau nerima konsekuensi nya? Gimana mau sukses kalau begitu.

Seperti yang di lakukan oleh gadis cantik dengan rambut yang di urai terjepit, meninggalkan poni serta anak rambut, yang membuat nya semakin bersinar dan terlihat cantik tentunya.

Gadis itu berjalan di koridor dengan senyum yang mengembang, serta sesekali membalas sapaan adik-adik kelas nya dengan senyuman yang begitu manis.

Senyum nya semakin mengembang ketika ia menemukan sahabat laki-laki nya yang berjalan menuju ke arah nya.

"Pagi mei-mei" suara berat itu mengalun lembut ke arah telinga Meida, yang membuat nya semakin semangat untuk memancarkan senyum manis nya

"PAGI ELL!!!!" ucap nya dengan semangat

"Haha lucu banget si" tidak kuat menahan kegemasan dari tingkah laku sang sahabat, Elvino mencabut pipi nya Meida dengan wajah yang menahan gemas.

Siapa sangka? Bahwa interaksi mereka itu di saksikan oleh puluhan orang di koridor tersebut, yang membuat mereka memekik menahan kegemasan juga.

"Aaaaaaa lucu bangett si mereka??? Jadi pengen dehh"

"Gila! Yang satu cantik yang satu ganteng, emang cocok jadi primadona sekolah si ini"

"Sayang banget kak Elvino nya malah suka sama kak Amel"

"Kak Meida yang di perlakukan kaya gitu, gw yang mleyot omaigattt. Makk anak mu pengen punya pacar"

"Sayang bgt gak si gak pacaran? Masa iya cuma sahabat an aja?"

"Iya sayang banget mereka cuma sahabat"

"KAK KALIAN BAKAL JADI COUPLE FAVORIT KITA!!! PLISSS JADIAN DONG!!!!"

"IYA BETUL TUHH JADIAN DONGG"

"KITA SIAP MENAIKI KAPAL KALIAN KAK"

"JADIAN"

"JADIAN"

"JADIAN"

Kurang lebih seperti itu celetukan dari beberapa murid yang ada di koridor itu. Mereka memang cukup populer, selain karena kecantikan dan ketampananan nya, mereka juga terkenal karena prestasi nya.

"Waduhh El rame bangett, maluuu" ucap meida dengan muka yang di tutupi oleh tangan nya

"Udah biasa kan? Kok masih malu si?" Ucap Elvino dengan senyum menahan gemas nya atas tingkah laku Meida.

Mati-matian Meida menahan salting atas perilaku Vino dan di tambah dengan kata-kata yang baru Vino cetuskan.

"Mau ke kelas kan? Ayo ke kelas bareng!"

"Ayo"

Mereka jalan beriringan untuk menuju ke kelas sambil mengobrol santai.

"El. Semalem kamu jalan sama Amel?"

"Iya kok tau? baru gw mau cerita"

"Iyaa soalnya aku tau dari Zaskia"

"Ouhh"

"Kok bisa jalan sama Meida? bukan nya kamu beda perasaan sama dia?" ujar Meida dengan nada bercanda.

"Jangan gitu lah, gw masih berusaha ini. Semalam pun harus gw paksa dulu baru

"Apakah Kita Hanya Sahabat??" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang