Pengharap Kupu-Kupu Andi

1.1K 28 0
                                    

"Huuuh.. Ngapain juga kita harus berada di sini pas jam istirahat. Padahal lebih menyenangkan lagi kalau kita makan di kantin sekarang." Keluh Zaki dengan muka masam. Andi hanya membalas keluhan sahabatnya tadi dengan senyuman.

Dua sejoli ini tengah berada di perpustakaan sekolah. Mereka terpaksa ke sini lantaran tuntutan tugas dari guru Bahasa Indonesia mereka. Guru tersebut memberikan tugas membuat resensi novel pada semua siswa/i kelas XI tanpa terkecuali.

Berbeda dengan Zaki, Andi justru menikmati tugas ini. Karena Andi memang hobinya membaca dan berkutat dalam buku-buku tiap harinya. Jadi, membuat resensi novel bukanlah hal yang sulit baginya.

Kini mereka berdua tengah menatap rak buku yang besar di hadapan mereka. Rak tersebut sudah disusun berdasarkan satu kategori, Novel. Novel yang ada di sana sangat beragam. Mulai dari yang ber-genre Roman, Horror, Komedi, Misteri, Fantasi, FanFict, sampai Sci-Fi pun ada.

Andi begitu antusiasnya menatap buku-buku yang ada disana seolah-olah dia ingin mengambil semuanya, ibarat singa lapar yang dihadapkan pada daging segar. Namun, tas yang disandangnya sepertinya mengganggu keleluasaannya dalam berburu Novel, maka dari itu Andi pun meletakkan tas-nya di atas sebuah meja besar berbentuk oval di ruangan itu.

Setelah sekian lama berkutat pada seleksi yang sengit, akhirnya novel pilihan Andi jatuh pada novel ber-genre Misteri, "Sherlock Holmes". Sedangkan Zaki masih bingung dalam menjatuhkan sebuah pilihan.

"Gimana sih lo, masa' belum bisa menjatuhkan satu pilihan pun." Cibir Andi kepada Zaki.

"Iya nih, bingung gue." Jawab Zaki sambil menggarukkan kepalanya yang sebetulnya tidak gatal itu.

"Ah payah lo. Jadi lelaki itu, kita harus bisa membuat sebuah pilihan. Gimana sih lo."

"Biarin deh. Daripada lo milihnya novel ber-genre horror gitu. Pantesan aja muka lo horror." Zaki tertawa ringan.

"Horror apanya! Ini misteri, begok..." Ucap Andi ketus.

"Ah pokoknya sama aja kan. Masih satu marga lah itu.."

Kemudian Andi berjalan menuju bagian pengelola perpustakaan dan menyelesaikan tranksaksi pinjam-meminjam. Tapi, alangkah kagetnya ia saat hendak memasukkan novel tersebut ke dalam tas-nya. Di dalam tas itu, terdapat amplop aneh yang entah-apa isinya, berjumlah lebih kurang 13 lembar berserakan di dalam tasnya. Andi yang kaget ini segera memberitahukan hal ini pada Zaki.

"Wah...parah ni. Tadi lo taruh dimana tas lo?" Tanya Zaki seolah-olah seperti detektif handal.

"Di situ." Andi menunjuk meja besar oval di tengah ruangan ini. Siapapun pasti bisa memasukkan amplop itu melihat kondisi perpustakaan yang cukup ramai tadi.

"Mending kita lihat dulu isinya." Zaki mengusulkan. Lalu mereka membuka isi amplop itu satu per satu di kelas XI IPA A, kelas Andi.

Di halaman depan masing-masing amplop itu tertulis: "Dear, Andi.", "To: My lovely", dan lain semacamnya. Yang jelas dari isi amplop itu, semuanya surat. Sejenis surat cinta, dari seorang pengagum rahasia. Mmm..tidak. Bukan seorang, tapi beberapa orang. Dikarenakan melihat tulisan tangan yang pada tiap surat itu masing-masing berbeda.

"Coba deh baca satu aja..." Zaki kemudian mengambil salah satu dari beberapa amplop itu dan menyodorkannya kepada Andi, seolah menyuruh Andi sendiri yang membaca.

Belum lagi sempat membaca satu kata, tiba-tiba terdengar suara,

"Dear my dream, Andi.. Entahlah, entah bagaimana caranya supaya aku bisa berkenalan denganmu. Berkenalan agar kamu tau siapa aku, karena aku telah tau siapa kamu.." Kalimat itu terputus, karena Andi langsung merampas surat yang tengah dibacakan.... Amanda.

Friendshit and RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang