AKU DOUBLE UP! Bab 20-21. Jangan sampai kelewatan, ya. Jangan sampai lupa komen dan vote juga🥰 harap bacanya pelan-pelan untuk dua bab ini🤐
.
.
.
."Jangan... Julian tidak boleh ke mana-mana." Larangan Trysta bernada sedih, membungkam dua pria yang tengah berdiri.
Kompak, Julian dan Darius menatap Trysta. Oknum Julian sedikit tidak percaya, apa dirinya baru saja dimohonkan? Oknum Darius pun sama kaget, apa Trysta telah betulan jatuh hati pada si pemuda miskin panti asuhan? Karena tidak mungkin Trysta bersandiwara di depan Darius yang tahu jelas gimmick mereka.
Bertatapan sekilas dengan Darius, Julian jadi yang pertama merendahkan wajah dan sorot. Kemudian, menatap Trysta, memberi senyuman hangatnya. "It's fine, Trys. Mungkin ayahmu ingin bicara sebentar. Kau bisa menelepon bila membutuhkanku."
Darius tersenyum dengan raut berterima kasih. "Terima kasih, Julian. Benar, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan Trysta." Ia menyapu akrab lengan Julian.
"Kau belum akan kembali ke unitmu, kan?" Trysta lagi-lagi bersuara. Huruf-huruf dan tatapannya hanya untuk Julian.
Julian kembali tersenyum. "Belum. Aku masih akan di sini."
Masih, tatapan Trysta masih tertuju untuk Julian. Terlihat berharap lemah, tapi menancap tajam ke pusat perasaan. Julian berdebar-debar. Mengapa Trysta semakin membuatnya gila? Untuk apa menatapnya sedemikian meminta? Julian jadi berseteru hatinya.
"Aku ke luar dulu." Pemuda itu kembali melempar senyumnya, membuat Trysta semakin muram tetapi tak bisa berbuat apa-apa.
Julian melangkah ke pintu kamar untuk keluar, sambil menyembunyikan segerombol kupu-kupu dalam jantungnya. Pintu tinggi nan kokoh itu pun, Julian tutup renggang saja.
Sebenarnya, agak berat meninggalkan Trysta yang masih sangat ingin berdekatan. Tak peduli untuk apa, untuk sekadar jadi teman bercerita, untuk dimintai pendapat, untuk disuruh mendengarkan, Julian rela untuk apa saja. Semoga Trysta tidak sedang mempermainkan hatinya.
Megan, perempuan yang sempat diharapkan dapat kembali padanya, sudah benar-benar hilang seperti asap. Entah sejak kapan presensi Trysta menjajah eksistensi Megan di benak Julian.
Berjalan kaki, menapaki ubin demi ubin besar di lantai dua, Julian terhenti sejenak. Ponsel dalam saku celana bergetar. Ia meraihnya, kemudian....
Megan is calling...
Astaga, apa-apaan takdirnya ini? Baru merasa terbang karena dilarang Trysta untuk pergi, sudah digoda lagi dengan keberadaan mantannya yang sangat seksi.
"Halo, Meggie." Julian mengangkat santai dengan suara sok tampan. Lagi pula, ia masih single sekarang. Berlagak sedikit di depan mantan sepertinya masih tidak apa-apa. Toh, Trysta hanya teman, bukan pacar, dan belum tentu menyukainya juga.
"Halo, Juliet."
"Kalau begitu, kau Romeo-nya."
Megan tertawa. "Dasar bodoh."
Julian tersenyum lebar, hampir tertawa juga. Melihat sofa dekat rak kristal dan lukisan, ia menghampirinya dan duduk di sana. Posisi ini tak terlalu jauh dari kamar Trysta.
"Serius dulu. Apa kau sudah tahu Isabelle pergi dari Dreamingland?"
"Apa?" Wajah sok ganteng Julian langsung buyar. "Kau tahu dari mana?"
"Aku sedang libur kuliah. Aku pulang kampung ke Omaha."
"Lalu?"
"Aku mengunjungi Dreamingland untuk melihat keadaannya, dan sudah sangat bagus! Kau mau lihat fotonya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDALOUS ✔️
Narrativa generaleJulian terlibat skandal besar dengan penyanyi terkenal, Trysta Moretz. Ia dibayar gila-gilaan tuk dijadikan kekasih bayaran Trysta karena kehamilan misterius yang sungguh memalukan bagi keluarga dan karirnya. Trysta dengan sejuta pesona, rahasia, ke...