--
-
Seminggu setelah kepulangan nya dari rumah sakit, Gracia hanya berdiam diri di rumah, karena dirinya tidak di izinkan oleh sang kekasih untuk berpergian keluar
Bosan, itulah yang Gracia rasakan saat ini, bahkan sekedar berkumpul dengan teman teman nya saja ia tidak bisa, bukan karena tak mau, Gracia hanya tak berani membantah larangan Shani, ia tahu bagaimana seram nya Shani saat marah.
Sedangkan Shani, ia pun menyandarkan tubuhnya di kursi, sedikit memijat pelipisnya untuk membantu meredakan rasa pusing, pasien hari ini banyak sekali, yang membuat Shani kewalahan melayani. Tapi ini lah pekerjaan nya, Shani sangat bersyukur jika dirinya sekarang bisa menjadi dokter umum, cita citanya sedari kecil, karena Shani sangat ingin membantu orang orang sakit yang ingin sembuh.
Dirinya menatap handphonenya yang berbunyi di atas meja, sudah di pastikan jika Gracia lah yang menghubungi nya, tak ingin berlama-lama, Shani segera menggeser tombol hijau tersebut, melihat Gracia yang sedang menatapnya dengan tatapan aneh
"Apa? Tumben vidio call"
"Ini beneran aku ga dibolehin keluar? Sayang aku bosen tauk"
"Nakal banget dibilangin, tenang aja dirumah, biasanya tiap hari juga keluyuran tuh"
"Tapi ini udah seminggu ngurung diri, coba aja kamu temenin aku disini, pasti aku betah"
"Aku kan kerja, mana bisa nemenin kamu"
"Masih lama ya kerja nya? Aku kangen, apa aku nyusul kamu kesana aja?"
"Gre, jangan ngadi ngadi deh"
Terdengar helaan nafas dari Gracia di seberang sana, Shani hanya tersenyum kecil, ia tahu jika Gracia adalah manusia jalanan alias manusia yang sangat jarang berada di rumah, keluyuran, nyari gara gara sama orang, berantem, itulah rutinitas Gracia, yang berakhir luka luka, dan itupun Shani yang mengobati nya.
"Kamu sibuk kerja terus, makan nya teratur gak?"
"Kadang telat dikit kok"
Keduanya kembali hening, Gracia menatap Shani yang sedang fokus dengan laptopnya, entah apa yang dilakukan oleh dokter muda itu, Shani yang selalu saja mementingkan pekerjaannya, Gracia suka itu.
"Sayang kamu ga capek apa kerja terus?"
"Engga dong, malah aku senang disini bisa ketemu orang banyak, bisa bantu orang yang sakit juga"
"Kamu jangan lupa juga jaga kesehatannya, nanti takut ketularan gimana, kalo kamu sakit aku khawatir banget lo Shan"
Shani hanya tersenyum mendengar penuturan dari Gracia, ia bahkan sedikit melirik ke layar handphonenya sesekali melihat Gracia yang sibuk menatapnya tanpa berkedip
"Gre kamu-" ucapan Shani terhenti saat ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan miliknya
"Ya siapa?"
"Permisi dokter Shani" ucap seseorang yang sedang menggendong anak kecil berumur sekitar 5 tahunan
"Iya, kenapa dokter Deno?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate And Love
Teen FictionSore itu, pertemuan singkat antara Gracia Shangkara Atmajaya dan Arshani indiva adirajasha, yang membuat mereka saling dekat dan saling mengikat. Di pertemukan dengan tidak sengaja, mencoba membuka hati, akhirnya terbiasa bersama. Sampai suatu masa...