Bab 1

4.9K 398 10
                                    


Jangan lupa vote ngab🤙

Happy reading
________________________


20 Januari, 2021. tepat dua tahun yang lalu, Gracia dan Shani mulai dekat, namun kedekatan mereka hanya sebatas teman. dua tahun yang lalu Gracia mengenal Shani hingga sampai saat ini, 20 kali juga ia di tolak Shani mentah mentah.

Sekarang keduanya sedang berjalan di taman, mencari angin malam yang menyejukkan.

Shani berhenti, ketika Gracia menghentikan langkahnya tepat di depan bangku taman berwarna hitam kecoklatan, dengan bollard lighting yang tak jauh dari sana.

"Ayo pulang, udah malem" ajak Shani saat melihat Gracia duduk diam dan menatapnya dengan senyum

"Bentar, duduk sini aku mau ngomong" Gracia pun menggeser duduknya memberi space kosong untuk Shani.

Gracia membelokkan badannya menghadap kiri, ia menggenggam tangan kanan Shani, menatap mata Shani lekat.

"Kamu ga capek apa nolak aku terus?" Gracia mengusap punggung tangan Shani dengan jempolnya

"Sekarang aku yang nanya, kamu ga capek apa di tolak terus?" Ucap Shani membuat senyum Gracia memudar.

"Shan, aku serius sama kamu. Kamu percaya gak? love at the first sight."

"Kamu, kenapa sih? Jatuhnya kamu terobsesi sama aku, Gracia"

"Shan, aku serius. Ayo pacaran sama aku, yaa?"

Shani tertawa melihat wajah gemes Gracia, ia pun merapikan anak rambut yang menutupi wajahnya

"Ga asik banget nembak nya kek gini" ucap Shani, Gracia merogoh sesuatu di saku jaket nya

"Nih, aku beli ini buat kamu, bagus gak?" Tanya Gracia sambil mengangkat sebuah kalung emas yang di sana terukir sebuah tulisan 'greshan' menambah kesan elegan bagi siapapun yang memakainya, terlebih Shani sendiri.

"Pakein dongg" ucap Shani manja

"Berarti di terima dong?" Gracia pun menatap lekat bola mata coklat milik Shani, Shani mencepol rambutnya saat Gracia memasangkan kalung ke leher putih miliknya

"Yaa begitu deh, aku coba buat buka hati lagi, kamu taukan? Kejadian beberapa tahun yang lalu saat aku masih SMA, disitu aku ga percaya sama siapapun, aku benar benar takut untuk nerima orang baru, bahkan berkenalan aja rasanya gamau" ucap Shani pelan, ia pun menatap langit malam yang di hiasi bulan sabit dan bintang bintang yang mengelilinginya.

"Aku janji, sebisanya aku bakal buat jaga kamu, jaga hubungan kita, dan jaga perasaan ini" Gracia mengangkat jari kelingking nya di hadapan Shani

"Apa?" Tanya Shani.

"Kelingking kamu mana."

"Gak ah, kek anak kecil tau" ucap Shani membuat Gracia kesal.

"Biarin, ayo Shaniiii" rengek Gracia, Shani tersenyum melihat raut wajah Gracia seperti ini, bagi Shani, Gracia itu manja jika berada di dekat nya.

"Dasar bayii" dengan senang hati Shani menautkan jari kelingking nya dengan kelingking Gracia.

Malam ini, detik ini, kursi besi, dan taman itu yang menjadi saksi bisu kisah cinta keduanya bermula.

Hate And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang