Bab 3

3.2K 356 16
                                    


Vote+comment guys

°

°

°

Happy reading
___________________

Sudah seminggu ini hubungan Shani dan Gracia tidak baik baik saja, semenjak kejadian pada waktu itu, Gracia benar benar menghilang membuat Shani uring-uringan mencarinya.

Shani sudah berkali kali menelpon Gracia, namun nihil tidak ada satupun yang di jawab oleh Gracia, beberapa waktu yang lalu shani juga sempat pergi ke markas yang sering Gracia tempati, namun tidak ada satupun anggota shangkara yang tau keberadaan ketuanya.

Langit jingga yang mempesona memanjakan mata, semilir angin berhembus tenang menghalau jiwa dalam kerisauan.

Seorang gadis cantik nan sempurna berdiri di atas lantai, kedua tangannya mencengkram erat pembatas pagar.

Di balkon kamar yang menjadi saksi betapa rindunya ia saat ini. Rindu pada makhluk ciptaan tuhan yang selalu membuat nya dalam kekhawatiran.

Shani menghembuskan nafas nya berkali kali, ia tersenyum kala melihat senja yang sangat menawan, membuat nya kembali teringat kepada sang kekasih yang sekarang keberadaan nya tak tau dimana

Shani terpenjat kaget saat pundaknya di tepuk oleh seseorang

"Del gimana?" Tanya Shani dengan tatapan yang sulit di artikan

Adel hanya menggeleng tipis, ia mengusap lembut bahu kakak nya ini, menatap sedih melihat orang yang ia sayangi dalam keadaan sedikit berantakan.

"Adel udah nanya sama yang lain, mereka juga gatau keberadaan kak kara ci... Sekalipun kak Jinan" ucap Adel yang ikut berdiri di samping Shani

"Cari tau lagi Del, setidaknya cici tau gimana kabar dia" Shani menyenderkan kepalanya di bahu Adel, menghirup udara sebanyak banyaknya guna menghilang kerisauan yang tiada henti

Adel mengangguk, ia mengambil jaketnya dan melajukan motor nya menuju markas

Adel berjalan sedikit cepat dan menghampiri Azizi yang sedang bermain game

"Zee" panggil Adel yang ikut duduk di sebelah Azizi

"Apa?" Tanya Azizi yang tetap fokus pada layar handphone nya.

"Kali ini gue mohon banget, tolong kasih tau dimana kak Kara? setidaknya kasih tau kabarnya lah" Adel mengubah gaya duduknya, menatap Azizi yang sedang menatapnya dengan tatapan datar.

"Gue gatau" jawab Zee

"Zee, gue mohon, lu ga kasian lihat ci Shani yang tiap hari selalu berharap kak Kara balik"

"Haha Adel Adel, lu lupa? Yang bikin kakak gue ngilang itu karena ulah bokap lo, coba aja bokap lo ga nonjok sama usir ka Kara, hubungan mereka bakal baik aja, setidaknya kalo ga suka sama kaka gue, gausah kasar". Zee tersenyum sinis lalu mematikan layar handphone nya dan meletakkan di meja.

"Gue tau Zee, gue juga bingung sama sikap bokap gue-"

"Udah lah Del, gausah nyari kakak gue lagi. Keluarga lu udah nolak mentah mentah kan? kalo kedekatan kak Kara sama ci Shani cuma bikin kakak gue patah hati, mending dari sekarang cici lu jauhin kakak gue" Zee berdiri dari duduknya, ia pun meninggalkan Adel yang masih diam duduk di sana.

Hate And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang