Fio dari tadi bolak-balik di dalam kamarnya, dia sampai membongkar tas, lemari hingga laci meja rias mencari sesuatu yang mendadak raib.Ata menyadari kegelisahan istri nya itu, lantas menghentikan kegiatannya mengikat sepatu. Dan menatap Fio heran. "Nyari apa sih, sayang? Dari tadi bolak-balik gitu?"
Wanita itu menghentikan aktivitas nya, dan berdiri sambil menggaruk kepalanya sambil mengedarkan pandangan kesana-kemari. "Kunci motor saya, Ndan. Saya lupa naro apa gimana ya? Ada liat nggak, Ndan?"
Ata mengulum senyuman di bibir nya agar tidak terbit dan menjadi kecurigaan bagi Fio, sementara istrinya itu masih terus mencari kunci motor ke sekeliling kamar.
Sang Perwira lalu berdiri dihadapan cermin, mematut dirinya. Merapikan Kemeja dinas Propam yang dia kenakan. Menghiraukan Sang istri yang tengah kalut sendiri.
Sadar ada yang aneh. Fio menghentikan gerakan tangannya yang tengah menyibak bagian bawah bedcover untuk meraba bagian bawah ranjang. Dia berdiri, menatap punggung kekar suaminya dengan memicing dalam.
"Komandan," panggil Fio pelan.
Ata yang tengah merapikan kerah kemeja nya melirik melalui cermin. "Iya?"
"Mana kunci motor saya?" tuntut Fio dengan tatapan menajam.
Ata menyeringai lebar, lantas berbalik menatap Fio dan merogoh saku celananya, mengeluarkan kunci itu.
Fio menghela nafas panjang, menatap suaminya sebal. "Jail banget, sih! Tega ya? liat saya keliling keliling dari tadi nyariin barang ini, ternyata-"
"Syuuut..." Ata meletakkan telunjuknya di bibir Fio agar wanita itu berhenti mengomel. "Yakin mau berangkat sendiri, Hmm?"
Fiorenza terdiam menatap suaminya yang masih menampilkan senyuman lebar, lebih terkesan mencurigakan. "I-iya lah, emang Kenapa?"
"Katanya masih sakit, bekas tadi malem. Nanti kalo dipaksa bawa motor makin sakit lho?" ujar Ata membuat Fio membulatkan matanya sempurna.
Apalagi senyuman misterius pria itu membuat Fio bergidik ngeri. Wajah wanita itu bersemu merah, mengingat momen tadi malam sepulang dari Gala dinner.
Mereka melakukan... -Apa yang seharusnya dilakukan suami istri pertama kalinya. Itu cukup menimbulkan culture shock bagi Fio, tapi dia cukup menikmati Hehe...
Sialnya, Ata malah membahas secara terang-terangan pagi ini. Fio jadi malu sendiri mengingat nya, Arrrgghh... Dasar Komandan Ata!
Fio berdecak kesal. "Terus maunya gimana?"
"Saya yang anter. Pake motor kamu," jawab Ata masih mempertahankan senyuman di wajah tampan nya.
"Yaudah." Fio hendak berbalik untuk mengambil tas, tapi Ata tiba-tiba memeluk nya dari belakang. Membuat Wanita itu terhenti, dan menunduk menatap tautan tangan Sang Suami di atas perut nya.
"Kenapa lagi?" tanya Fio.
Ata menenggelamkan wajahnya di pundak Sang istri. "Nothing, Just wanna hug you," bisik pria itu dengan suaranya yang dalam, membuat Fio sedikit merinding.
Fio tersenyum tipis. Perlahan dia memutar tubuhnya, tanpa melepaskan diri dari dekapan Ata. Hingga membuat mereka saling berhadapan, Wanita itu pun mengalungkan tangannya di leher Sang suami.
Sejenak mereka berdua saling bertukar tatap, menyelami manik mata satu sama lain. Menikmati debaran dan desiran cinta yang mengalir dalam aliran darah masing-masing, dan mengukir nama seseorang yang di tatap di dalam hati secara abadi.
Ata tersenyum tulus, memandang semesta yang tak akan pernah berganti seiring berlalunya waktu dan usia. "Terimakasih ya, sayang?"
"Buat?" tanya Fio.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE YOU KOMANDAN!!! {END} ✓
General FictionBagaimana jadi nya, jika Bad Girl yang Notabenenya adalah mantan Panglima perang Geng motor terbesar di kota Amethyst, di jodohkan dengan Seorang Perwira Polisi? Apakah itu akan menjadi musibah, atau justru anugerah? "Laporan wajib setiap hari!" "Tu...