Part 8

443 18 0
                                    

Semoga suka ya .....

Jangan lupa tinggalkan jejak....

Happy Reading.......

••••••••••••••••••••••

*Pulang sekolah.......

  Bunyi bell pertanda pulang sekolah telah menggema beberapa menit yang lalu, guru pengajar dan sebagian murid yang lain juga sudah keluar, hanya tersisa Ayara, Talitha dan sebagian murid aja yang masih dikelas.

Terlihat Ayara dan Talitha sedang membereskan buku pelajaran mereka.

"Lo dijemput apa mau pulang bareng gue Ra?" Tanya Talitha yang masih sibuk membereskan bukunya.

"Gue pulang bareng Abang gue."

"Oh ya udah gue temenin Lo sampai Abang Lo dateng."

"Thanks ya Ta."

Tak berapa lama Alzaf masuk kelas Ayara disusul Elzan, Jay dan Dean.

"Udah beres semua dek?" Tanya Alzaf saat melihat Ayara masih mengobrol dengan teman sekelasnya.

"Udah Bang." Jawab Ayara seraya mengangguk kepala lucu.

"Kita pulang." Alzaf maju guna menggendong Ayara tapi ditolak Ayara dengan gelengan kepala.

Alzaf yang melihat itu hanya mengangkat alisnya. "Why?" Tanya Alzaf.

"No Bang. Ara mau jalan aja." Jawab Ayara seraya menggeleng kan kepala lucu.

"Udahlah Ra, gendong aja daripada ribet. Lo jalan aja masih susah bisa-bisa Lo sampe rumah lama Ra." Ucap Talitha gemas.

"Tuh dengerin."

"Mau Bang Jay gendong gak Ra?" Ucap Jay seraya menaik turunkan alisnya.

"Dasar Buaya muara." Ucap Dean malas seraya menonyor kepala Jay.

"Elah.... Berjanda gue."

"Sekarepmu Jay." Ucap Dean Malas.

"Biar Ara sama gue aja Bang." Ujar Elzan.

Alzaf menoleh sekilas ke arah Adik kembarnya saat mendengar ucapan Elzan.

Alzaf kembali menoleh kearah Ayara. "Gimana?"
Tanya Alzaf.

"Ara pengen digendong Bang El aja."

"Ya udah." Elzan maju kearah Ayara dan menggendong Ayara seperti koala. Mereka berjalan keluar menuju parkiran sekolah.

Sepanjang perjalanan menuju parkiran sekolah hanya diisi oleh aksi gombalan sang buaya muara, siapa lagi kalau bukan Jay. Setiap melihat siswi-siswi yang berpapasan selalu disapa oleh Jay dengan bumbu gombalan receh andalan nya tapi anehnya selalu dibalas oleh siswi tersebut dengan tampang malu-malu kucing dan senyum manis mereka.

Saat sampai diparkiran, Mereka berpencar ke arah kendaraan mereka. Talitha lebih dulu pulang duluan dijemput oleh supirnya.

"Gue sama Jay balik dulu ya, kayaknya kita gak jadi kumpul di markas! Si bos dari tadi juga gak keliatan kayak nya dia bolos." Jelas Dean. Dean adalah wakil ketua geng Wolf.

"Oke sip. Hati-hati kalian." Jawab Alzaf.

Setelah nya mereka berdua pulang, yang masih diparkiran hanya sikembar dan Ayara.

"Ra. Lo tidur ya?" Tanya Elzan seraya menepuk punggungnya pelan.

"Bang, Lo liatin nih bocil, kok dari tadi diem aja." Suruh Elzan.

"Heh! Gue lebih tua 5 menit dari Lo ya, main suruh-suruh aja lo.!" Ucap Alzaf sinis.

"Elah Bang! Lo gak liat gue kek gimana? Gue lagi gendong nih bocil. Gue gak bisa ngecek nya." Ketus Elzan.

"Iya iya..."

Alzaf berjalan kearah Ayara yang sedang digendong koala Elzan. Alzaf sedikit membungkuk dan menyingkirkan rambut adiknya yang menutupi wajah.

"Lah tidur nih bocil." Celetuk Alzaf.

"Bangunin Bang." Perintah Elzan.

"Lo merintah gue lagi?" Sungut Alzaf.

"Sekalian Bang, susah nih naik motor nya."

"Ck." Hanya decakan kesal yang Alzaf berikan tapi tetap melakukan apa yang dikatakan Elzan.

"Cil..." Ucap Alzaf seraya mengusap rambut sang adik tapi Ayara belum juga terbangun.

"Elah Bang, Lo lagi bangunin orang apa lagi bisik-bisik sih! Kalo kayak gitu caranya gak bakal bangun bang malah tambah nyenyak nih bocil." Ucap Elzan malas setengah dongkol.

"Berisik banget sih lo! Ini juga lagi usaha." Kesal Alzaf.

"Buruan Bang! Pegel nih gue, pengen cepet pulang."

"Emang Lo doang, gue juga kali."

"Dek... Bangun" Alzaf masih berusaha membangunkan Ayara dengan mengusap rambut panjang Ayara, bukannya bangun Ayara malah terlihat tambah nyenyak.

Dari waktu istirahat tadi Ayara sungguh mengantuk bahkan pas pelajaran berlangsung juga Ayara mengantuk apalagi guru yang mengajar sungguh membosankan jadilah Ayara tertidur saat pelajaran terakhir berlangsung.

"Akh lama lo!" Ujar Elzan kesal, sekarang gantian Elzan yang membangun kan Ayara.

"DEK, BANGUN ADA LOU YUNXI." Ucap Elzan agak keras seraya menepuk punggungnya dengan sedikit kencang.

Mendengar nama sang idola Ayara langsung terbangun dengan mata berbinar lebar.

"Mana... Mana ... Bang?" Tanya Ayara semangat dengan mata berbinar.

Alzaf yang melihat itu langsung cengo dengan mulut terbuka lebar.

"Gimana bang? Berhasilkan?" Ucap Elzan dengan senyum congaknya.

Alzaf yang ditanya hanya mengangguk kan kepala yang masih mode cengo nya.

"Mana Bang kok gak ada?" Tanya Ayara seraya mencari sang idola.

"Hehe.... Gak ada, Lo dibangunin susah amat sih." Ucap Elzan dengan senyum polosnya.

"Lo bo'ongin gue ya bang?" Tanya Ayara kesal.

"Ya habisnya Lo dibangunin susah, ya terpaksa gue bawa-bawa idola Lo." Ujar Elzan santai.

"Lo tuh ya bang..."

"Udah-udah kita pulang." Ucap Alzaf tegas, dirinya jengah melihat adu debat antara adik bungsunya dan kembaran nya itu.

"Ara mau bareng sama Bang Al aja." Ucap Ayara kesal.

"Terserah Lo."

Ayara hanya mendengus sebal dengan Abang kembar yang satu ini, selalu saja membuatnya dongkol.

Elzan berjalan kearah motor Alzaf yang sudah siap. Ayara naik ke motor Alzaf serasa sudah nyaman Ayara menepuk pundak Alzaf mengkode agar sang Abang menjalankan motornya. Paham akan tepukan Ayara, Alzaf menjalankan motornya perlahan.

Ayara menoleh ke arah belakang dimana Elzan berada dan menjulurkan lidahnya mengejek sang Abang. Elzan yang melihat itu hanya mendengus.

"Untung Lo adek gue kalo gak udah gue hajar Lo." Batin Elzan.

Ayara Transmigrasion || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang