-
-
-
Setelah kejadian malam itu, Shani benar benar trauma, hatinya sakit melihat orang yang ia cintai berbaring di rumah sakit dengan bantuan alat rumah sakit yang melilit badan Gracia.
Shani pun terbangun dari tidurnya dengan tangan yang masih menggenggam tangan kanan kekasihnya itu
"Gee, ayo bangun" ucap Shani sambil melihat Gracia yang masih tak sadarkan diri
Shani pun beranjak dari sana sekedar mencuci wajah nya, bahkan Shani tak sempat menghapus make up nya semalaman dan juga mata nya yang membengkak akibat menangis
Cindy datang dengan membawakan Shani sarapan, ia juga memeluk tubuh sahabat nya yang sedang rapuh
"Shani, ayo makan dulu"
"Cin, aku takutt"
"Gausah takut Shani, Gracia baik baik aja, sana gih makan" ucap Cindy yang di angguki oleh Shani
"Cin aku mau ke ruangan aku bentar ya? mau mandi"
"Sarapannya kenapa ga di habisin Shani"
"Ga mood cin"
"Ada baju ganti?"
"Ada, di bawain Adel tadi"
25 menit berlalu, Shani sudah tampil rapi tidak acak acakan seperti orang frustasi, ia juga mengenakan snelli, kini saatnya Shani yang merawat Gracia, dia dokter toh? sekaligus Gracia di rawat di rumah sakit milik papinya, karena permintaan Shani sendiri agar Shani lebih leluasa menjaga Gracia
"wedeh cakep banget bu dokter" puji Cindy membuat Shani tersenyum tipis
Saat asik berbicara, keduanya terkejut melihat Jinan yang masuk ke dalam kamar rawat Gracia dengan napas tersengal
"Astaga Jii bikin kaget aja" monolog Cindy
"Mana si Kara?" Tanya Jinan
"Terus yang baring di sana siapa? Setan!?" kesal Cindy membuat Shani tertawa
"Marah mulu, ohya Shani, maaf kemarin gw ga sempet nolongin karena lagi di luar kota"
"Iya Jinan gapapa, ada Adel sama Zee yang nyamperin kita
"keadaan Kara gimana sekarang?"
Shani mengembuskan nafasnya pelan, ia duduk di sebelah Gracia
"Gracia kekurangan darah nan, tapi untung aja Zee donorin darah buat Gracia"
"Syukurlah, kebetulan gw lagi sama anak anak, mereka nunggu di luar, Lo tau siapa geng yg celakain Gracia?" Tanya Jinan penasaran
Shani menggeleng, ia tidak mengetahui nama dari gangster tersebut
"Aku ga tau pasti Nan, tapi kalo kemarin aku lihat mereka pake jaket hitam berlogo beruang di lengannya, terus juga mereka semua pake motor custom" jelas Shani
"Azraa, main main lo sama gw" batin Jinan dan mengepalkan tangan nya dengan rahang yang mengeras
"Yaudah kalo gitu, kalian berdua disini aja, tunggu Zee sama Chika bakal kesini lagi, gw pergi dulu" pamit Jinan
"Jinan!" Cindy lansung menahan pergelangan tangan Jinan yang membuat Jinan menghentikan langkahnya
"Kenapa Cin?" Tanya Jinan heran
"Kemana!?"
"Aku pergi bentar Cin, ada urusan"
"Jangan bilang kamu mau berantem?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hate And Love
Teen FictionSore itu, pertemuan singkat antara Gracia Shangkara Atmajaya dan Arshani indiva adirajasha, yang membuat mereka saling dekat dan saling mengikat. Di pertemukan dengan tidak sengaja, mencoba membuka hati, akhirnya terbiasa bersama. Sampai suatu masa...