Sinar sang matahari mulai muncul, cahayanya yang menebus sebuah jendela mengenai ketiga manusia yang masih terlelap.
Alvaro yang merasa terganggu oleh cahaya dari luar dan sesuatu yang berat menimpa dirinya, Alvaro mulai terbangun dari tidurnya melihat kekanan dan kekiri terdapat dua manusia yang masih setia tertidur dan memeluknya erat.
Alvaro yang merasa berat pun mulai menyingkirkan kedua tangan si kembar dan hal tersebut membuat keduanya terganggu dan mulai membuka matanya perlahan, Alex melihat Alvaro yang terduduk dan sedang menguap kemudian menarik Alvaro kembali untuk tertidur dan memeluknya erat Axel juga tak tinggal diam dirinya juga kembali memeluk Alvaro.
Alvaro yamg dipeluk lagi pun hanya mendengus kemudian memberontak ingin di lepaskan tapi tenaganya yang sangat lemah membuat pelukannya tidak terlepas tetapi malah semakin erat menjepitnya.
Alvaro kemudian melihat jam yang ada di nakas dan waktu sudah menunjukan 06:05, Alvaro yang sadar pun mulai memberontak lagi karena sekarang sekolah dirinya harus siap-siap untuk mandi.
"Bangun anjir, udah siang sekolah bego!" Ucap Alvaro kesal.
"Mhhh 5 menit lagi" gumam Axel.
Alvaro yang mendengarnya pun semakin kesal.
"Gada lima menit lima menit ayo bangun atu gue gaakan ijinin kalian peluk peluk gue lagi awas!" Ancam Alvaro dan itu berhasil membuat keduanya langsung bangun terduduk dan menatap Alvaro linglung."Gamau!!" Ucap keduanya barengan.
" Yasudah kalo gitu kalian berdua cepetan pergi mandi dan siap-siap sekolah" ucap Alvaro.
"Ay ay capten" ucap keduanya barengan lagi tapi dibarengi dengan pose hormat dan langsung berlari keluar kamar Alvaro.
Alvaro yang melihatnya hanya menghela nafas kemudian dirinya beranjak dari kasur dan pergi ke arah kamar mandi dan setelah selesai dirinya berganti pakaian dengan seragam, setelah selesai seperti biasa dirinya akan ke rah meja rias untuk memakai skincare.
"Anjir gue cakep banget amjay, mana bening banget ni muka, tapi ga aneh sih soalnya skincare nya aja lengkap" ucapnya sambil berkaca.
Setelah selesai dirinya kemudian berjalan kearah bawah yaitu ke arah meja makan dan di sana terlihat kakak kakaknya sudah berada disana.
"Selamat pagi semuaaaa" ucap Alvaro sambil tersenyum manis.
Bukannya menjawab semuanya malah tertegun melihat Alvaro yang terlihat berbeda dari biasanya, biasanya Alvaro akan terlihat rapih dan kadang juga rambutnya yang panjang selalu menutupi wajahnya dan kacamata tebal yang selalu dipakainya, tetapi Alvaro sekarang memakai seragamnya dengan tidak rapi ,lihatlah bajunya saja di keluarkan dan kancing atas yang di buka di tambah dasi yang di longgarkan dan rambut yang sedikit berantakan tapi bukannya terlihat jelek atau aneh tapi malah tambah 'lucu' batin mereka semua.
Alvaro yang hanya dilihat seperti itupun mengerucutkan bibirnya.
"Jahat banget gada yang jawab varo ngambek ah sama kalian" ucap Alvaro menyadarkan mereka semua dan melihat Alvaro yang mengerucut lucu dengan tangan disilangkan didada sambil duduk agak jauh dari mereka.
Mereka yang melihatnya hanya terkekeh -Xavier yang hanya menatap Alvaro datar tapi tidak dengan pikirannya yang ingin menguyel-nguyel Alvaro.
"Eh iya pagi adekk~"
"Pagi juga"
"Hm"Jawab mereka bebarengan. Alvaro masih kukuh untuk ngambek, lihatlah Alvaro semakin menggemaskan ketika pipinya ikut mengembung.
"Udah dek jangan gitu lagi, diabetes kita lama-lama" ucap Satria yang berdiri dari kursinya kemudian mendekati Alvaro berniat menggendong Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alvaro [BL]
Fiksi Remajatentang seorang remaja yang bertransmigrasi ke sebuah novel yg di bacanya, membuat dirinya harus hidup di raga salah satu tokoh novel tersebut. Yang membuatnya bingung adalah semua karakter sangat berbeda dengan novel yang dibacanya. Apa yang harus...