Saat ini suasana sekolah benar-benar dibuat gaduh dengan sebuah berita yang diposting oleh base sekolah. Semua orang tidak henti-hentinya membicarakan hal itu sejak sampai disekolah hingga kini.
"Tuh orangnya!" Semua orang mulai menunjuk dengan terang-terangan saat seorang gadis baru saja keluar dari ruangan kepala sekolah.
Orang itu hanya bisa tertunduk dengan apa yang menimpanya hari ini. Matanya menatap nanar surat yang dikeluarkan sekolah karena kegaduhan ini, tidak tanggung-tanggu sekolah langsung memberinya surat drop out.
Hal itu membuat dunianya seakan runtung begitu saja. Dia mencengkram erat surat itu dan melanjutkan langkahnya menuju pintu gerbang sekolah walau semua mata kini mencaci maki dirinya.
"Kai..." Panggilnya melihat sosok Kai yang berdiri tidak jauh darinya berdiri.
Kini tatapan hangat kekasihnya hilang sirna karena kegaduhan ini, yang tersisa hanya wajah dingin dan tatapan tajam nan menusuk yang menatapnya lurus dari sana.
Claudia menatap nanar punggung Kai yang berbalik dan meninggalkannya begitu saja.
"huuhu malu-maluin nama sekolah lo jabl*y!"
"Habis ini jangan lupa nangis minta nikahin gadun lo itu ya..."
"AHAHAHAHHA dasar bibit ani-ani!"
"Eh udah ga bibit ya? tapi udah jadikan!!!"
Pupil mata Claudia bergetar mendengar semua caci maki semua orang berikan padanya. Dia tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi pada.
Dengan mata memerah serta berair dia memberanikan diri mendongak menatap semua orang yang menatapnya. Pagar pembatas sekolah penuh dengan semua murid yang menontoninya dari lantai 1 hingga lantai 3.
Diantara semua orang yang memakinya dan menghujaninya denga tawa mengejek. Tatapannya jatuh pada segerombol siswi yang melihat kearahnya dari lantai 2, tepat didepannya.
ini pasti perbuatan mereka! Claudia menatap penuh dendam.
Beberapa dari mereka termasuk Jean langsung mengacukan jari tengah mereka padanya, kecuali 1 orang. Orang yang hanya melempar senyum miring, namun dia yakin orang itu memiliki peran besar atas kegaduhan ini.
Lavanya!
Vanya yang sadar ditatap penuh amarah oleh Claudia semakin sumbring dan hanya memasang wajah mengejek pada gadis itu.
Inilah alasan Vanya selalu berkata 'nanti' jika Jean mulai menagih rencananya. Karena semua ini akan berakhir dengan begitu cepat jika dia keluarkan.
Gadis itu bergerak dengan malas meletakan dagunya diatas tangannya yang berpegangan pada pagar pembatas, diantara teman-temannya yang begitu ekspresif kepada Claudia hanya dia yang terlihat sangat tenang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leviora: Slow Updet
Random[JGN LUPA FOLLOW] when the villain becomes the main character Leviora merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang berarti 'pematik api', itulah nama yang tepat untuk seorang Lavanya Leviora Zerach. Gadis yang selalu menjadi kompor bagi Jeanne...