9

7.4K 571 14
                                        

Sekarang Alvaro sedang berada di pasar malam, dirinya bersama Joshua sekarang.

Flashback

Alvaro sedang berada di kamarnya dirinya hanya berbaring dan sedang melihat toktok, dirumah Alvaro sendirian semua orang entah kemana karena ketika dirinya bangun semuanya sudah tidak ada.

Alvaro yang merasa bosan berguling kekanan dan kekiri dirinya berhenti ketika seseorang menelponnya.

"Siapa?". Tanyanya entah pada siapa, karena Alvaro memang tidak mengetahui siapa yang menelponnya sekarang.

"Angkat aja deh sapa tau penting". Ucapnya kemudian menerima telpon tersebut.

"Halo?". Alvaro menyerngit karena sedari tadi dirinya tidak mendengar suara dari arah telepon.

"Sapa sih ajig!! Kalo iseng gue blok". Kesalnya. Saat Alvaro hendak mematikan telepon tersebut dirinya terhenti ketika mendengar suara.

"Keluar, gue di pintu gerbang". Ucapnya setelah itu langsung mematikan teleponnya.

"Ajig sapa sih, mau gue cek tapi takut culik". Ucapnya ragu, tapi setelah lama berpikir dirinya memberanikan diri untuk melihat ke luar, Alvaro kemudian berdiri dan mengambil sweater nya kemudian dirinya turun kebawah. Ketika sampai ke gerbang dirinya sedikit ragu, tapi dengan sedikit keberanian dirinya membuka sedikit gerbang tersebut dan menyembulkan kepalanya keluar mengintip siapa yang ada di luar.

Alvaro melihat seseorang yang berada di atas motor, orang tersebut menggunakan jaket kulit hitam dengan dalaman berwarna putih, jangan lupa celana lepisnya yang hitam dengan sepatu putihnya. Orang tersebut kemudian melihat kearah Alvaro.

"Udah liatnya?". Ucapan tersebut menyadarkan Alvaro dan membuat dirinya sedikit terkejut.

"Apasih, Napa lo disini Abang gue gaada". Ucap Alvaro kesal pada orang itu yang ternyata adalah Joshua.

"Kita jalan". Ucapnya setelah turun dari atas motor dan berjalan kearah Alvaro kemudian menyeretnya ke arah motornya.

"Yaudah gue juga gabut, tapi masa gue pake baju tidur cuk!".

"Naik". Perintah Joshua tidak menggubris perkataan Alvaro.

Setelahnya mereka berjalan mengelilingi kota dan sekarang berakhir ditaman.

Flashback off.

Alvaro melirik Joshua yang sedari tadi memang memperhatikan Alvaro, Alvaro sedikit risih dengan tatapan Joshua yang entah menyiratkan apa.

"Gue pen jajan, tapi ga bawa uang lo traktir ya, soalnya lo kan yang ngajak kesini". Pinta Alvaro sedikit tidak tau diri memang.

"Boleh, kamu mau apa biar aku yang mesen". Jawab Joshua sambil sedikit tersenyum. Alvaro sedikit terkejut karena kenapa Joshua cara bicaranya jadi 'aku-kamu'. Alvaro memilih abai kemudian dengan semangat memberi tahu apa yang dirinya inginkan.

"Gue pengen bacil, cilok, sosis bakar, cumi bakar, jamur krispi sama Boba terus eskrimnya 3". Lihat sangat tidak tau diri bukan. Tapi dipikiran Alvaro sekarang adalah makanan dirinya bodoh amat jika Joshua rugi toh dirinya kaya.

"Boleh, tapi ada syaratnya". Ucap Joshua seraya menatap Alvaro.

"Ih, pake syarat segala". Kesal Alvaro.

"Yaudah gajadi".

"Ahh iya iya apa syaratnya gue laper".
Alvaro menyerah dirinya sudah tau bahwa dirinya tidak akan menang jika berdebat. Kemudian Joshua tersenyum yang membuat Alvaro sedikit merona karena lihat saja wajah tampan itu yang biasanya datar sekarang tersenyum.

Transmigrasi Alvaro [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang