Part 4

552 22 0
                                    

Selamat Membaca........

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa Vote ataupun komen ya.......

Semoga suka........

             ••••••••••••••••••••••

Ayara sekarang berada dikamar nya berdiri didepan cermin sedang mengamati wajahnya sekarang.

"Wajah gue yang sekarang kok gini sih? Gue kira bakal cantik, imut-imut kiyowo gitu eh tau nya dekil kek gini."

"Ayara Lo gimana sih, keluarga Lo kaya kenapa gak perawatan sih? Kalo gue jadi Lo gue bakal perawatan, shopping-shopping. Ya kali duit orang tua gak dimanfaatin dengan baik." Ucap Ayara terkikik geli.

"Eh bentar-bentar, ini apa?" Ucap Ayara seraya menyentuh pipinya penasaran.

"Lah ternyata cuma makeup?"

"Gue harus bersihin ini nih! Mana ya pembersih nya?" Ayara terus mencari pembersih wajahnya,  ayara terus mengacak-acak meja riasnya demi mencari pembersih wajah yang tak tau dimana tempatnya.

"Anying, mana sih!?"

"Nah, ini dia, sekarang kita hapus makeup nya." Ayara mengambil kapas yang sudah diberi pembersih wajah, Dia sedang membersihkan wajahnya yg penuh dengan makeup.

"Njirr, wajahnya jadi putih, cantik gini Weh."

"Pipi gue kok gembull amat ya, jadi imut gini."

"Wajah cantik imut gini kok Lo tutupi makeup dekil sih?"

"Dah, sekarang kita liat lemari pakaian nya."

Ayara berjalan menuju lemari pakaian dan membukanya.

"Njirr, pakaian nya norak-norak semua."

"Lah gue pake nya gimana? Ya kali gue pake pakaian kek gini! Mana pakaian nya warna-warni gini lagi, nih anak gak tau style apa gimana sih?!" Ayara terus mencari pakaian yang sekiranya cocok diapakai nya.

"Nah ini dia, gak papa lah pake ini aja dulu, nanti minta duit bokap trus shopping deh."

"Yuhuuu... Jadi beban orang tua I'm coming."

Setalah itu, Ayara mengambil setelah baju tidur dan berjalan ke kamar mandi.

Tak henti-hentinya Ayara dibuat berdecak kagum dengan kemewahan mansion ini.

Tak butuh waktu lama, Ayara sudah selasai mandi, dengan berpakaian baju tidur bergambar beruang yang menambah kesan imut bagi Ayara.

"Ah.. segernya. Sekarang gue harus ngapain? Masih jam segini lagi! Oh iya, gue harus susun rencana dulu, kelanjutannya pikir nanti. Kayaknya musuh gue orang yang berbahaya, buktinya orang tua Ayara aja belum nemuin pelaku nya, si Ayara juga belum bisa nemuin. Cctv ditempat kejadian juga gak ada pasti udah dihapus." Pikir Ayara.

"Mana Lo gak ngasih gue ingatan Lo lagi, gimana gue harus nyari buktiknya anying."

"Hai kak Ayana" bisikan panggilan itu terdengar di telinga Ayara.

"Anjing, Siapa Lo? Gak ada orang? Lo jangan macem-macem sama gue ya, gue gak takut sama Lo demit." Teriak Ayara demi menutupi ketakutannya, Ayara paling takut kalau berhadapan dengan yang namanya makhluk halus, lebih baik dia menghadapi musuh yang berbahaya daripada menghadapi makhluk halus.

"Jangan takut kak, aku Ayara."

"Jangan bohong Lo, dimana lo.?"

"Aku disebelah kakak."

"Pas banget ada Lo, gimana gue harus cari bukti kalo Lo gak ngasih ingatan lo demit?!"

"Kok demit sih kak? Gak elit banget."

Ayara Transmigrasion || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang