CH04

958 154 12
                                    

Vanya tidak henti-hentinya mengucapkan sumpah serapah terhadap Orion. Dia tidak pernah menyangka dan memikirkan kemana Orion akan membawanya. Disinilah dia berakhir, diantara circle Orion yang tidak lain adalah Kai dkk.

Tidak dapat Vanya sangka Orion akan membawanya kesini, sebenarnya dia bisa saja berpisah dari kumpulan pemuda itu namun ada seorang gadis lain yang begitu mencolok diantara mereka membuatnya bertahan.

"Lo ngapain bawa dia sih yon" Tunjuk Vernon kearahnya, Vanya hanya bisa merotasi bola matanya merasa ditunjuk-tunjuk.

"Sekalian. Udah anggap setan aja, ga usah dipeduli-in." Sahut Orion yang seketika mendapatkan tatapan mematikan dari Vanya.

"What!?" Vanya tertawa hambar. Dia ingin membalas Orion namun melihat keadaan sekarang, hal itu hanya membuat dirinya kalah telak.

"Kenapa? ga terima, bener kok kata Orion. Semua temen Jeanne bagi gue setan." Celetuk Vernon membuat Vanya semakin berapi-api.

Vanya lagi-lagi hanya tertawa, benerapa saat kemudian dia menghentikan tawanya dan menatap kearah Vernon dengan tajam, dia melangkah mendekati pemuda itu.

Semuanya waspada, mungkin saja Vanya menjambak atau menampar Vernon sekarang juga. Vanya berhenti didepan Vernon, dan tersenyum manis, "Thanks! gue anggap itu pujian."

Vernon melirik teman-temannya yang juga tidak menyangkan kalimat itu yang akan keluar dari mulut Vanya.

Vanya menarik nafasnya panjang. Dan menjauh dari kumpulan setan itu. Sedari tadi ia sadar akan diperhatikan oleh seseorang, Vanya menoleh secara tiba-tiba kearah orang itu dengan sinis dia berucap tanpa suara ke orang itu. 'Mata lo mau gue colok hah!'

Bukannya takut dan mengalihkan pandangannya, orang itu malah tersenyum miring dan dengan perlahan berjalan kearahnya ketika teman-temannya masuk kedalam.

"Kenapa lo bisa disini? Pindah circle hah?" Bisik Jay yang memperlambat jalannya agar menyamai langkah Vanya.

Vanya terlalu malas menanggapi pemuda ini. "Shut up!" Sahut Vanya dan mendahulu pemuda itu masuk kedalam restoran. Jay terkekeh menanggapi ucapan gadis

Vanya langsung menuju kakak sepupunya walau ditatap aneh oleh teman-teman Kai itu. Dia menoleh kearah kanan dan menemukan Claudia juga menatapnya.

Mereka berjalan bersamaan.

"Cardi lo lucu..." Ucap Vanya membuat Claudia terdiam sejenak memastikan dia tidak salah dengar. Vanya terkekeh melihat ekspresi gadis ini, "Kalem, gue ga gigit kok!"

"Van.." Panggil Orion seperti memperingati. Vanya tidak memperdulikan itu.

"Hadiah dari Kai?"

Claudia menatap cardigannya sejenak dan mengangguk. Vanya memiringkan jepalanya sambil menunjukan senyuman manisnya. "That's adorable. You look pretty!"

"Makasih..." Sahut Claudia sedikit canggung karena bingung harus bagaimana. Tapi entah kenapa dia sedikit senang karena hal kecil itu.

Sementara dilain sisi beberapa pemuda tidak dapat mengalihkan perhatian mereka kearah interaksi kedua gadis itu.

"Lo harus pisahin mereka berdua." Ucap Jay tiba-tiba pada Kai yang berjalan disebelahnya, Jay berucap tanpa menoleh kearah yang dia ajak bicara.

"Kenapa? mereka keliatan normal, lagian Vanya bukan Jean." Sahut Kai yang tidak merasa khawatir dengan kedua gadis itu.

Jay mengangguk. "Iya Vanya bukan Jean, tapi kira-kira kenapa mereka temenan?"

"Kenapa gue harus ngurusin itu?"

Leviora: Slow UpdetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang