23

751 49 8
                                    

Maaf jika gaje,typo dan gk nyambung banget ceritanya....maaf banget 🙏🙏



Deg.


Jeongwoo dan junghwan begitu terkejut saat nara menyebutkan nama choi woyoung.

"A- apa? " Kaget jeongwoo, junghwan hanya terdiam ia tidak bisa berkutik apapun Ia masih terkejut.

" Iya abang, emang kenapa bang? Kok kayak kaget gitu saat denger nama wooyoung. " Heran nara,hingga baru beberapa detik nara tersadar dari ucapannya bahwa ia akan bertemu dengan wooyoung.

Seketika keringat mulai bercucuran keluar dari dahi dan nafas nara mulai tidak teratur. Junghwan dan jeongwoo pun seketika langsung panik melihat nara.

Sekelebat terdapat bayangan dimana ia pernah dibully dan hampir mati ditangan wooyoung. Hingga akhirnya nara merasakan gelap di sekitar nya, nara terjatuh pingsan di dekapan junghwan.

Jeongwoo dan junghwan pun langsung membawa nara ke UKS, tidak peduli bel telah berbunyi. Yang dipentingkan adalah nara.



S


K



E




E




P





Jeongwoo dan junghwan telah berada di UKS, kini mereka sedang menunggu nara untuk sadar. Mereka tidak bisa duduk dengan tenang, karena terus teringat kejadian yang dialami oleh nara.

" Hwan, gw udh gk kuat ngeliat nara kayak dulu. Udh cukup dulu nara tersiksa gw gk mau lagi Hwan hiks hiks. " Akhirnya tangisan yang ia tahan keluar secara perlahan. Junghwan pun langsung memeluk jeongwoo.

"Hwan juga, junghwan gk mau nara kenapa kenapa. Junghwan gk mau kalau nara ketemu sama wooyoung, junghwan gk mau. " Junghwan pun mulai terisak di dekapan jeongwoo.

Mereka tidak kuasa mengingat kejadian beberapa tahun lalu, yang membuat mereka hampir kehilangan nara hanya karena wooyoung.

Flashback...

Di sebuah gudang yang sangat terbengkalai dan sangat kusam, karena gudang tersebut sangat jarang sekali digunakan maka nya terbengkalai.

Di dalam gudang tersebut terdapat 3 perempuan yang tengah tertawa bahagia melihat seseorang yang tengah meringkuk kesakitan.

Yaa.. Mereka adalah wooyoung ketua bullying, dan kedua temannya yang bernama lia dan yena.

Wooyoung berjalan mendekati orang tersebut dan berjongkok di hadapan nya dengan wajah bahagia nya. Wooyoung menangkup kedua pipi orang tersebut yang bernama nara dengan dua jari nya dan menatap nya dengan penuh kebenciannya yang sangat mendalam.

" Aku sungguh tidak mengerti mengapa banyak sekali yang sangat menyukai dirimu. Padahal aku lebih cantik daripada dirimu hm? Apakah kau melakukan operasi plastik? Agar kau mendapatkan perhatian lebih terutama haruto! " Marah wooyoung.

" W-wooyoung aku mohon lepaskan aku hiks hiks, aku mohon. " Nara memohon kepada wooyoung agar melepaskan dirinya.

" Apa melepas dirimu? Oh tentu tidak setelah menyiksa dirimu! Lia cepat ambil tongkat itu. " Titah wooyoung kepada lia, langsung saja lia memberikan tongkat bisbol kepada wooyoung. Dan diterima baik oleh wooyoung.

Nara yang melihat wooyoung yang siap akan memukul nta pun langsung menggelengkan kepalanya.

"J-jangan wooyoung, aku mohon jangan. " Terlambat wooyoung sudah memukul nya tanpa mendengar teriakan pilu.

Bugh.
Bugh.

" Terima lah ini Nara!! Gara-gara kau, haruto menjauhiku dasar kau seorang j***ng. Seandainya jika kau tidak hadir di sekolah tersebut, haruto tidak akan membenci ku!! " Marah wooyoung, ia memukul Nara tanpa ampun.

Lia dan yena hanya diam saja menyaksikan aksi wooyoung terhadap Nara. Mereka juga membenci Nara.

Setelah merasa puas akhirnya wooyoung pun pergi meninggalkan Nara sendirian di dalam gudang tersebut tanpa niatan untuk membangun nya. Nara dengan sekuat tenaga bangkit untuk berdiri, ia merasakan sakit disekujur tubuh nya.

Nara berjalan tertatih-tatih untuk keluar dari gudang tersebut. Ia menghela nafas dan berjalan seperti tidak terjadi sesuatu, ia tidak mau saat pulang dicurigai oleh semua abangnya.

S

K

E

E

P

Setelah kejadian di gudang, Nara selalu mendapatkan kekerasan baik mau di dalam kelas maupun diluar kelas. Saat ini Nara dilempari kertas oleh teman sekelasnya itu, tidak ada tatapan iba yang ditunjukkan oleh dirinya.

Nara hanya menangis dalam diam, ia tidak menyangka bahwa hidup nya akan menjadi seperti ini.

Hingga Nara meringis kesakitan karena didorong oleh lia dari kursinya, setelah didorong Nara disiram air oleh lia dan ditertawakan oleh satu kelas.

" Inilah balasannya, jika kau berani mendekati haruto dan saudaranya yang lain. Jika sampai ketahuan, maka bersiaplah kau akan mendapatkan lebih dari ini. "

Dug.

Yena menendang Nara dengan begitu keras, dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan nara yang kesakitan.

Nara menatap teman kelas nya tidak ada yang peduli terhadap dirinya, sungguh Nara benar-benar tidak kuat dengan semua ini. Ia tidak kuasa menahan fisiknya maupun psikis nya.








































END

My posesif brother ll Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang