Ketika memasuki kelas Alvaro mendapat berbagai tatapan bertanya dari seisi kelas yang penasaran sepertinya (?), Alvaro yang menyadarinya hanya acuh dan mulai duduk di bangku belakang karena hanya itu yang terlihat kosong.
Alvaro duduk di bangkunya dan mulai melihat sekeliling yang ternyata semua mata masih tertuju padanya. Tidak lama kemudian pintu kelas di buka dan itu adalah seorang guru yang mana hal itu mengalihkan pandangan yang lain menjadi kedepan.
"Baik anak-anak selamat pagi saya ijin meminta waktunya sebentar, saya disini ingin memberitahukan bahwa untuk jam pertama sampai istirahat ke satu guru tidak akan datang alias jamkos karena ada rapat mendadak,kalian juga di perbolehkan untuk keluar tapi hanya untuk ke kantin dan jangan ada yang pulang mengerti?, jadi dimohon kerjasamanya untuk kalian semua, terimakasih" ucapnya dan kemudian kembali keluar.
Hal itu membuat semua yang ada di kelas mulai bersorak kegirangan karena mereka akan jamkos sampai jam istirahat pertama, Alvaro juga tak kalah senang dirinya akan menunggu si kembar untuk menjemputnya.
Ketika Alvaro hendak mengeluarkan hp nya, tiba-tiba seorang siswa mendekatinya.
"Eh lo murid baru ya?" Tanya siswa tersebut sambil duduk di dekat Alvaro.
Alvaro yang ditanya pun mulai melihat ke arah siswa tersebut, dari penampilannya sepertinya tipikal murid yang nakal, terlihat dari cara berpakaian yang tidak rapih dan ada luka lebam di daerah pipinya.
"Bukan, gue udah lama disini lo ga kenal gue?" Tanya balik Alvaro.
"Hah, yang bener deh, gue ga pernah liat lo sebelumnya" jawab siswa itu sedikit bingung.
"Gue Alvaro, masa ga kenal bah" ucap Alvaro lagi. Jadi benar ternyata banyak yang tidak menyadari dirinya pikirnya.
"Alvaro? Alvaro yang onoh?!! Yang suka buli si pikmi?" Kaget siswa tersebut.
"Pikmi sape sih anjing dari tadi banyak yang bilang gue ngebully lah itu lah gue aja kagak tau sat". Sebenarnya Alvaro tau sangat tau malah siapa yang mereka bicarakan hanya saja dia kan sedang bersandiwara jadi harus mendalami peran, kan?.
"Iya si pikmi itu yang suka lo bully masa lo lupa sih!" Kesalnya.
"Huh, lo ada denger soal gue jatuh dari tangga kagak?" Tanya Alvaro.
"Oh iya katanya lo sampe koma, gue juga gatau tapi ada yang bilang itu gara-gara lo mau dorong si pikme alias Stella, tapi malah lo yang jatuh" jelas siswa tersebut.
Alvaro menyerngit, apa katanya? Nyelakain orang?, Kenapa sangat beda dengan ingatannya?.
"Gue mau dorong si Stella? yang bener aja anjing!". Teriak alvaro dan hal itu berhasil menarik perhatian semua orang di dalam kelas.
"Yang gue inget meskipun samar-samar gue jatuh sendiri, gada tuh si Stella sekitaran gue terus waktu itu gue liat dia lagi dipeluk sama nyokap bokap gue". jelas Alvaro.
Siswa tersebut yang mendengarnya pun ikutan bingung dan kaget, tidak bukan hanya siswa itu seorang yang kaget tapi semua isi kelas yang mendengarnya juga kaget karena selama ini yang mereka dengar adalah Alvaro yang berniat mencelakai Stella tapi mereka mendengar sendiri bahwa Alvaro jatuh sendiri, jadi siapa yang benar sekarang.
"Hah!! beneran?! Anjir gue dah curiga tuh si geng pikmi itu bohong, udah benci banget gue ama dia dari dulu". Ucap siswa itu kesal.
"Hahh udah deh biarin udah lalu juga, btw nama lo siapa sorry ya gue ga inget hehe." Tanya Alvaro.
"Oh gapapa sans aja, gue owen Bastian Panggil aja Owen kita harus jadi bestie sekarang ahahahha" ucapnya sambil tertawa dan merangkul pundak Alvaro.
"Okeh, lo keknya benci banget sama si Stella jeruk kenapa tuh?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alvaro [BL]
Fiksi Remajatentang seorang remaja yang bertransmigrasi ke sebuah novel yg di bacanya, membuat dirinya harus hidup di raga salah satu tokoh novel tersebut. Yang membuatnya bingung adalah semua karakter sangat berbeda dengan novel yang dibacanya. Apa yang harus...