Part 19

359 14 0
                                    

Bugh.....

  Bunyi sesuatu terjatuh terdengar dengan jelas, Alzaf dan Elzan langsung menoleh kearah bunyi itu betapa kagetnya mereka berdua melihat Ayara terjatuh pingsan, Ah! Mungkin hanya Alzaf yang kaget natural sedangkan Elzan terlihat kaget yang dibuat-buat.

  Alzaf langsung membopong Ayara berjalan tergesa menuju UKS, raut wajah khawatir terlihat jelas berbeda dengan Elzan yang mengikuti nya di belakang.

  Elzan tersenyum smirk melihatnya, betapa pintarnya sang adik melakoni drama yang dibuatnya sampai kembarannya tertipu.

  Revan yang berdiri kejauhan memantau hukuman yang mereka bertiga kerjakan juga tak kalah kaget.

  Revan kini menyusul mereka yang membawa Ayara ke UKS.

  Sampai di depan ruang UKS, Alzaf langsung menendang pintu UKS, yang didalam ruangan itu terkejut bukan main akibat tendangan pintu itu.

  Tanpa memperdulikan yang lain, Alzaf langsung meletakkan Ayara dengan hati-hati di bankar ruangan itu.

"Dokter!!! Cepat periksa adik saya!!" Ucap Alzaf.

  Elzan di belakang Alzaf berdiri santai, seolah tak khawatir dengan keadaan adik kecilnya begitupun dengan Revan bedanya ada raut kekhawatiran yang tersirat di wajahnya tapi masih bisa dirinya tutupi.

  Dokter Kevan datang menatap Ayara sebentar dan melakukan pemeriksaan, Dokter Kevan tau bahwa murid perempuan yang tengah terbaring itu hanya pura-pura, Dokter Kevan hanya tersenyum tipis.

"Bagaimana Dok?" Tanya Alzaf menatap Ayara sekilas balik menatap Dokter Kevan.

"Tidak apa-apa, dia hanya kelelahan saja. Biarkan dia istirahat sebentar ya. Kalian keluarlah biarkan dia istirahat." Jelas Dokter Kevan.

"Tapi Dok...?!"

"Udahlah Al, kita tunggu diluar biar Ara istirahat." Potong Elzan.

  Alzaf menatap Ayara sendu, dirinya hanya ingin menemani sang adik. Tapi.......

  Sudahlah, mungkin apa yang dikatakan Dokter tersebut ada benarnya.

  Dengan berat hati Alzaf keluar dengan Elzan dan diikuti Revan yang sedari tadi diam.

  Ada rasa bersalah sedikit dihatinya, tapi dirinya tepis bukan salah dirinya tapi salahkan saja sang gadis yang datang terlambat, dirinya hanya menjalankan tugasnya.

"Ini semua gara-gara Lo! Gue kan udah bilang hukuman Ayara biar gue yang lakuin. Sekarang lihat! Adek gue pingsan anjeng." Murka Alzaf yang mencengkram kuat kerah seragam Revan.

"Gue hanya ngelakuin tugas gue." Ucap Revan yang kini tersulut emosi seraya berusaha melepas cengkraman tangan Alzaf dikerahnya.

Elzaf berusaha melepaskan Alzaf yang siap menghajar Revan.

"Udah Al, Ara gak papa. Lepasin! Percuma Lo berantem." Ucap Elzan masih berusaha melepaskan Alzaf.

Alzaf melepaskan tangannya seraya mendorong tubuh Revan, Alzaf masih dikuasai emosi menatap Revan datar dengan aura membunuh.

"Lo pergi."

"Gue mau tunggu sini sebagai pertanggungjawaban."

"Lo mau babak belur? Dia masih emosi! Lo mending pergi aja." Ucap Elzan.

Revan menatap Alzaf yang masih berdiri menatap pintu UKS dengan tangan yang terkepal kuat.

Revan perlahan pergi dari sana, rasanya ucapan Elzan ada benarnya.

Sedangkan Alzaf terus menatap pintu UKS dengan raut khawatir yang sangat ketara.

Elzaf berusaha menahan tawanya melihat Alzaf, Ayara benar-benar sang ratu drama. Pandai sekali adiknya memainkan drama sampai Alzaf tertipu.

Ayara Transmigrasion || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang