11

5.7K 441 18
                                    

Lanjut ga sihhhhh wokawok.

Alvaro hanya terdiam membiarkan air membasahi pakaiannya, Alvaro melihat kearah Joshua yang terlihat sama basahnya dengan dirinya. Joshua juga melihat kearah Alvaro dan dengan panik dirinya memeriksa tubuh basah Alvaro.

"Kamu ga papa?".
"Ada yang luka?". Tanyanya khawatir.

"Varo gapapa". Jawab Alvaro.

Joshua yang mendengarnya menghela nafas dan mengangguk, kemudian dirinya melirik si kembar yang sedang sibuk memeriksa tubuh Alvaro.

"Kalian bawa Alvaro ke basecamp, kita pulang sekarang". Perintah Joshua dan di angguki oleh semuanya.

Alvaro melirik Joshua yang terlihat menahan amarahnya kearah seseorang yang berada dekat dengan pelayanan yang menumpahkan minumannya tadi.

"Oh pantes, gang si busuk yang bikin ulah ternyata". Batin Alvaro ketika dirinya melihat Stella yang terlihat memasang wajah ketakutan. Tidak lupa dengan temannya yang sama ketakutannya ketika melihat Joshua yang menatap mereka tajam.

"Makan tuh singa". Gumam Alvaro, kemudian tubuhnya dengan tiba-tiba diangkat dan di gendong koala oleh Axel. Alvaro yang kaget langsung memeluk leher Axel dan menatap Axel garang

"Abang! Lepas varo malu tau!!". Ucap Alvaro seraya menyembunyikan wajahnya pada leher Axel.

"Shtt diem dulu, baju kamu basah nanti masuk angin makannya Abang gendong biar ga terlalu dingin, nurut dulu ya?". Alvaro mengangguk dengan telinga yang memerah malu.

Disisi Joshua sekarang dirinya sedang menatap tajam pada seorang perempuan yang menundukan kepalanya.

"Hm, konsekuensi lo besok!". Ucapnya datar lalu pergi meninggalkan perempuan tadi yang sekarang bergetar ketakutan, dirinya tau apa yang dimaksud oleh Joshua. Tidak bukan hanya dirinya yang tau tapi orang yang mendengarnya tau apa yang akan terjadi besok.

Sepeninggalnya Joshua suasana kantin terlihat sangat kacau, banyak orang yang menyalahkan perempuan tadi.

"Lo sih ajig cari gara-gara!".

"Iya tuh, tau diri kek!".

"Gue jadi kasian sama pelayan tadi, kalo dia kena masalah gimana ya?".

"Menurut gue gabakal sih secara kan tadi Joshua keliatan marahnya ama tuh cewek gatel".

"Iww udahmah muka dempul, pikmi, centil, sok polos, borong aja tuh semua kelakuan lonte!".

"Udah anjir, mulut lo lemes amat buset".

"Biarin, udah fakta itu".

Dan berbagai bisikan dan cacian diarahkan pada perempuan yang sekarang sedang menundukkan kepalanya menangis.

"Udah ya nanti aku bilang sama kak Joshua, kalo kamu ga sengaja tadi". Ucap seorang perempuan satunya alias Stella aga keras, membuat orang-orang teralihkan.

"Aku bakal bantuin kamu buat ga dimarahin kak Joshua, kamu kan ga sengaja tadi kak Joshua pasti ngerti kok". Lanjutnya sedikit memojokkan menyalahkan perempuan tadi atau bisa disebut Clara.

"Hiks, ini juga salah lo anjing!". Teriak clara marah pada Stella setelah dirinya merasa disalahkan atas kejadian tadi.

"Coba aja lo tadi ga ngalangin waktu gue jalan, gue ga bakalan jatuh terus dorong tuh pelayan sialan!". Lanjutnya.

"K-kamu kok nyalahin aku sih, aku dari tadi duduk di kursi aku ga ngehalangin kamu". Ucapnya seraya mengeluarkan air matanya.

"Lo bangsat ppb, kita udah temenan lama ya sialan, dan sekarang lo nuduh gue? Temen macam lo hah?!". Clara berteriak seraya menunjuk wajah Stella yang menangis, entah itu sungguhan atau hanya rencananya saja. Hmm.

Transmigrasi Alvaro [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang