Prolog

9.4K 74 4
                                    

Riuh penuh antusias, senyum penuh kekaguman, gema yang membising, dan penantian yang begitu sabar menghiasi ruangan besar, nyaman dan bersih itu ketika ia masih saja berkutat dengan tinta pena yang perlahan bergantian melumuri buku-buku mereka tepat di halaman depan.

"Siapa nama anda mbak?" Katanya dengan senyum penuh keramahan.

"Gita." Wanita yang berdiri di hadapannya menjawab dengan senyum kagum.

"Baiklah. Untuk Gita yang cantik..." Lanjutnya sembari menggoreskan tanda tangannya tepat di bawah tulisan itu. Lalu, diapun menyodorkan buku yang baru saja ditanda-tanganinya tadi ke hadapan wanita cantik di hadapannya tanpa lupa menebar senyum ramahnya kembali.

"Terimakasih banyak bang!" Dengan semangat wanita itu memeluk buku kesayangannya.

Perlahan wanita itu berbalik dan berjalan menjauhi dirinya yang sedang duduk di balik mejanya. Wanita tadi pun meninggalkan aula mewah gedung tersebut. Tidak terasa sudah empat jam lebih dia menghadiri Book Signing Event bukunya sendiri di hotel yang terbilang cukup bergengsi di kotanya itu.

Dengan segala letih dan penat akhirnya selesai juga tugasnya untuk hari ini. Meja di depannya kini menjadi bantalan untuk kepalanya yang saking letihnya sulit untuk diangkat lagi. Perlahan dia pun mulai memejamkan matanya.

Belum sempat mata tertutup sepenuhnya, nada dari pesan masuk handphone menyadarkannya yang tengah mulai melayang ke alam mimpi.

Dilihatnya smartphone canggih miliknya itu dengan tatapan lesu. Sebuah pesan baru. Dengan gerakan jari yang mengelus pelan layar smartphone itu ia pun mulai membuka pesan itu.

Dari : +6281365433XXX

Hei temanku yang karir-nya sekarang bahkan lebih cerah dari wajahnya sendiri... :p

Ternyata lo benar-benar menjadi orang yang sukses ya sekarang. Sesuai banget dengan ucapan lo waktu jaman kita SMA dulu. Gue pengen ketemu lo, kapan lo bisa?

Andi termenung sejenak setelah membaca pesan ini.

Siapa ini?

Otaknya mulai bekerja keras. Mencoba mengingat-ingat lagi siapa teman SMA-nya yang sering menghina wajahnya yang gak cerah itu? Banyak. Hampir semuanya meledeki dirinya dengan sebutan itu.

Kenapa tidak aku coba untuk balas saja sms ini dan tanya dia siapa?

To: +6281365433XXX

Ini siapa ya? Oke, kapan kita ketemu? Dimana? Gue tunggu kabar dari lo secepatnya. Maklum gue orang sibuk =D

Selang beberapa menit, hapenya kembali berdering. Jawaban singkat, padat, sepadat bokong Kim Kardashian diterimanya...

From : +6281365433XXX

OK. Gue tunggu lo di Comedy Cafe kesukaan lo! Besok malam jam 8.

Segera dia menuju parkiran hotel dengan langkah yang mendadak semangat. Berbeda sekali dengan dia yang tadinya lesu dan lunglai. Bergegas ia masuk ke dalam mobil Lancer Evolution X Putih-nya yang elegan, namun gak se-elegan wajahnya.

Pikirannya hanya ingin hari esok segera tiba. Ingin cepat-cepat berjumpa dengan sosok misterius yang mungkin akan cukup dikenalnya. Suara knalpot racing mobil-nya terdengar begitu menggema di tengah jalan yang bisa dibilang tidak cukup ramai untuk sebuah jalanan ibu kota. Dengan antusias dan diselimuti adrenalin yang tinggi, Andi memacu kencang mobilnya.

Mobil sport putih itu kini telah menghadap garasi rumah minimalis yang hanya ditempatinya seorang diri. Cukup besar padahal untuk ditempati lebih dari 3 orang. Namun, dia hanya menempati rumah itu seorang diri.

Friendshit and RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang