Maaf kalo gak nyambung🙏😌Lama melamun di depan cermin Alvaro tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikannya sedari tadi.
"Eh di pikir-pikir muka gue ganteng juga ya mana putih lagi kayak opah opah Korea" ucap Alvaro sambil bergaya alay di depan cermin.
"Tapi sayang krempeng kayak lidi" lirih Alvaro sambil memperhatikan tangannya yang memang sangat kecil dan kurus.
"Ekhem.." Deheman terdengar dari arah pintu toilet.
"Anj- eh Abang kirain tadi pergi hhe" ucap Alvaro dengan umpatan yang hampir keluar dari mulutnya.
"Kenapa bang? Ngintip gue beol ya?!" Tuduh Alvaro dengan tangan menunjuk pada wajah tampan Xavier.
Dan ya yang sedari tadi memperhatikannya adalah Abang pertamanya alias Xavier.
"Berhenti menunjuk tidak sopan dan cepat kembali ke kasur mu" jawab Xavier dan pergi kearah sofa.
"Ish nyebelin,gue tuh pengen pulang tau!!!" Alvaro berucap dengan kaki di hentak hentakan dan bibirnya yang maju seperti bebek. Canda bebek.
Alvaro berjalan ke arah sofa di mana Xavier sedang sibuk dengan handphonenya.
"Bang" panggil Alvaro.
Xavier menoleh menatap Alvaro yang sedang memasang muka cemberut.
'lucu' -batin Xavier.
"Abang iihhhh, Varo bosenn~~" ujar Alvaro dengan sedikit merengek.
'sebenernya gue najis banget kek gini,,tapi demi gue bisa pulang gue harus alay' batin Alvaro.
Xavier hanya memandang Alvaro sekilas dan berdiri untuk menelpon seseorang.
"Punya Abang gini amat ga ngertiin gue apa" dumel Alvaro.
"Nanti Sore" ucap Xavier tiba tiba setelah selesai menelpon.
"Hah, sore apanya bang?" Tanya Alvaro bingung.
"Pulang" jawab Xavier singkat.
"Ehh beneran bang??"
Xavier hanya mengangguk.
"Aaaa sayang Abang banyak banyak~" Dengan tidak sadar Alvaro berlari dan memeluk Xavier dengan girang.
Xavier yang mendapat perlakuan tiba tiba itu hanya mematung dan melihat kearah Alvaro, jika di pikir pikir apa adiknya sependek ini?.
Alvaro yang menyadari dirinya memeluk Xavier hanya menatap Xavier dengan cengiran khasnya dan melepas pelukannya.
"Yaudah kalo gitu gue mau siap siap buat balik nanti" ucap Alvaro dengan antusias.
Alvaro yang hendak berbalik untuk ganti pakaian tiba tiba di kagetkan dengan dirinya yang tiba tiba di gendong oleh sang Abang.
"Asu kaget,,ngapain sih bang turunin gue!!" Alvaro yang kaget dengan tidak sadar mengumpat dan mendapat pukulan kecil di bibirnya.
"Apasih bang sakit tau bibir seksoy gue" ucap Alvaro dengan tangan yang memegang bibirnya.
"Mengumpat lagi tidak jadi pulang" Ancam Xavier.
Alvaro tentu saja kaget dengan ucapan Xavier, dia tu ga suka bau rumah sakit apalagi liat sana sini putih semua ga like banget pokoknya.
Dan dengan tiba tiba Alvaro memegang wajah Xavier dengan kedua tangannya.
"Abangku sayang yang ganteng meski gantengan Varo kemana mana,, turunin Varo dong Varo kan mau ganti baju kalo Abang gendong gini Varo kapan ganti bajunya??" Ucap Varo dengan sedikit bumbu kenarsisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alvaro [BL]
Teen Fictiontentang seorang remaja yang bertransmigrasi ke sebuah novel yg di bacanya, membuat dirinya harus hidup di raga salah satu tokoh novel tersebut. Yang membuatnya bingung adalah semua karakter sangat berbeda dengan novel yang dibacanya. Apa yang harus...