Bab 12

2.1K 214 31
                                    


Happy Reading
___________________



Pagi hari di saat matahari belum menampakkan dirinya, seluruh anggota Shangkara sudah berkumpul di depan markas mereka.

Mereka menatap Gracia yang duduk di atas meja dengan wajah hampa.

Tidak ada yang memulai percakapan di antara mereka, semuanya masih menunggu Gracia yang bungkam sejak satu jam yang lalu.

Merasa tak ada pergerakan kecil dari Gracia, membuat mereka kesal setengah mati. Bukankah rencana yang sudah mereka susun sedemikian rupa akan di laksanakan, tetapi kenapa tidak ada perintah satupun dari ketua nya ini.

"Ck! Kar jadi ga sih?" Tanya Jinan yang berjalan mendekat ke arah Gracia.

Merasa namanya terpanggil Gracia melirik Jinan, setelah itu ia pun menundukkan pandangannya memainkan kaleng minuman yang berada di dekat nya.

"Udah jam 6 kak! Dua jam lagi mereka memulai acaranya!" Sekarang giliran  Ara yang bersuara.

"G-gue gabisa. Gue ga mungkin ngehancurin kebahagian Shani" Ucap Gracia yang lansung masuk ke dalam markas meninggalkan anggota nya yang masih menatap kepergian Gracia.

"Dia gila apa ya! Terus rencana ini gagal?" Dessy menahan nafas melihat tingkah Gracia.

"Kak Jinan" panggil Ara.

"Susul dia" pinta Ara yang menarik Jinan untuk menyusul Gracia ke dalam.

"Kalian tunggu bentar disini" perintah Jinan.

"Lo gimanasih kar? Lo jangan bikin emosi gue naik turun ya!" Jinan melempar bantal ke arah Gracia yang merebahkan tubuhnya di sofa.

"Kak, jangan kayak gini Kak! Gue ga mau ngeliat lo selemah ini." Ara memukul pelan kepala Gracia membuat sang empu menampilkan tatapan tajamnya.

"Kita batalin rencana ini, setelah gue pikir pikir kayaknya gue salah kalo bikin pernikahan Shani hancur, gue gamau Shani benci gue dengan gue ngelakuin hal yang bodoh, gue sayang sama Shani dan gue udah ikhlas kalo hari ini dia bukan milik gue lagi" jelas Gracia.

Plak!

Satu geplakan keras mendarat di paha Gracia membuat Gracia terbangun dan menyumpahi Ara.

"Santai anjing!" Jinan yang melihat Gracia akan menghajar Ara, dengan cepat ia menahan tubuh Gracia.

"Jangan lo berdua yang mau berantem!!" Teriak Jinan.

"Dia duluan!" Ucap Gracia tak kalah keras.

"Lo jangan munafik Kak! Gue tau lo ga pernah cinta sama ci Shani. Gue tau betul lo benci banget sama ci Shani dan keluarganya, gue udah tahu semua yang lo sembunyiin kak! Di hati lo itu gak ada ci Shani sedikit pun, jadi stop berpura-pura seakan lo cinta sama dia, yang ada di hati lo itu dendam bukan cinta kak!!" Kata Ara membuat Gracia terkesiap.

Gracia menatap Ara yang juga menatapnya, sorotan mata Ara yang iba dan juga marah terpancar saat ini.

"Ra gue-"

"Kak, ga ada yang perlu lo sembunyiin dari gue, gue sahabat lo bukan sih?" Ara tersenyum tipis menatap Gracia yang menyembunyikan kebenaran selama ini.

Hate And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang