Part 15

374 18 0
                                    

  Mobil sedan warna putih berhenti di parkiran depan cafe Roses. Terlihat didalam cafe telah ramai dikunjungi.

  Bahkan tempat parkir juga penuh dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

  Cafe Roses adalah cafe yang tengah viral sekarang, cafe Aesthetic yang menjadi tujuan anak-anak jaman sekarang.

"Thanks ya Ta, udah nganterin gue kesini." Ucap Ayara seraya melepas sealtbet

"Sans, emang Lo mau ketemu siapa sih?" Tanya Talitha penasaran.

"Seseorang. Teman lama gue."

"Kenalin dong."

"Nanti, kapan-kapan gue kenalin."

"Oke."

"Sekali lagi thanks ya, gue keluar orangnya udah didalem soalnya." Ucap Ayara seraya melihat chat orang yang tengah janjian dengan suadh sampai.

"Oke, gue balik ya."

"Ati-ati."

  Ayara keluar dari mobil sedan Talitha, Ayara masih berdiri di parkiran melihat mobil itu keluar dari parkiran, saat mobil tak terlihat lagi Ayara memandang ke arah Cafe sebentar dan mulai melangkah menuju ke Cafe.

  Di dalam Cafe Ayara tengah menelisik kesegala penjuru sudut Cafe, saat matanya menangkap sosok yang sangat dikenalnya, Ayara perlahan melangkah menuju meja Cafe dekat jendela yang pemandangan nya mengarah ke luar jalan raya.

  Dipandanginya sosok tersebut yang tengah fokus dengan ponsel ditangannya.

  Laki-laki dengan setelan kemeja biru kotak dipadukan dengan celana jeans itu tak pernah berubah masih tetap tampan dengan aura dewasa yang sangat lekat.

  Yang berbeda sekarang adalah laki-laki tersebut Sekarang lebih kurus dari sebelumnya.

  Ayara perlahan mendekati meja tersebut dengan perasaan rindu.

"Gara." Ucap Ayara yang tengah berdiri di depan laki-laki yang tengah Ia pandangi dengan mata berkaca-kaca. Ya, laki-laki tersebut adalah Nagara Rahardian.

  Merasa namanya di panggil seseorang Gara mendongak menatap Ayara yang memanggil namanya dengan alis terangkat seolah dirinya bertanya ada apa.

"Gue yang chat lo kemarin." Ucap Ayara seolah tau bahwa Gara tengah bingung.

"Silahkan duduk." Ayara duduk di kursi tepat didepan Gara.

"To the point." Ucap Gara dingin.

"Gue mau ngomong tapi Lo jangan potong ucapan gue selama gue ngomong." Ucap Ayara panjang lebar.

"Sopan Lo? Gue lebih tua dari lo! Dasar bocah ingusan." Ujar Gara dingin, apa anak sekolahan didepan nya ini tidak diajari sopan santun?
Dirinya lebih tua dari gadis didepannya ini.

"Ah iya, sorry." Ucap Ayara kikuk.

"Dasar setan, awas Lo Gar gue sleding Lo." Batin Ayara geram.

"Gini, Lo percaya transmigrasi bang?" Tanya Ayara.

"Gue kesini bahas penting, bukan dengerin ocehan gak bermutu milik Lo." Ucap Gara dingin dan lebih tajam.

"Ck, tinggal jawab aja apa susahnya sih." Kesal Ayara.

"Ck, Gak." Jawab Gara singkat.

"Hahh... Udah gue duga." Ayara menghela nafas panjang, bingung mau jelasin kek gimana sedangkan apa yang dia alami benar-benar tidak masuk akal.

"Jangan potong ucapan gue." Ucap Ayara dingin.

  Mendengar ucapan dingin gadis didepannya ini Gara hanya menaikkan alisnya.

Ayara Transmigrasion || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang