6. KEMBALI PULANG

120 3 6
                                    

Boleh minta komen yang banyak di sini?

REMEMBER FOLLOW, VOTE AND COMMENT ;)

*

Pagi hari Dean baru kembali dari rumahnya dan membawa bajuku—katanya takut-takut aku di izinkan pulang dan berjaga-jaga, dia membawa baju dan celana panjangku.  Aku hanya merespon biasa saja. Dean bergerak untuk menyetel TV dan duduk di kursi sementara aku sedang memainkan ponsel, mencari-cari berita terkini atau gosip terbaru yang lebih asyik daripada terus menatap bola yang Dean sedang tonton. Mana aku tahu siapa gerangan dan tidak mau peduli kecuali saat nonton bola Indonesia.

Setelah aku menatap ponselku dan berita macam apa yang tersebar—aku jadi bertanya-tanya apa ini hoks atau gosip itu memang benar nyata—karena yang benar saja, masa Suami Zaskia Sungkar meninggal yang ada suami Zaskia baik-baik saja malah aku menonton di berita kemarin. Aku menghembuskan napas dan kusadahi menatap berita tantang artis. Hingga terbesit di pikiranku mengenai rumahku—yah, kalau Dean tidak menjawab semua pertanyaanku, satu-satunya orang yang aku tanyai selanjutnya tidak lain dan tidak bukan adalah sahabatku. Masa dia tidak datang ke rumahku waktu aku sudah menikah. Aku mengirim WhatsApp kepada Nynda.

Sea
Babe, I want to ask, do you know the way to my house? Bukan rumah nenek gue tapi rumah gue setelah menikah? Since you know the location of my house the best.

Kukirim pesan singkat lalu mengirim lagi.

Sea
Answer yes, it's important :-(

Kukirim pesan tersebut kepada Nynda hingga suara Dean terdengar jelas. Raut wajahnya masih bercongkol di layar TV dan asik menonton bola.

“Sudah mengirim pesan?”

“Sudah, dia belum jawab,” kataku. “Eh, tahu darimana aku sedang mengirim pesan?”

Dean tersenyum lalu memandangiku, “Tadi hanya menebak saja.” Aku bisa tenang sekarang, kupikir Dean sedari tadi tahu apa yang aku lakukan. Aku menatap ponselku lagi dan menunggu balasan Nynda, padahal pesanku sudah centang dua namun dia belum membacanya. Mungkin dia sibuk mengurus restoranku. “Percuma saja kamu bertanya pada sahabatmu, aku menyuruhnya untuk bungkam jika kau bertanya mengenai rumah kita. Jika kau bertanya,” ucapnya. Aku langsung memandanginya dan untungnya Dean sedang menatap TV, dia sedang asyik memandangi bola hingga dia mengumpat dengan bisikkan.

Untung saja dia tidak memandangiku, bisa-bisa aku gelagapan jika berbicara nantinya, mana Dean paling teliti jika aku berbohong. Aku memandang kembali ponselku dan Nynda sedang mengetik pesan untukku. 

Nynda
No way Babe, your husband told me to keep my mouth shut. Dua hari yang lalu, dia ngasih tahu ke gue kalau dia yang salah karena gak jelasin kalau lo belom tahu rumah lo. Iye, sih, when he picked up the phone and I asked about your house, I shouldn't have cut it, sorry ye. Anyway, he asked me not to reveal the surprise for you. Kan, gue bilang, pasti Dean ingin ngasih kejutan buat lo, harusnya lo bersyukur dong ;)

Aku membaca pesan tersebut lalu membalasnya.

Sea
Iya, tadi Dean bilang begitu, ish, kenapa sih di tutupin? Kan jadi penasaran :'(

Nynda
Ya, baguslah, ini, kan kejutan, kalau bukan kejutan ngapain juga gue ngasih tahu lo -_-

Aku memutar mata dan menatap kembali Nynda yang sedang mengetik, lalu mengirim pesan tersebut kepadaku. Aku membacanya dalam mode diam.

GATE OF DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang