Yodah sih lanjut aja ')
Ga nyambung? Yodah sih...
Mohon koreksinyaSorenya Alvaro di jembut oleh Xavier, selama perjalanan pulang Alvaro hanya diam melihat keluar jendela.
Setelah lamanya perjalanan akhirnya tiba di sebuah rumah- ralat sebuah mansion yang cukup besar.
Alvaro turun dari mobil dan melihat sekitar mansion dan berakhir melihat banyaknya sepeda motor di depannya.
Alvaro melirik Satria yang baru saja turun dari mobil.
"Bang kenapa banyak banget motor? Ada acara kah?" Tanya Alvaro pada Satria.Satria yang mendengar pertanyaan adiknya itu langsung menggendong Alvaro dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang tas yang berisi pakaian Alvaro kemudian Satria berjalan tanpa membalas pertanyaan Alvaro.
"Bang Sat kaget!" Alvaro yang kaget langsung mengalungkan tangannya pada leher Satria.
Satria yang mendengar perkataan Alvaro tiba-tiba berhenti berjalan dan matanya menatap Alvaro tajam
"Apa lo bilang?" Tanya Satria datar."Apa?" Alvaro menatap satria bingung.
"Lo ngomong 'bangsat' tadi, udah pinter ngatain orang ya... tunggu hukumannya sayang~" ucap Satria sambil tersenyum 'manis'.
Alvaro yang mendengar itu tidak terima karena dirinya merasa tidak salah dan menjelaskan bahwa itu panggilan untuk Satria.
"Apaan! Gada hukum hukuman kan Alvaro tadi bener loh bilangnya, kan nama Abang Satria jadi varo panggil Bang Sat yang berarti Bang Satria gitu..." Jelas Alvaro.Satria yang hanya mendengarkan penjelasan dari Alvaro sambil terkekeh dan melanjutkan jalannya yang sempat berhenti.
"Kan bisa yang lain napa harus bangsat ga estetik ah ganti-ganti!" Ucap Satria sambil merajuk dan itu hanya untuk menggoda Alvaro karena lucu saya melihat dirinya cemberut dan bibirnya maju seperti bebek."Dihhh ngelunjak, yaudah Bang Asaa aja gimana? Kalo gamau yaudah bangsat aja!" Tanya Alvaro sambil menatap Satria dengan kesal.
"Itu lebih baik" ucap Satria sambil tersenyum cerah dan semua itu di perhatikan oleh Alvaro yang terpesona oleh senyuman Satria yang terlihat tampan dimatanya.
'pesona karakter novel emang beda' ucap Alvaro dalam hati.
Tidak lama Alvaro sudah sampai di depan pintu mansion dan Alvaro juga sudah diturunkan oleh Satria yang tentu saja itu adalah permintaan Alvaro dengan alasan malu jika ada yang melihat.
Xavier yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua adiknya sekarang melangkah mendekati keduanya dan membuka pintu mansion dengan pelan, setelah pintu terbuka mereka masuk bersamaan.
Alvaro kagum melihat isi dalam mansion dan tidak menyadari bahwa semua orang memperhatikannya.
Alvaro kemudian melihat ke arah depan dan melihat sekumpulan remaja dengan lima orang laki-laki dan dua orang perempuan (?) Hmmm.
"Bang mereka siapa?" Tanya Alvaro sambil memegang ujung baju Xavier.
"Teman kembar" jawab Xavier meraih tangan Alvaro dan menggenggamnya, Alvaro hanya mengangguk kecil.
"Woy mana si kembar" tanya Satria pada sekumpulan remaja di sana yang hanya menatap dengan bingung.
"Si kembar lagi keluar bang katanya pengen beli Snack" jawab salah satu dari sekumpulan remaja tersebut.
"Oh, bilangin sama si kembar kalo udah pulang langsung ke kamar gue" ucap Satria.
Setelah itu satria kembali menggendong koala Alvaro dan berjalan ke arah tangga diikuti oleh Xavier.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alvaro [BL]
Dla nastolatkówtentang seorang remaja yang bertransmigrasi ke sebuah novel yg di bacanya, membuat dirinya harus hidup di raga salah satu tokoh novel tersebut. Yang membuatnya bingung adalah semua karakter sangat berbeda dengan novel yang dibacanya. Apa yang harus...